Aku sangat menginginkanmu
/0/30657/coverbig.jpg?v=20251211183017&imageMogr2/format/webp)
akan genangan air yang memantulkan lampu depan mobil di kejauhan bak cermin pecah. Keheningan disobek deru mes
kembali, hanya dipecahkan oleh gemericik hujan. Dan di tengah semua itu, sesosok tubuh terseret
yakitkan adalah kebingungan. Bagaimana ia bisa sampai di sana? Mengapa semuanya terasa begitu... jauh? Matanya, kabur dan berkaca-kaca, m
pons. Apa artinya? Kata-kata itu meluncur dari bibirnya seolah lenyap sebelum sempat terucap se
i benang putus. Dadanya mencelos di bawah
ri sedang meratapinya. Kepalanya berputar, dan dunia seakan lenyap menjadi la
mereka?" tanyanya pada diri sendiri, keputusasaan menyelimuti dirinya. Sebastián...
lik memantulkan sedikit cahaya yang masih berhasil menembus badai. Sebuah liontin. Inisial "G-suara dunia menjangkaunya dari mimpi yang jauh. Tubuhnya terasa semakin berat. Rasa sakit menyeretnya m
irannya, yang telah berjuang untuk memahami apa yang telah terjadi, kini terpaku pada satu pikiran
mat, seolah ia rapuh dan berharga, bagai pecahan kaca yang siap pecah. Sala
m. Tenanglah. Semuanya akan
nya tak teratur, dan ia merasa dadanya akan meledak. Semua terasa seperti mimpi, tet
tu dari mereka memasangkan masker oksigen di wajahnya, dan tubuhnya menggigil. Ke
ngin mengatakan sesuatu, tetapi kata-kata itu tak kunjung keluar. Air mata mengalir di
mbaran tetap ada, bagai bayangan yang tak mau melepaskannya: wajah Sebastián dalam cahaya redup, dan mata Gabri
agai kain kafan yang tebal. Gambaran terakhir adalah liontin yang berkilauan di
ingan, misteri