Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jodohku Soulmateku

Jodohku Soulmateku

White Tuberose

5.0
Komentar
78
Penayangan
7
Bab

Rencana dari Fahri Aryotedjo dan Damar Aryaatmadja untuk menjodohkan Anak-anaknya, Dita Aryotedjo dan Bagas Aryaatmadja semenjak mereka kecil. sebelumnya Fahri dan Damar sepakat akan menikahkan Anak-anak mereka setelah Bagas lulus kuliah, namun Fahri yang jatuh sakit dan perusahaan Damar yang tengah kolapse membuat mereka sepakat untuk menikahkan Bagas dan Dita di saat Dita masih berusia 16 tahun dan Bagas 20 tahun. Agar Fahri bisa membantu perusahaan Damar, dan Damar bisa merawat Dita selama Fahri melakukan pengobatan, Namun Dita dan Bagas tidak pernah bertemu semenjak mereka menikah. Sampai akhirnya mereka dipertemukan ketika Dita akan lulus menjadi Dokter Spesialis kandungan, dan Bagas sudah menjadi CEO Aryaatmadja Group Lalu akankah rumah tangga mereka berjalan mulus dan bahagia?

Bab 1 Prolog

"Mama, aku berangkat dulu ya" ucap Dita Aryotedjo sambil menuruni tangga menghampiri Rosa Denaswara yang sedang menata makanan di meja makan

"Iya sayang, nggak sarapan dulu?" tanya Rosa Denaswara

"Tita sarapan di jalan aja deh Ma, soalnya Tita ada ujian pagi ini, udah telat hehe, bye Ma" jawab Dita sambil mengulurkan tangan untuk mencium punggung tangan Mama Rosa.

Dita Aryotedjo merupakan Putri dari Fahri Aryotedjo dan Helena Wibisono, Dita memiliki kembaran bernama Dimas Aryotedjo, mereka terpaksa berpisah karena Dicky Wibisono Ayah dari Helena yang sebenarnya awalnya menyetujui pernikahan Fahri dan Helena, namun karena adanya kesalahpahaman disebabkan persaingan usaha mereka, Dicky membawa Helena dan Dimas 1 hari setelah Helena melahirkan Dita dan Dimas.

Di usia Dita 16 tahun, Fahri harus mengalami gagal jantung yang mengharuskannya melakukan pengobatan di Amerika Serikat, namun ia tidak mungkin membawa Dita untuk ikut bersamanya, apalagi Dita baru masuk SMA, akhirnya terpaksa mempercepat rencana perjodohan Dita dengan Anak Sahabatnya Bagas Aryaatmadja yang pada saat itu sudah berusia 20 tahun.

Bagas Aryaatmadja merupakan Putra tunggal dari Damar Aryaatmadja dan Rosa Denaswara. yang kebetulan pada saat itu perusahaannya Aryaatmadja Group yang bergerak di bidang Property sedang terpuruk akibat ditipu rekan bisnisnya, sehingga Fahri yang merupakan pengusaha pertambangan AT Resources, menyuntikkan dananya ke perusahaan Damar berupa penanaman saham atas nama Dita.

Bagas yang pada saat itu juga sedang berkuliah di Harvard yang kebetulan satu lokasi dengan Fahri yang rencananya akan melakukan pengobatan di Massachussets General Hospital, langsung melakukan akad nikah yang disaksikan oleh Teman-temannya Roy, Darma, Tony, dan juga Damar yang merupakan Ayahnya. sementara Dita pada saat Fahri dan Damar berangkat ke Amerika Serikat langsung dibawa oleh Rosa untuk tinggal di Rumahnya.

Darma, Roy, dan Tony merupakan Saudara Angkat Bagas, Tony adalah anak dari panti asuhan yang diangkat anak oleh Papa Damar dan Mama Rosa, untuk menemani Bagas. Namun Keluarga Aryaatmadja sudah menganggap Tony seperti anak mereka sendiri.

Darma, Roy, dan Tony tinggal di Apartment Bagas yang kebetulan ada di Massachussets dekat dengan Kampusnya dan memiliki 3 Kamar.

Bagas, Darma, Roy, dan Tony sama-sama mengambil jurusan Bussiness Management di Harvard University, namun Bagas dan Tony mengambil Double Degree di Universitas yang sama dengan mengambul jurusan Architecture, sedangkan Darma mengambil Double Degree dengan tambahan Information Technology di MIT.

Mama Rosa sangat senang Dita bisa tinggal bersamanya, Mama Rosa sangat menyayangi Dita seperti anaknya sendiri, begitupun Dita yang mendapatkan kasih sayang Ibu dari Mama Rosa.

"Ta, nanti pulang sekolah kita jadi nonton kan?" tanya Kania yang merupakan sahabat Dita,

Dita bersahabat dengan Kania, Rani, Dino, dan Angga dari mereka di Sekolah Dasar.

"Jadi dong, sekalian kita rayain hari terakhir ujian nih" ucap Dita,

Lalu tiba-tiba Ardi yang merupakan Kapten Basket dan Ketua OSIS di Sekolah Dita mendekati mereka

"Hi Tita, kamu mau nonton ya? mau sekalian aku anter?" tanya Ardi,

"Wah nggak usah, aku bareng-bareng sama mereka kok Kak." ucap Dita

Kemudian ke lima sahabat itu menonton film, dan berangkat bersama

"Guys, asli tadi filmnya seru banget ya, duh tapi ini gue jadi laper banget deh" ucap Kania,

"Gila lo, dari tadi perasaan udah nyemilin popcorn masih aja kurang Ni" timpal Angga,

"Enak aja, gue makan popcornnya juga berdua sama Tita kali" jawab Kania,

"Udah udah, yuk kita cari makan" timpal Dino sambil mengajak rombongan itu ke tempat makan yang kebetulan berjejer di depan bioskop Mall itu.

Di tempat makan mereka pun ngobrol sana sini sambil bercanda ria, dari mulai ngomongin film yang tadi mereka tonton, ujian mereka tadi, sampe ke planning masa depan mereka.

"Guys, kita jadikan ya nanti bareng-bareng nerusin ambil Medicine di Oxford" celetuk Rani

"Iya dong, biar seru tetep ngerjain tugas bareng, bahkan kalo perlu kita bikin Rumah Sakit bareng-bareng haha" timpal Dita.

"Wah jadi nggak sabar gue, tinggal bareng-bareng, belajar bareng-bareng, ke Kampus bareng-bareng haha" timpal Kania

"Hmm, semoga aja gue nggak bosen liat muka kalian" celetuk Dino, yang langsung mendapatkan lemparan tisu dari Dita, Kania, dan Rani.

***

Tiga tahun kemudian, tanpa terasa sudah setahun Dita, Kania, Rani, Angga, dan Dino berhasil diterima di jurusan medicine Oxford University. mereka menjalani aktivitas mereka di London bersama-sama,

Dita, Kania, Rani, Angga, dan Dino tinggal di Mansion keluarga Dino yang kebetulan sangat luas dan memiliki banyak kamar dan fasilitas yang lengkap dengan pelayan yang bisa melayani kebutuhan mereka.

Dita bercita-cita menjadi dokter karena ia ingin merawat Papinya yang masih melakukan pengobatan di US, walaupun diperjalanan waktu cita-cita Dita berganti ingin menjadi Dokter Kandungan setelah melihat beratnya perjuangan wanita hamil yang ia pernah temui di jalan yang sudah harus melahirkan akibat pendarahan.

Terakhir kali mereka berkomunikasi Papinya masih mencari donor yang cocok untuk tranplantasi jantungnya,

Tanpa terasa sudah hampir 4 tahun Dita berpisah dengan Papinya, walaupun masih berkomunikasi via telpon atau Video call. Dita selalu merindukan Papinya.

***

Satu tahun kemudian, Bagas yang sudah menyelesaikan Master of Bussiness Administration bersama ke 3 sahabatnya, dan Master of Architecture di MIT bersama dengan Tony, selama 1 tahun terakhir mengerjakan Thesis Bagas bersama ke 3 sahabatnya juga melakukan internshipnya yang selesai berbarengan dengan thesisnya.

Bagas mulai membantu perusahaan Aryaatmadja Corp, dengan menduduki posisi sebagai COO yang membawahi Divisi Administrasi, HR, R&D, Marketing, dan juga Bussiness Development.

Bagas melakukan banyak inovasi dan pengembangan. dalam waktu 5 tahun,

Aryaatmadja Corp berhasil melebarkan sayapnya bukan hanya sebagai pengembang perumahan, tetapi juga Mall, Hotel, Apartment, dan Condominium beserta dengan pengelolaannya.

Bagas yang berkolaborasi dengan Perusahaan sahabatnya Roy dan Darma yang memiliki lini bisnis berbeda, juga Tony yang menjadi Asistennya.

Aryaatmadja Corp dibawah kepemimpinan Bagas membuat konsep hunian dan Mall yang terintegrasi dengan Perkantoran, didukung fasilitas yang lengkap dan nyaman dikawasan yang cukup strategis. Apartment dan Condominiumnya habis terjual hanya dalam waktu singkat, Mall nya pun juga langsung terisi dengan Merchant-merchant lokal, dan Internasional.

Akibat pesatnya perkembangan dari Aryaatmadja Corp di tangan dingin Bagas itu, maka Bagas diangkat menjadi CEO dan Tony menjadi Asisten sekaligus wakil CEO

***

Helena Wibisono adalah Dokter ahli penyakit dalam terkenal di Singapore, setelah Putranya Dimas Wibisono menyelesaikan kuliahnya di Nanyang University Singapore, Dimas diminta Kakeknya untuk mulai menjalankan Wibisono Resources, dan menjadi CEO di Jakarta, Helena akhirnya memutuskan untuk pindah ke Jakarta juga, dan membuat Rumah Sakit di Indonesia,

Dimas bekerja sama dengan Bagas untuk pembangunan Rumah Sakit Wibisono Hospital di Jakarta, yang nantinya akan dikelola oleh sang Ibu. kedekattan Bagas dan Dimas hanya sebatas rekan bisnis, tanpa tahu bahwa mereka adalah saudara ipar.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku