icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
297
Penayangan
26
Bab

Karena cinta seseorang bisa menjadi seorang monster, namun karena cinta juga bisa membuat gunung es menjadi cair. Dan karena orang itu, Randy seorang detektif kehilangan kewarasannya.

Bab 1 Kehilangan seseorang yang di cintai

11 Mei 2017 Madrid.

Hembusan dari angin di atas gedung lima lantai ini, terasah seperti mencekik lehernya Randy. Saat ini dia baru saja berduka. Pada sore hari yang penuh dengan kesedihan, dia menangis dengan tidak mengeluarkan suara. Di tangannya dia sedang memegang erat sebuah foto, hatinya terlihat sangat berduka. Dia menatap foto yang sedang dia pegang dengan sangat penuh harapan, pada foto itu terlihat ada seorang wanita yang sangat cantik perfoto dengan dirinya dengan sangat mesrah. Air matanya semakin mengaliri pipinya, seolah tidak mungkin dapat dihentikan oleh apa pun itu. Luka pada hatinya saat ini, seperti tidak akan ada satu jenis obat pun yang mampuh dalam menyembuhkannya. Saat ini Randy hanya bisa mengingat kenangan yang pernah dia lakukan bersama dengan wanita di dalam foto itu, dia mengingat kejadian pahit di malam kematian dari wanitanya. Jemarinya saat ini terlihat seperti gemetar, dia terlihat seolah tidak mampuh lagi untuk berdiri. ‘Aku sangat mencintai kamu,’ ingatnya saat ini mengingat kata-kata yang masih sangat tergiang pada telingannya. Lalu Randy tersenyum setiap kali mengingat senyum dari wanita yang sangat dia cintai, saat ini jika bisa Randy hanya ingin kembali pada waktu kemarin. Pada saat dia masih bersama dengan wanitanya, tapi semua itu tidak akan mungkin dapat terjadi. Semua orang yang sudah tidak mempunyai nyawa lagi, tidak akan mungkin bisa kembali pada orang yang masih mempunyai sebuah nyawa sekarang alam mereka telah berbeda.

“Kamu tahu janjimu itu sama seperti seekor kupu-kupu, terlihat sangat indah. Namun dia terbang hilang entah ke mana,” ucap kekasihnya pada saat sebelum kematian.

Saat ini Randy terlihat sangat terpukul sekali, hatinya terasa sangat hampa. Takdir seolah tidak mau berpihak kepada dirinya, dia sangat kecewa hatinya sangat terluka. Saat ini hatinya terasa seperti sedang ditusuk oleh sebuah pisau yang sangat tajam, terasa perih tapi tidak mematikan. Lalu perasaannya saat ini juga sama seperti sebuah bubur, mau di apakan pun tetap saja tidak akan pernah kembali lagi menjadi sebuah nasi. Air mata kesedihan saat ini terus mengaliri pipinya, terasa semakin hampa dengan disertai kenangan pahit yang saat ini dia kenang.

“Maafkan aku,” ucapnya pada malam itu dengan rasa bersalah.

“Kamu selalu meminta maaf, tapi setelah itu kamu kembali lagi menjadi diri kamu. Maaf katamu, itu tidak ada artinya. Percuma saja, kamu juga tidak akan pernah berubah. Kamu tidak akan pernah mengerti perasaanku, kamu tidak tahu rasanya jadi aku. Selama ini ternyata aku yang terlalu berharap, maafkan aku karena sudah membuat kamu menjadi terbebani. Aku berjanji aku tidak akan lagi mengusik hidup kamu,”

Pertengkaran malam itu merupakan sebuah pertengkaran terbesar yang pernah Randy dan kekasihnya alami, selama mereka membina suatu hubungan. Mereka tidak pernah sekalipun berselihi paham, tapi malam itu murupakan malam yang sangat kelam bagi hubungan mereka. Kata-kata dari wanitanya itu membuat Randy menjadi sangat merasa bersalah, luka di hatinya sangat dalam. Dia saat ini Randy hanya bisa menangis seperti anak kecil sambil mengenang suatu hal yang sudah berlalu dan tidak akan mungkin dapat kembali, saat ini dia sengaja melakukan hal itu untuk memberikan sebuah hukuman kepada dirinya sendiri karena kesalahannya orang yang dia cintai kehilangan nyawa. Andaikan jika dia bisa memutar waktu, maka yang saat ini dia lakukan iyalah memperbaiki kesalah yang pernah dia buat. Namun sayang waktu itu tidak sama dengan siang dan malam yang akan selalu kembali dan bergantian, waktu itu tidak akan pernah menjadi seperti siang dan malam. Dia akan terus berjalan, tanpa pernah mentoleransi apa pun yang terjadi di dunia.

