Aku Tidak Butuh Belas Kasihanmu!
ah menjalani pemeriksaan lanjutan. Pipinya sudah mulai berisi, rona sehatnya mulai kembali, m
ya Arka lirih, nyaris seper
a te
sau tajam yang diselipkan di antara kebahagiaan sing
," jawabnya pelan. "Dia h
han, lalu menoleh. "Tap
anaknya, menahan ai
juga,
k menjaga jarak. Kania merasa hampa. Rumah sakit masih penuh dengan suara dan aktivitas, tapi hatinya sunyi. Ia terlalu t
mengusirnya. Ia sudah lelah berperang. Lagipula, Arka membutuhkannya. Itu yang selalu ia tana
ya," ujar Bagas sambil menyuapi Arka bu
da bagian dari dirinya yang tersentuh, tapi
nar untuk menebus dosa? Atau karena rasa bersalah yang menumpuk
disertai kilat yang membuat jendela bergetar pelan. Arka sudah tidur. B
ya," ujar Bag
h singkat. "
ini aja rasanya berat banget. Nggak kebaya
idak me
k tahan lihat anak sakit terus. Aku takut. Dan.
Kamu tahu apa yang pali
pa
menyalahkan Arka. Seolah sakitnya itu aib.
nduk. "Aku.
ma butuh kamu jadi ayah untuk Arka. Kalau kamu bisa
coba. Kalau kamu izinkan..
di lubuk hatinya, luka itu masih menganga. Dan
an kontrol ulang ke dokter jantung. Kania dan Bagas mend
er membaca hasil MRI d
tungnya belum konsisten. Kita akan mul
k. "Apakah masi
mungkin bisa dihindari. Ta
gitu keluar dari ruangan. "
utnya. "Kalau kamu kuat, kamu bis
rka. Ia bangun pagi, menyiapkan keperluan anaknya, mendampingi saat terapi, lal
yang biasa ia gunakan bersama Reza. Bangku itu kini terasa kosong. Kadang ia berharap Reza
m, ponseln
tak di
enak sebelu
m, Bu Kania?" su
mussalam..
baru kembali dari luar kota.
a kasih karena yayasan Bap
Bu. Bukan b
a te
gin tahu kabarny
pelan. "Tiap malam dia lihat bangku taman.
terdiam. Suaranya lebih b
npa menoleh. Tapi ternyata... say
t bibir. "Kalau Bapak pergi
aya sendiri. Saya takut campur a
sekar
. Tapi saya lebih
hujan terdengar dari luar j
a datang beso
r matanya menetes t
datang dengan koper k
ah sakit, jantungnya berdebar. Ad
intu ruang rawat, lalu
!" teriak A
ngan tenaga yang ia punya. Reza
k Reza pe
apa-apa. Asal sekarang
menatap keduanya dengan m
rong, dan sejenak su
n menunduk sopa
k R
angan. Kaku, tapi t
p keduanya,
alah atau bersaing. Yang aku mau...
. "Aku cuma ingi
cuma ingin ada di sisi kal
perlu memilih siapa yang benar. Yang penting, Arka bahagia. Tapi jauh di dasa
rikutnya ter
kit, tapi setiap kali datang, wajah Arka bersinar lebih cerah. Kania pun merasa hatinya
api dengan sabar, menghibur Arka saat bosan, dan m
lai menerima bahwa hidupnya
tertidur, Reza dan Kania d
ah patah karena dit
nya pelan. "B
kehidupanmu... bukan sebagai penyelamat, tapi sebagai l
ab. Ia menunduk, menggeng
m pulih sepenuhnya. Tapi... kamu b
ak minta cepat-cepat. Ak
da cinta yang tidak lagi rapuh. Ada harapan yang tumbuh. Ada dua pria dewasa yang, meski