/0/30657/coverbig.jpg?v=7cbcfdce7271b95486241f56e47bbfaf&imageMogr2/format/webp)
Apa yang akan Anda lakukan jika semua yang Anda kira Anda ketahui tentang cinta, pengkhianatan, dan takdir dipertanyakan dalam sekejap? Ana terluka parah dalam sebuah kecelakaan, menyebutkan nama suaminya, Sebastián, dan Gabriel, seorang pria misterius dari masa lalunya. Seiring kisah yang berganti antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, rahasia tersembunyi, pengkhianatan, dan cinta segitiga yang memilukan pun terungkap. Ana menemukan bahwa pernikahannya dengan Sebastián diselimuti lebih banyak kebohongan daripada yang pernah dibayangkannya, sementara hubungan berbahaya dengan Gabriel mulai muncul kembali. Terjebak di antara cinta, balas dendam, dan rahasia keluarga, Ana harus membuat pilihan yang akan menguji hati dan masa depannya. Bisakah ia pulih dan menemukan kedamaian, atau akankah ia tertelan olehnya? Sebuah kisah tentang gairah, pengkhianatan, dan penebusan yang akan membuat Anda terpikat hingga akhir.
Malam menyelimuti jalanan sepi bagai jubah gelap nan sendu. Hujan turun tanpa henti, menghantam aspal, menciptakan genangan air yang memantulkan lampu depan mobil di kejauhan bak cermin pecah. Keheningan disobek deru mesin, derit ban yang memilukan, lalu... benturan logam yang dahsyat. Dunia hancur berkeping-keping dalam sekejap.
Mobil terguling di pinggir jalan, kaca depannya pecah, mesinnya mengepulkan asap, dan keheningan kembali, hanya dipecahkan oleh gemericik hujan. Dan di tengah semua itu, sesosok tubuh terseret lemah. Ana. Tubuhnya remuk, terluka, tetapi jiwanya seakan masih berjuang untuk bertahan hidup.
Setiap tarikan napas adalah upaya yang dahsyat. Setiap detak jantungnya terasa sakit. Rasa sakit membakar dirinya, tetapi yang paling menyakitkan adalah kebingungan. Bagaimana ia bisa sampai di sana? Mengapa semuanya terasa begitu... jauh? Matanya, kabur dan berkaca-kaca, menatap atap mobil yang terguling. Bisikan lemah, nyaris tak terdengar, keluar dari bibirnya saat ia mencoba mengingat sesuatu yang penting.
"Sebastian... Gabriel..." Mengapa nama-nama itu? Pikirannya menjerit, tetapi tubuhnya tak merespons. Apa artinya? Kata-kata itu meluncur dari bibirnya seolah lenyap sebelum sempat terucap sepenuhnya. Ia tak mengerti, tetapi hatinya mengenalinya, seolah terpatri di kulitnya, di jiwanya.
"Mengapa tidak...?" Pikirannya kusut bagai benang putus. Dadanya mencelos di bawah beban ketakutan. Apa yang terjadi di sini?
Guntur bergemuruh di kejauhan, menggema di dalam dirinya, seolah langit sendiri sedang meratapinya. Kepalanya berputar, dan dunia seakan lenyap menjadi lautan bayangan. Hujan mengguyur semakin deras, seolah bumi mencoba menguburnya.
"Aku tak bisa mati di sini... tidak sekarang... tidak tanpa... Apa yang terjadi pada mereka?" tanyanya pada diri sendiri, keputusasaan menyelimuti dirinya. Sebastián... Gabriel... Nama-nama itu bergema di benaknya bagai mantra, namun setiap kali memudar.
Tiba-tiba, secercah cahaya menarik perhatiannya. Di tangannya yang gemetar, sesuatu yang metalik memantulkan sedikit cahaya yang masih berhasil menembus badai. Sebuah liontin. Inisial "G.S." terukir di atasnya. Sesuatu di dalam dirinya pecah. Liontin itu. Mengapa ada di tangannya?
Sirene mulai meraung di kejauhan, tetapi bagi Ana, semua itu terasa seperti gema yang jauh, seolah suara-suara dunia menjangkaunya dari mimpi yang jauh. Tubuhnya terasa semakin berat. Rasa sakit menyeretnya menuju ketidaksadaran, tetapi sesuatu, secercah kesadaran, membuatnya tetap bertahan. Ia tak bisa menyerah.
Di kejauhan, lampu merah dan biru ambulans menerangi badai, tetapi Ana tak bisa lagi bergerak. Pikirannya, yang telah berjuang untuk memahami apa yang telah terjadi, kini terpaku pada satu pikiran, satu kepastian: bahwa seseorang ada di dekatnya. Seseorang yang bisa menyelamatkannya. Tapi siapa?
Ketika paramedis tiba, mereka mengangkatnya dengan lembut, nyaris penuh hormat, seolah ia rapuh dan berharga, bagai pecahan kaca yang siap pecah. Salah satu suara mereka terdengar, tetapi ia tak mengerti apa yang dikatakannya.
"Ana, tarik napas dalam-dalam. Tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja. Kita di sini."
Tapi bagaimana ia bisa memercayainya? Rasa sakit menusuk setiap inci tubuhnya. Napasnya tak teratur, dan ia merasa dadanya akan meledak. Semua terasa seperti mimpi, tetapi liontin itu masih di tangannya, digenggam erat. Mengapa ia tak bisa mengingatnya?
Para paramedis, dengan tangan yang mantap dan efisien, mulai merawatnya. Salah satu dari mereka memasangkan masker oksigen di wajahnya, dan tubuhnya menggigil. Kelembapan hujan membasahinya, tetapi rasa dingin yang ia rasakan berasal dari dalam.
"Ana, bertahanlah... kau tak akan sendirian," suara seorang pria berkata padanya. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi kata-kata itu tak kunjung keluar. Air mata mengalir di wajahnya, terbawa hujan, membaurkan rasa sakitnya dengan badai yang tak henti-hentinya.
Bagaimana ia bisa sampai pada titik ini? Dunia mulai memudar di depan matanya, tetapi dalam benaknya, sebuah gambaran tetap ada, bagai bayangan yang tak mau melepaskannya: wajah Sebastián dalam cahaya redup, dan mata Gabriel, dipenuhi sesuatu yang tak ia pahami. Mengapa mereka ada dalam ingatannya? Apa peran mereka dalam semua ini?
Rasa sakit itu menjerumuskannya ke dalam ketidaksadaran. Kegelapan memeluknya bagai kain kafan yang tebal. Gambaran terakhir adalah liontin yang berkilauan di tangannya, bagai janji yang diingkari, bagai kunci yang tak pernah bisa ia buka.
Dan dalam keheningan, misteri itu ditaburkan.
Bab 1 Kecelakaan
06/12/2025
Bab 2 Enam Bulan Sebelumnya
06/12/2025
Bab 3 Kunjungan Tak Terduga
06/12/2025
Bab 4 Surat Tersembunyi
06/12/2025
Bab 5 Kebohongan dalam Cahaya
06/12/2025
Bab 6 Misteri Gabriel
06/12/2025
Bab 7 Pengungkapan yang Tersilang
06/12/2025
Bab 8 Perjalanan
06/12/2025
Bab 9 Pengakuan Tengah Malam
06/12/2025
Bab 10 Kembali ke Kecelakaan
06/12/2025
Bab 11 Lamaran Tak Terduga
06/12/2025
Bab 12 Valeria dalam Bayang-Bayang
06/12/2025
Bab 13 Gabriel dan Sebastian
06/12/2025
Bab 14 Pesta yang Mengubah Segalanya
06/12/2025
Bab 15 Tipu Daya Terbongkar
06/12/2025
Bab 16 Rencana Pelarian
06/12/2025
Bab 17 Keraguan dan Kecemburuan
06/12/2025
Bab 18 Menelusuri Masa Lalu
06/12/2025
Bab 19 Gabriel Mendekat
06/12/2025
Bab 20 Malam Sebelumnya
06/12/2025
Bab 21 Keheningan yang Menyakitkan
06/12/2025
Bab 22 Foto-Foto dari Masa Lalu
06/12/2025
Bab 23 Pertemuan Tak Terduga
06/12/2025
Bab 24 Bayangan di Masa Kini
06/12/2025
Bab 25 Rencana Valeria
06/12/2025
Bab 26 Penemuan dan Rasa Sakit: Gabriel Mengaku
06/12/2025
Buku lain oleh Яoma
Selebihnya