Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Anak yang tersembunyi

Anak yang tersembunyi

mommy ROSS

5.0
Komentar
3.8K
Penayangan
16
Bab

Seorang anak yang lahir tanpa diinginkan, karena sebuah ketidaksengajaan. Malam itu Alia ditugaskan untuk menunggu anak dari seorang majikannya, yang belum pulang dari bekerja. Namun naas. saat dirinya memmbukakan pintu, ternyata tubuhnya langsung diseret oleh tangan kokoh, dan dimasukkan ke dalam kamar. Alia sudah mencoba memberontak. untuk lepas dari kungkungan tubuh pria yang berada di atasnya. namun, sepertinya pria itu tidak peduli. sehingga terjadi malam yang begitu membuat dirinya terluka, terlebih setelah itu. dia langsung diusir oleh majikannya, karena dianggap telah menggoda putra kesayangannya itu.

Bab 1 Di usir

Siang itu banyak warga mendatangi rumah orang tua Alia, yang bernama, pak Ridwan dan juga Bu Siti.

Mereka menginginkan anak dari kedua pasangan itu segera meninggalkan desa, karena menurut para penduduk. Alia sudah membuat aib yang begitu besar, sehingga para warga tidak mau menerima kehadirannya di kampung itu.

"Pak Ridwan,Bu Siti ayo cepat keluar"ucap salah seorang warga.

Pak Ridwan bersama istrinya di dalam rumah merasakan begitu ketakutan, namun dia tidak berani keluar dari dalam rumah karena ingin melindungi anaknya.

"Bagaimana ini pak sepertinya warga semakin marah"ucap Bu Siti dengan suara bergetar karena panik.

"Sabar Bu ini juga bapak lagi pikirkan jalan keluarnya"jawab pak Ridwan.

Alia terlihat keluar dari dalam kamar, wanita itu berjalan nampak kepayahan, karena perutnya yang semakin membesar.

"Bu biarkan Alia pergi, Alia tidak mau ibu dan bapak kenapa-napa Alia tidak apa-apa Bu"ucap Alia, mencoba menenangkan kedua orang tuanya. namun, orang tua mana yang tega melihat anaknya pergi dari rumah dengan perut yang begitu besar.belum lagi tas yang dipegang putrinya saat ini terlihat begitu merepotkan.

"Tidak nak, ibu dan ayah akan tetap mempertahankan kamu"ucapan Ridwan, kepada putri semata wayangnya.

"Alia tidak apa-apa Bu, pak. lagi pula apa yang bisa bapak dan ibu lakukan kalau warga sudah mengamuk seperti ini, ini semua salah Alia karena tidak dapat menjaga diri sendiri di luar sana" Alia selalu menyalahkan dirinya atas kejadian buruk yang menimpa.

"Kamu tidak boleh berbicara begitu Alia,ini semua adalah musibah. siapa yang ingin mengalami hal seperti yang kamu alami, mereka saja yang tidak pernah mempercayai cerita kita"ujar Siti mencoba menenangkan putrinya.

"Siti keluar kamu kalau tidak. akan aku seret kalian dari dalam rumah!" Seseorang kembali berteriak dari luar sana, sambil beberapa orang menggedor-gedor pintu.

"Iya Siti cepat bawa keluar anakmu, bawa pergi dia dari desa ini. kami tidak ingin terkena sial akibat ulah anakmu itu!" Caci maki bersahut-sahutan dari luar rumah, hinaan demi hinaan terlontar dari bibir-bibir yang tidak bertanggung jawab.

"Bu, pak. Alia pergi sekarang ya,ibu dan bapak jaga diri baik-baik .suatu saat Alia pasti akan kembali pulang untuk menemui kalian"Aliya berpamitan kepada kedua orang tuanya, mereka berpelukan untuk sesaat.

Air mata Bu Siti tidak dapat dicegah, wanita paruh baya itu terus saja menangis melihat kepergian putrinya. Begitu juga dengan pak Ridwan, dia pun sama sedihnya seperti sang istri, saat melihat langkah putrinya yang hendak keluar dari dalam rumah.

Pintu terbuka, semua orang yang berada di luar rumah itu perlahan menyingkir, memberikan jalan untuk Alia keluar dari sana. Tatapan-tatapan penuh ejekan dan juga hinaan ini tertuju kepada wanita yang sedang berjalan keluar dari dalam rumah orang tuanya,bahkan ada yang meludah teman di hadapan Alia.

"Nah begitu dong tahu diri, udah bikin aib masih aja di sini. kami semua tidak Sudi menampung orang yang pulang dengan membawa aib, bilangnya kerja kerja, nggak taunya pulang perutnya besar"

Seorang wanita bertubuh gempal berbicara sambil tangannya terus terarah kepada Alia. Alia tidak perduli dengan omongan samua orang, wanita terus saja melangkah keluar dari dalam rumah kedua orang tuanya.

"Dasar tidak tahu malu, baru saja pergi ke kota bilangnya mau cari kerja, tahu tahu pulangnya hamil entah anak siapa? jangan-jangan dia kerja di cuma buat jual diri aja" salah satu dari mereka berbicara lagi.

"Sudah cukup! anak saya sudah pergi dari rumah saya, apa kalian tidak puas.silakan tinggalkan rumah kami" Bu Siti berbicara, dengan suara yang cukup lantang.

",Huuuuu,,,,"

Para warga yang di situ pun bersorak sambil membubarkan diri dari halaman rumah pak Ridwan.

Bu Siti tubuhnya merosot ke lantai,seiring kepergian Alia meninggalkan kampung itu.

"Pak bagaimana jika anak kita melahirkan di jalan, aku tidak bisa membayangkan itu pak" Siti mulai memikirkan keadaan anaknya setelah beberapa saat bisa menguasai dirinya.

"Kita berdoa saja Bu mau minta kepada Tuhan agar selalu melindungi Putri kita di manapun dia berada"pak Ridwan sedang mencoba menenangkan istrinya yang sedari tadi terus berbicara tentang putrinya.

"Amin, semoga saja ya pak. Putri kita anak yang baik, pasti dia akan diberikan yang terbaik oleh Tuhan nanti"

Hari sudah semakin gelap,gerimis pun mulai turun memanjakan yang terlihat itu gersang.

Di sebuah jalan raya seorang wanita muda dengan perut yang begitu besar sedang berjalan menyusuri trotoar, ingatannya berjalan ke beberapa bulan yang lalu saat dirinya baru saja menginjakkan kota Jakarta.

Flashback.

Hari itu Alia datang bersama seorang tetangga yang menawarkan pekerjaan kepada Bu Siti, karena mereka dari keluarga yang sangat sederhana mereka pun sangat senang ketika tetangganya itu memberikan sebuah pekerjaan untuk putrinya. Hanya saja mereka tidak tahu pekerjaan apa dan di mana putrinya akan bertempat tinggal.

"Apa masih jauh mbok Sumi?"tanya Alia pada seorang wanita paruh baya yang membawanya ke kota Jakarta.

"Sebentar lagi neng tidak terlalu lama"ucap mbok Sumi kepada Alia.

Aliya pun hanya bisa diam karena dia tidak enak jika terlalu banyak bertanya, kemudian tidak berselang lama mereka pun sampai di depan rumah yang besar dan megah.

"Wah, ini rumahnya mbok? besar sekali" tanya Aliya lagi kepada mbok Sumi namun hanya ditanggapi sebuah senyuman dari mbok Sumi.

"Iya ini rumahnya, ayo masuk. kita masuk lewat pintu samping"ajak maksumi kepada Alia.

Alia pun mengikuti langkah kaki mbok Sumi yang masuk ke dalam rumah itu melalui pintu samping, sesekali gadis itu melirik kagum ke arah benda-benda yang menghiasi rumah besar itu.

" ayo sini Alia kamu mau kerja apaau berfikir terus di sana heh?" Tanya Sumi sedikit ketus.

" eh, iya mbok" Alia pun segera berjalan ke arah mbok Sumi.

"Ini kamar mu nduk, cepat masuk simpan barang barang mu di sana, setelah itu aku akan memperkenalkan kamu kepada majikan kita" ucap mbok Sumi sambil menunjukkan kamar yang berukuran tiga meter persegi.

" siapa namanya mbok?" Tanya seorang wanita cantik, meskipun tidak lagi muda.

" Alia.nyonya," ucap Sumi,saat memperkenalkan pembantu baru nya.

" mah aku berangkat dulu ya" seorang pemuda yang begitu tampan sudah rapih mengenakan pakaian formal, mendekati wanita cantik itu lalu memberikan ciuman hangat pada pipi nya.

" ya. kamu hati hati ya" ucap orang yang di panggil Mama tadi.

Satu minggu telah berlalu, kini Alia sudah mengenal semua penghuni rumah yang semuanya ada empat orang, pasangan suami istri, yang bernama Lidia dan Herlambang. Lalu kedua anak mereka yakni, Raka dan satria.

"Alia ,," panggil Lidia kepada gadis itu.

" iya Bu " Alia berjalan terpogoh menghampiri majikannya.

" si duduk" Lidia meminta Alia duduk di sofa sebelah dirinya.

" Nggak usah nyonya Saya berdiri di sini saja"ucap Alia.

"Ya sudah terserah kamu saja, ibu mau bicara"ujar wanita itu, dan diakui oleh Alia.

"Ibu mau minta tolong ini sudah jam delapan tapi anak ibu belum juga pulang, kamu tunggu di sofa ini sampai dia pulang.setelah dia pulang, kamu segera kunci pintu. jika kamu mengantuk kamu tidur dulu di sofa ini, biasanya Satria tidak akan pulang hingga larut malam,kamu mengerti?"nyonya Lidia menjelaskan panjang lebar, tugas Alia malam itu, dan segera dimengerti oleh Alia.

Flashback off.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh mommy ROSS

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku