Dicampakkan Setelah Menjadi Korban Rudapaksa

Dicampakkan Setelah Menjadi Korban Rudapaksa

Roro Halus

5.0
Komentar
4.3K
Penayangan
20
Bab

BIJAK DALAM MEMBACA, BANYAK ADEGAN YANG TIDAK PANTAS. Nalula Diandra harus kehilangan kesuciannya di depan kekasihnya sendiri hanya karena kakek pria itu tak ingin keduanya bersama! Parahnya, begitu sadar, sang kekasih malah menikahi wanita lain. Untungnya, orang tua kandung Lula yang ternyata kaya raya berhasil menemukannya dan bersedia membantunya, termasuk menghancurkan pria itu dan keluarganya! Namun, apakah Lula akan puas setelah dirinya berhasil?

Bab 1 1. Penghinaan

"Beraninya anak seorang pelacur sepertimu berhubungan dengan cucu saya. Punya nyali kamu!" teriak kakek Hanu.

Lula tengah duduk menunduk ketakutan di kamar kos 6x6 meter itu.

Lula terkejut dengan kedatangan seseorang yang mengaku sebagai kakek dari kekasihnya itupun gemetaran dengan teriakan kakek Hanu.

"M-maaf, Kek! Lu-"

Belum selesai Lula menjawab, Kakek Hanu sudah terlebih dahulu memotong dengan suara ketusnya.

"Aku bukan kakek kamu! dan aku tidak sudi menerimamu menjadi cucu menantuku ... Cucuku begitu berharga untuk gadis sepertimu, bisa jadi virus HIV ibumu ada dalam dirimu!"

Ibu Lula memang tengah berada diambang kematian karena penyakit HIV yang dideritanya semenjak tiga tahun lalu.

"Kek!" pekik Olan sambil memasuki kamar Lula.

Olan yang akan menjemput Lula untuk kerumah sakit dikejutkan dengan kehadiran dan ancaman sang Kakek.

"Olan ...!" kata kakek Hanu dan Lula bersamaan.

Mereka berdua terkejut karena Olan tiba-tiba muncul.

"Kenapa kakek menggertak kekasihku? Aku yang mencintai Lula, Kek!" kata Olan pada kakek Hanu dengan ekspresi seriusnya.

Kakek Hanu menggeleng tidak habis pikir, "Dia wanita tidak jelas siapa bapaknya, Olan ... Anak haram yang lahir dari seorang perempuan malam! Buka mata kamu Olan!"

Kakek Hanu mulai tersulut dengan jawaban Olan.

"Aku tau dan aku mencintai Lula, Kek! Lula tidak salah karena lahir seperti ini," jawab Olan.

Olan menjeda ucapannya berharap Kakeknya akan mengerti.

"Lula tidak bisa memilih mau lahir dari ibu seperti apa? yang penting, Lula gadis baik-baik dan aku sangat mencintainya, Kek!" lanjut Olan.

"Berhenti berhubungan dengan cucuku atau kamu akan tau akibatnya!" gertak Kakek Hanu tajam.

Kakek Hanu beralih menatap cucunya.

"Olan, jika kamu tidak berhenti disini maka kakek akan menggunakan cara kakek agar kalian berhenti sampai disini!" lanjutnya penuh penekanan.

Aura mafia di dalam tubuhnya masih sangat kental walaupun sudah berhenti dari dunia gelap itu sejak lama.

"Kek, Olan tidak bis-" bantah Olan terpotong.

"Apa lagi, Olan?" pekik kakek Hanu.

Urat-urat di wajah Kakek Hanu semakin menonjol menghadapi cucunya.

"Tolong izinkan Olan dan Lula menikah. Olan akan lakukan apapun untuk menyenangkan hati kakek," rayu Olan.

Olan memegang tangan Kakeknya.

"Mengembangkan perusahaan? memiliki banyak anak? bekerja sungguh-sungguh? belajar dunia bawah tanah? Olan akan lakukan semua, asal kakek izinkan Olan menikahi Lula, Kek!" lanjut Olan memelas.

"Kamu sudah termakan tipu daya wanita ini, Olan! Sadarlah!" pekik kakek Hanu benar-benar sudah sangat marah mendengar keinginan Olan.

"tidak, Kek! Olan benar-benar mencintai Lula, Kek!" jawab Olan memelas.

"JANGAN MEMPERMALUKAN KELUARGA! KAKEK TIDAK AKAN MEMBIARKAN PEWARIS KELUARGA ANTAMA LAHIR DARI RAHIM KOTOR ANAK HARAM SEORANG PELACUR. CAMKAN ITU OLAN!" teriak Kakek Hanu.

Jedar!

Kakek Hanu kemudian pergi dari kosan sempit itu setelah berteriak.

Meninggalkan dua manusia yang tengah terpaku karena ucapan kasar kakek Hanu.

Kata-kata kakek Hanu menyadarkan Lula dimana letak posisinya yang seharusnya.

Seperti petir disiang bolong, tapi petir itu mampu memporak-porandakan hidup Lula.

Sesak dan sakit sekali hinaan yang dilontarkan oleh Kakek dari seseorang yang sangat dicintainya.

Lula sudah terbiasa dengan hinaan dan cacian yang dialaminya sejak kecil, tapi ini jauh berkali-kali lipat sakitnya daripada hinaan tetangganya dulu.

Entah karena hinaannya atau karena kenyataan bahwa dia tidak akan bisa bersama dengan Olan yang membuat hatinya seakan tersayat-sayat.

Melihat sang kekasih berurai air mata, Olan langsung mendekat dan memeluk Lula dengan erat.

Olan mengusap punggung bergetar Lula dengan penuh kasih dan juga rasa bersalah.

"Maafkan Kakekku ya, nanti aku akan bicara kembali pada Kakek. Kamu tenang saja," kata Olan menenangkan Lula.

"Tidak usah menghiburku dengan harapan palsumu, Olan!" kata Lula.

"Apa maksudmu, Lula?" tanya Olan.

Olan terkejut sambil melonggarkan pelukannya dan memandang wajah kekasihnya itu.

"Kita tidak akan pernah bersatu, Olan. Mengertilah! Kakekmu benar, aku tidak pantas mendampingimu! aku hanya seorang anak haram yang lahir dari wanita malam tanpa tau siapa ayahnya!" ketus Lula.

Dengan suara meningginya, Lula mengulangi kata-kata kakek Hanu.

Olan menggeleng, "Stop Lula, aku menerima itu semua dan itu bukan salah mu! Jangan berfikir-"

"Berfikir apa? memang kenyataannya aku tidak pantas untukmu. Aku seperti punuk yang merindukan bulan. Kau terlalu tinggi untuk digapai manusia hina sepertiku!" kata Lula dengan nada tingginya dengan air mata yang berurai.

Lula terlalu emosional karena terlalu banyak yang dia pikirkan saat ini.

Keadaan ibunya yang sudah di ujung tanduk dan juga penghinaan kakek Hanu secara tiba-tiba.

Olan tak lagi menjawab Lula yang tengah diliputi amarah.

Olan merengkuh Lula dalam pelukannya walaupun Lula terus berontak melepaskan diri.

Olan sangat sedih karena ini kali pertamanya Olan dan Lula bertengkar cukup hebat.

Sebelumnya setiap ada masalah selalu berakhir dengan kepala dingin dan saling evalusi diri agar lebih baik.

Hal itu yang selalu menenangkan hati Olan dan membuat Olan jatuh cinta pada Lula dari jaman kuliah.

Olan dan Lula sudah berpacaran selama empat tahun terakhir.

Olan sangat mencintai Lula, begitupun dengan Lula.

Bagi Olan, Lula adalah satu-satunya wanita yang membuatnya jatuh cinta.

Pria dingin dengan berjuta kharisma yang membuatnya menjadi idola kampus, namun lebih memilih bersama gadis kupu-kupu.

Karena Lula hanya kuliah pulang kuliah pulang, tak pernah bermain dengan teman lain.

"Tenanglah, serahkan semuanya padaku! aku akan berjuang agar bisa bersatu denganmu! kamu cukup berdiri ditempatmu dan aku akan datang menjemputmu! jangan kemana-mana!" kata Olan.

Suara lembut Olan sambil memeluknya, membuat Lula sedikit tenang.

"Jangan menjanjikan sesuatu yang sulit kamu lakukan Olan, karena itu akan memupuk harapanku!" kata Lula pelan tapi menyaratkan sebuah luka.

"Aku yakin-" jawab Olan terputus.

Lula membalikkan badannya, "Stop Olan! Jangan melambungkan harapanku sampai ke Langit. Aku takut jika terjatuh, aku tak akan bisa bangkit lagi. Pergilah!".

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku