The Front Line
embalikan nyawanya. Tidak akan dia tidak mungkin bisa
terlihat sangat kecewa mendengar apa yang baru saja terucap dari bibir Randy. Pria i
i yang tidak memiliki tanggung jawab seperti kamu, apakah kamu seorang pria. Tidak, kamu bukanlah pria sejati. Kamu ad
isa berhapas dengan tenang, tapi aku bisa apa. Aku tetap saja tidak
g manusia, jika saja saat itu kamu datang tepat waktu. Maka dia juga tidak ak
genggam tanganya dengan erat. Saat ini dia sudah siap untuk memukul Randy, tapi mengingat hari ini adalah hari d
ini bukan hari berduka. Maka aku sudah mengirim kamu
wanita cantik yang sedang tertidur dengan kaku, bibirnya yang pucat sudah diwarnai dengan pewarna bibir agar dia pun terlihat cantik di tidur panjangnya. Edric hanya bisa memakaikan sebuah cincin yang sebenarnya sudah lama dia ingin berikan kepada wanita ini, tapi karena takdir yang tidak pernah mau berpihak kepada dirinya. Membuat dia pun tidak pernah sempat untuk memberikan cincin ini kepadannya, mungkin di saat setelah kematian darinya saja. Barulah takdir itu berpihak kepada dirinya, meskipun terlambat tapi dia tidak menyasal sama sekali. Edric tidak menginginkan hal egois, dia hanya ingin sebuah kebaagiannya dari wanitanya dan itu sudah cukup. Tapi yang sangat membuat hatinya menjadi piluh, kebahagian yang wanita ini rasakan selama hidupnya bukanlah dirnya melainkan orang lain. Dan itu semua membuat dirinya menjadi sangat terluka dan tidak akan pernah lagi percaya dengan cinta, sekarang Edric mulai meninggalkan wanita ini. Sekarang dia hanya bisa pahit lalu mencium tangan wanita ini saja, tidak lama dia
*
ang hangat diperbincangkan oleh warga di kota Madrid, pihak polisi berusaha membuat tingkat kecemasan warga menjadi sedikit berkurang. Meskipun untuk menangkap si pembunuh ini terbilang sulit karena pihak polisi saja tidak mempunyai alibi atau pun dalang yang mereka curigai, tapi mereka tetap berusaha bekerja dengan keras agar tidak mengecewahkan masyarakatnya. Saat ini pada sore menjelang malam, polisi berhasil menemukan mayat yang korbannya seorang dokter lagi. Beberapa tahu terakhir ini, sangat tidak bisa dihitung memakai jari, sudah berapa banyak dokter wanita yang sudah menjadi korban. Padahal kemarin baru saja ditemukan mayat wanita dan sore ini juga masih
unuh korban-korban sebelum. Korban terbunuh dengan cara yang sama, terdapat titik di kakinya. Korban juga meninggal karena disebabkan oleh cekikkan dari sebuah sal berwarna bisa yang selalu ditemui, ketika ada korban seorang dokter. Kota Madrid saat ini sedang sangat g
emukan cara pembunuhan yang sama pada wanita yang berprofesi lain. Rata-rata semua korban yang ditemukan adalah seorang dokter, polisi saat ini bertanya-tanya. Apakah pembunuh ini gila, apa mungkin pembunuh ini memiliki misi untuk menghabiskan nyawa seluruh dokter wanita. Atau bahkan si pembunuh ini mempunyai sebuah dendam kepada dokter wanita, bisa jadi dahulunya si pembunuh ini pernah mengalami hal buruk yang pernah terjadi kepada dirinya. Tapi tidak bisa dipastikan hal apakah itu, pembunuh