‘Katanya jika kamu sedang merasa bahagia dan teringat dengan seseorang, itu artinya kamu mencintai orang itu. Tapi jika kamu bersedih dan teringat seseorang itu artinya orang itu mencintai kamu. Pelangi sebenarnya sudah datang, saat ini tidak ada lagi ombak yang bergejolak. Meskipun kamu mencintai orang itu atau pun orang itu yang mencintai kamu, tetaplah jangan pernah goyah dalam sebuah mimpi. Cahaya bulan putih dan bersinar, saat ini kamu hanya memikirkan tentang dia, sebuah rasa sakit sulit jika ingin dihilangkan butuh waktu yang lama. Semua ini apakah orang itu tahu?’

****

“Kamu ada di sini?” tiba-tiba terdengar suara seorang pria dari arah belakang.

Saat ini Randy hanya menoleh saja, tapi tidak membalas atau pun menyapah pria yang baru saja datang ini. Randy masih melanjutkan kesedihannya, jika dilihat dari mata pria yang baru datang ini. Dia juga seperti merasa baru ditinggalkan, pria ini juga terlihat sangat sedih. Namun dia berusaha dengan sangat kuat, menutupi semua kesedihan yang sedang dia rasakan saat ini.

“Kenapa kamu tidak menjawab?” tanya pria ini sekali lagi.

Tapi saat ini Randy masih saja tetap bisu, dia masih tidak mau merespon pria ini. Lalu pria ini berjalan mendekatinya, pria ini berhenti tepat di samping tempat Randy sedang berdiri sekarang.

“Kamu bajingan, harusnya aku tidak membiarkan dia bersama dengan kamu. Jika saja aku terus memperjuangkannya maka dia tidak akan berakhir seperti ini,” sebut pria ini.

Mendengar apa yang baru saja pria ini katakan kepada Randy, membuat Randy menjadi sedikit emosi kepadanya. Mata yang saat ini terlihat sedang berkaca-kaca, merubah menjadi merah dendam. Saat ini Randy menatap mata pria ini dengan sangat sadis, dia juga mencekik kerah baju dari pria ini.

“Memang kamu tahu apa tentang ini, aku juga sudah melindungi dirinya. Aku sangat mencintainya, kamu kira aku saat ini sedang senang. Tidak saat ini aku sangat berduka, saat ini aku baru saja kehilangan seorang wanita yang sangat aku cinta. Aku sudah menjaganya, tapi jika saat ini dia mati apa itu salahku. Aku juga bukan tuhan, aku tidak bisa mencegah orang mati. Tapi saat ini aku juga sangat merasa kehilangan,” ucap Randy yang terlihat sangat marah.

Lalu laki-laki ini malah tersenyum, dia membalas tatapan sadis dari Randy. Pria ini juga terlihat tidak takut sama sekali, dia terus saja menantang dan memancing emosi Randy saat ini. Dari mata pria ini, terlihat dia sepertinya menyimpan sebuah rasa benci kepada Randy.

“Jika kamu sudah menjaganya, dia tidak akan seperti ini. Pada malam itu dia sudah berulang kali menghubungi kamu, tapi kamu tidak merespon panggilan teleponya. Dia sampai menghubungi aku untuk meminta tolong, apa itu yang kamu bilang jika kamu menjaganya. Kamu tahu bagaimana rasanya mendengar jeritan dia meminta tolong kepadaku, rasanya sangat sakit. Saat aku menerima telepon darinya, aku langsung pergi untuk menemuinya. Tapi aku tidak beruntung, aku terlambat. Seandainya saja saat itu, aku adalah orang pertama yang dia hubungi. Mungkin dia masih ada,” ucap pria ini yang terlihat sangat marah degan Randy.

Saat ini Randy mulai melepaskan cekikan pada kerah baju dari pria ini, Randy mulai melampiaskan semosinya dengan cara menendang sebuah dinding kecil di depannya. Saat ini dia terlihat sangat merasa bersalah, air matanya samakin jatuh dengan tidak bisa dihentikan.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh sitifatimahwulanda50

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku