Aku Tidak Butuh Belas Kasihanmu!

Aku Tidak Butuh Belas Kasihanmu!

Candra Kirana

5.0
Komentar
8
Penayangan
29
Bab

Kania tengah berjuang mati-matian demi kesembuhan putranya, Arka, yang terbaring kritis di ICU. Di tengah cobaan berat itu, ia harus menelan pil pahit perceraian. Mantan suaminya menceraikannya, dengan alasan tak masuk akal bahwa Kania telah melahirkan anak yang "penyakitan". Tekanan tak berhenti sampai di situ. Mantan mertuanya, yang seharusnya menjadi pendukung, justru menghalangi setiap usahanya. Bahkan, saat Kania berhasil mempertemukan Arka dengan seseorang yang sangat membutuhkan bantuan, mantan mertuanya tega memblokir akses mereka. Kania merasa sendiri, berjuang melawan dunia yang seolah bersekongkol melawannya. Namun, takdir memiliki jalannya sendiri. Sebuah kejadian tak terduga akhirnya membuat Bagas, mantan suaminya, tak berkutik dan harus menghadapi kenyataan pahit yang selama ini ia hindari.

Bab 1 Lorong rumah sakit

Lorong rumah sakit itu sepi, hanya suara langkah kaki Kania yang terdengar menggema saat ia bergegas menuju ruang ICU. Wajahnya pucat, napasnya terengah. Matanya sembab, namun sorotnya tajam-seorang ibu yang tak bisa membiarkan anaknya kalah.

Di balik kaca tebal ICU, tubuh mungil Arka terbujur dengan selang dan kabel medis menempel di tubuhnya. Usianya baru lima tahun, tapi tubuhnya sudah akrab dengan suntikan, obat-obatan, dan ruang steril.

Kania menggigit bibir bawahnya, menahan tangis yang sudah nyaris pecah sejak pagi.

"Bu Kania?"

Suara lembut suster Nila menyadarkannya.

"Saya sudah siapkan dokumen untuk rujukan rumah sakit luar kota. Tapi... biayanya tidak sedikit."

Kania mengangguk pelan. "Saya tahu. Tapi saya akan cari caranya. Saya cuma minta satu hal... jangan berhenti berjuang untuk anak saya."

Suster Nila menatapnya penuh simpati. "Kami akan lakukan yang terbaik."

Belum sempat Kania menjawab, ponselnya bergetar.

Bagas (Mantan Suami)

"Kania, kamu gila? Mau pindahin Arka ke rumah sakit swasta? Kamu pikir duit datang dari mana?"

Kania

"Aku akan cari. Aku nggak minta bantuan kamu. Aku cuma kabari karena Arka anakmu juga."

Bagas

"Anak itu lemah dari lahir. Aku udah capek. Kamu aja yang masih kekeh mikirin dia. Aku punya hidup sendiri sekarang."

Kania

"Kamu bisa punya hidup sendiri karena aku yang urus semua sendiri selama ini!"

Bagas

"Kalau kamu nggak bisa bayar, urus aja sendiri. Jangan harap aku bantu!"

Panggilan terputus. Kania menatap layar ponselnya lama, lalu menghela napas. Tangannya bergetar, tapi ia cepat menyembunyikan itu di balik tasnya. Ia tahu, tak ada waktu untuk rapuh.

Tak lama kemudian, seseorang mendekatinya. Lelaki berjas rapi, wajahnya asing namun penuh empati.

"Maaf, Bu... saya dengar dari suster, Anda butuh rujukan dan biaya bantuan?" tanyanya hati-hati.

Kania menatap lelaki itu curiga. "Anda siapa?"

"Nama saya Reza. Saya relawan yayasan kesehatan. Kami biasa bantu pasien anak yang butuh penanganan segera. Boleh saya tahu kondisi Arka lebih jauh?"

Untuk sesaat, dunia Kania yang sempit sedikit terbuka. Tapi ia tahu, ini belum selesai. Bahkan mungkin baru dimulai.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Candra Kirana

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Aku Tidak Butuh Belas Kasihanmu!
1

Bab 1 Lorong rumah sakit

30/07/2025

2

Bab 2 Suasana ruang tunggu rumah sakit

30/07/2025

3

Bab 3 membantu suster memindahkan Arka

30/07/2025

4

Bab 4 Untuk pertama kalinya setelah bermalam-malam menahan tangis

30/07/2025

5

Bab 5 Bocah kecil itu tertidur pulas

30/07/2025

6

Bab 6 Hari itu rumah sakit tampak lebih ramai

30/07/2025

7

Bab 7 Hari ini Arka makan banyak

30/07/2025

8

Bab 8 Seminggu menjelang operasi Arka

30/07/2025

9

Bab 9 Hari yang mereka tunggu akhirnya tiba

30/07/2025

10

Bab 10 Ibu bersedia memperkarakan perwalian anak

30/07/2025

11

Bab 11 Kehidupan mereka mulai berangsur tenang

30/07/2025

12

Bab 12 Suasana rumah Kania terasa lebih sunyi

30/07/2025

13

Bab 13 Satu bulan setelah keputusan

30/07/2025

14

Bab 14 Hidup setelah pernikahan

30/07/2025

15

Bab 15 Kehidupan keluarga kecil Kania

31/07/2025

16

Bab 16 Pindah ke rumah baru

31/07/2025

17

Bab 17 membawa Kania dan keluarganya

31/07/2025

18

Bab 18 Kania memeriksa satu per satu rak buku

31/07/2025

19

Bab 19 masih pagi tapi udah sibuk

31/07/2025

20

Bab 20 kecemasan seperti dulu

31/07/2025

21

Bab 21 Arka datang dari arah dapur

31/07/2025

22

Bab 22 Anak itu tampak jauh lebih ceria

31/07/2025

23

Bab 23 Setelah itu kita siap-siap ke taman baca!

31/07/2025

24

Bab 24 lihat aku bisa tinggi banget

31/07/2025

25

Bab 25 Kita sudah lakukan yang terbaik

31/07/2025

26

Bab 26 Malam di Rumah Pelita

31/07/2025

27

Bab 27 Sudah membuat perjanjian

31/07/2025

28

Bab 28 kamu terlihat capek hari ini

31/07/2025

29

Bab 29 Wortelnya buat siapa

31/07/2025