Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
4.5
Komentar
1.6K
Penayangan
5
Bab

Rania terlibat cinta satu malam dengan idolanya akhirnya harus hamil dan membesarkan anaknya sendirian

Bab 1 Malam panjang bersama idolaku

Pov Rania

Malam itu aku berdandan cantik di depan cermin dikamarku, aku akan melihatnya sebentar lagi secara langsung , mungkin tak akan sejelas karena ia akan berada di atas panggung namun itu lebih baik ketimbang saat aku menonton video nya di kaset dvd saja bukan?

Kulihat secarik tiket yang sudah kubeli seminggu yang lalu dari hasil membongkar celengan ayamku. Aku senang sekali, teman-teman di panti mengatakan aku sudah gila , karena menyukai dia yang bahkan tak mengenalku . Tapi mereka tak akan tahu apa yang aku rasakan selama ini. Aku benar-benar menyukainya, lebih dari sekedar bintang yang bersinar

Dan berharap aku menjadi istrinya suatu hari nanti

"Hey Rania, umurnya sudah 39 loh , apa sih yang kamu lihat. Emang sih dia artis terkenal tapi kan masih banyak artis tampan yang lebih muda " ucap Bayu , entah darimana datangnya tahu-tahu ia sudah duduk di dalam kamarku

"Biarin, sirik aja..." Balasku sambil merapikan rambutku , aku membuat kuncir kuda dengan seutas pita berwarna merah

"Nanti kalau Bu Nur cari aku, bilangin ya aku lagi belajar kelompok buat tugas sekolah , oke"

"Enggak mau ah, kamu aja sendiri yang bilang sana, aku ga mau ikut dihukum "

"Huh cemen banget sih, kamu ini cowok ko ga gentle makanya cari pacar sana jangan baca buku terus"

"Enggak punya pacar bukan berarti enggak ada orang yang aku suka"

"Oh, ya . Siapa orangnya?" Aku cukup penasaran , padahal kami sudah lama tinggal bersama di panti asuhan ini

"Namanya siapa? Apa aku kenal orangnya?" Tanyaku lagi pada Bayu

"Ada deh rahasia ...... " Seloroh Bayu sambil berjalan keluar dari kamarku

❤️❤️❤️❤️

Konser berjalan dengan sangat meriah selama dua jam, aku melihat idolaku seperti semut diatas panggung. Yah karena aku membeli tiket penonton reguler tapi itu tak masalah aku cukup senang. Aku seperti penonton lain rela berdesak-desakan agar bisa menyanyi bersama dengan idola kami

Yuki nama idolaku itu, bukan nama yang lazim di negara ini. Menurut salah satu artikel dari majalah yang kubaca, ayahnya berdarah jepang dan ibunya berdarah indonesia. Pantas saja meskipun usianya sudah 39 tahun wajahnya terlihat awet muda

Aku menyukai yuki sejak aku kecil saat kedua orangtuaku masih hidup, sebelum akhirnya aku dititipkan di panti asuhan. Ingatanku saat kecil adalah saat ayah bergaya meniru Yuki menyanyi dihadapan ibu setiap akan malam malam kami.

Aku sadar mungkin saja aku menyukai Yuki karena aku tak ingin membuang semua ingatan saat aku bersama orangtuaku dulu. Lagu-lagu yang dinyanyikan yuki membuatku bertahan setiap kali aku merindukan kedua orangtuaku

Konserpun usai, sebelum yuki turun dari panggung ia berlari ke semua sisi panggung menyalami tangan penonton. Ahhh.... Andai aku beli tiket premium pasti aku bisa merasakan tangannya juga, batinku

Semua penonton berhamburan pergi. Aku menengadahkan kepalaku, langit malam ini terlihat cerah , bulan dan bintang-bintang bercahaya seakan bahagia dengan kebahagiaanku malam ini

Tapi aku masih belum puas, aku ingin melihat idolaku dari dekat lagi. Jadi kuputuskan diam-diam menyelinap ke belakang stage dimana para artis dan staff berkumpul disana

Kulihat para staff yang membantu jalannya konser sedang bersulang minuman disebuah meja bundar yang besar .Mereka senang karena kerja keras mereka membuahkan hasil, konser berjalan baik dan meriah tanpa kericuhan dan gangguan apapun , tapi ada Yuki disana diantara orang-orang itu

Aku berjalan disamping tenda , kedua mataku fokus mencari keberadaan sosok idolaku. Hasratku sudah tak terbendung , aku ingin bertemu dan menyalaminya secara langsung lalu meminta hadiah tanda tangan di kaus yang sedang kukenakan sekarang sebagai kenang-kenangan

Aku mencari kemana-mana, sampai aku tiba di parkiran mobil. Dalam keadaan pencahayaan yang minim kulihat yuki ditampar seorang wanita . Dari cara berpakaiannya ia seperti seorang model

Apa wanita itu pacarnya Yuki.....kurang ajar betul wanita itu berani menampar idolaku

Lengan Yuki mencegah kepergian wanita itu namun wanita itu tampak marah sekali , ia melepaskan genggaman tangan Yuki lalu segera masuk ke dalam mobilnya. Dan mobil melaju pergi meninggalkan Yuki

Aku memperhatikannya dari balik dinding

Kasihan sekali yukiku yang malang. Kalau kau bersamaku tak akan kuperlakukan kau seperti itu

"Keluarkau kau sekarang, aku tahu kau bersembunyi di balik dinding itu" ucap Yuki

Apa.... Apa yuki tahu aku disini sedang mengintipnya,gumamku gemetaran

Aku keluar dari persembunyianku dengan tertunduk malu

"Kau paparazzi ? Apa besok kau akan menerbitkan artikel ? Kemarikan rekamannya aku akan bayar dengan harga setimpal "

Aku tak paham maksud ucapan Yuki, merekam apa? Aku tidak punya camera atau handycam

"Aku ....aku bukan wartawan"

"Lalu?"

"Aku tadi ga sengaja lihat kamu disini......" Padahal aku memang sengaja mencarinya

Yuki menatapku tajam ,ah ia semakin tampan jika seperti ini. Dadaku berdegup sangat kencang saat Yuki berjalan melangkah ke hadapanku

"Lalu kau siapa?"

"Aku fansmu..... Aku.... Aku tadi habis nonton konsermu. Lihat ini" aku memperlihatkan cap stempel di punggung tanganku yang kudapat saat penukaran tiket tadi

"Begitu ya.... "

"Aku akan jaga rahasia . Aku ga akan bilang apa yang kulihat tadi kepada siapapun " Bahkan aku berpose suer agar terlihat meyakinkan

Ia tertawa melihat tingkahku

"Kamu masih sekolah?" Tebaknya

"Iya , aku masih sekolah " jawabku gugup

"Kalau besok kamu bolos sekolah ,maukan?" Tawarnya dengan secarik senyum di sudut bibirnya

Apa...

Apaa maksud perkataanya barusan.....

Apa dia mengajakku kencan

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh nhovia

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku