Mona adalah seorang janda dari pria yang gugur dalam sebuah tugas sebagai abdi negara. Dia kemudian dinikahkan oleh ayahnya dengan seorang pria bernama Galih. Galih yang diketahui pernah masuk penjara dalam kasus obat-obatan terlarang. Tidak ada yang menyangka bahwa Handoko, ayah Mona yang berpangkat Jenderal TNI akan menikahkan putri satu-satunya dengan mantan narapidana. Namun nyatanya pernikahan terjadi. Mona hanya mencoba menjalaninya, perlahan mengungkap tabir akan alasan Galih yang bersedia untuk menikahinya. Dua manusia yang sama-sama pernah terluka. Dua takdir yang mengharuskan mereka berkorban. Dua jemari disatukan dalam ikatan suci, yaitu pernikahan.
Tentang Mona
Mona Larasati hidup dengan nyaman sejak lahir. Meski memiliki ayah seorang tentara dengan bintang satu dipundaknya, tetapi wanita itu tidak pernah merasa kurang dalam hal apapun.
Walau bukan terbaik di sekolah, tetapi Mona selalu berhasil menduduki peringkat tiga besar. Dia juga menyelesaikan bangku kuliah pada jurusan Sejarah dengan predikat cum laude, sehingga kamarnya penuh dengan buku-buku tebal.
Mona yang lembut.
Mona yang suka cokelat.
Mona yang takut kecoa, tapi berani memegang ular.
Mona yang dulu.
Tepat setahun yang lalu, semua berubah. Mona dikenalkan oleh ayahnya, seorang perwira bernama Angga yang juga teman sekolah dasarnya.
Mona dan Angga cepat dekat, karena masa nostalgia sewaktu kecil yang membuat obrolan mereka selalu berlanjut.
Cinta bersemi dan pernikahan terlaksana.
Namun Angga yang seorang prajurit, harus segera berangkat melaksanakan tugas ke daerah sebelah timur Indonesia. Tepat seminggu setelah pernikahannya.
Sayang, baru tiga bulan, Angga pulang tinggal nama dan jasad.
Mona hancur, tak bersisa. Termasuk kehamilan yang akhirnya harus dia relakan.
•••
Siapa Galih?
Galih Chandra hanya sosok pendiam. Bicara seadanya.
Tetapi sorot mata Galih cukup tajam, apalagi jika ada menyebut nama Intan. Seolah melalui matanya, dia bisa menusuk orang yang sengaja mengungkit tentang wanita itu.
Pria berusia 27 tahun itu baru saja keluar dari penjara, karena kasus narkoba.
Orang tuanya adalah pengusaha sukses, tidak rela membuang anak bungsunya begitu saja.
Namun Galih juga telah ditolak oleh masyarakat tempatnya tinggal. Dianggap akan memberi dampak buruk kepada pemuda di sana.
Sampai suatu saat ayahnya menitipkannya kepada sahabat ayahnya sendiri.
Bermaksud mendapat didikan yang disiplin dan tegas. Galih malah dinikahkan dengan anak sahabat ayahnya itu.
♡♡♡
Kota Tembagau adalah kawasan kota yang berada di bagian pesisir. Sebuah kota kecil yang hanya memiliki lima kecamatan. Pada sebuah rumah berlantai dua dekat pelabuhan, disitulah terlihat sebuah helatan acara yang mulai ramai didatangi sanak saudara terdekat.
"Beneran Pak Handoko rela menikahkan Mona dengan Galih? Bukankah laki-laki itu baru sebulan berada di rumah Pak Zadikin?"
Saudara dari ipar Handoko mulai menanyakan perihal acara yang sedang digelar, yaitu lamaran Galih kepada Mona. Mereka seolah tidak percaya dengan keputusan Handoko, seorang prajurit TNI berpangkat Brigadir Jenderal. Pasalnya, Galih adalah mantan narapidana, pengguna narkoba.
Sedangkan Zadikin yang dibicarakan adalah bawahan Handoko yang sebulan lalu menjadi tempat tinggal Galih ketika baru sampai di Kota Tembagau.
"Kau lupa, kalau Mona juga sedikit sakit."
Kali ini ucapan tersebut dibalas dengan mengungkit tentang kondisi Mona setelah Angga meninggal dunia.
"Oh yang katanya Mona sering berada di dermaga untuk waktu yang lama?"
Ibu-ibu yang juga tetangga Pak Handoko mengangguk pelan.
"Kan Angga dipulangkan dengan kapal waktu itu, karena cuaca sedang buruk untuk melalui penerbangan."
"Kasian sekali nasib Mona, padahal kalau Angga masih hidup, karier pria itu akan cemerlang dengan bapak mertuanya yang bisa saja menjadi jenderal."
"Mau diapa lagi, takdir memang tidak ada yang tahu."
Malik selaku adik Mona hanya menghela napas mendengar para ibu-ibu itu membicarakan kakak perempuannya. Ia sendiri tidak percaya dengan keputusan ayah dan ibunya akan pernikahan Mona kali ini.
Oleh karena itu, Malik yang selama ini terlihat dingin dan cuek kepada Mona, pergi ke kamar wanita itu. Melihat bagaimana keadaan kakak perempuannya yang ketika disinggung masalahan pernikahan dengan Galih, hanya mengangguk pelan tanpa bersuara.
"Mona kau terlihat cantik, masih seperti gadis loh."
"Iya dong, Mona kan salah satu pujaan pemuda di Kota Tembagau."
"Semoga setelah Mona, aku juga bisa nyusul. Masa Mona sudah dua kali, tapi aku belum pernah."
Kali ini Malik mendengar para sepupu perempuannya yang mencoba menggoda dan memberi semangat kepada Mona. Sayangnya sebagian dari itu malah terdengar kurang nyaman bagi Malik, apalagi Mona.
"Permisi Mbak, kata Ibu ada yang bisa berdiri di depan nanti buat terima seserahan," ujar Malik langsung membuat sepupu-sepupunya itu unjuk tangan.
Dalam tradisi Kota Tembagau, sebagian besar seserahan akan diberikan kepada keluarga terdekat sang mempelai wanita. Karena Mona hanya memiliki adik laki-laki, otomatis sepupu perempuannya lah yang akan menerima itu semua.
Alhasil kamar Mona mulai sepi. Tinggal hanya ada Malik yang berjalan mendekati kakaknya itu. Ia bahkan duduk di atas tempat tidur, di sebelah Mona.
"Mbak Mona yakin dengan pernikahan ini?" tanya Malik merasa pernikahan Mona terlalu mendadak.
Mona menoleh sambil tersenyum tipis. "Kenapa tidak? Bukankah ini niat yang baik?"
"Tapi Mbak Mona hanya pernah melihat lelaki itu melalui foto kan? Ketemu langsung juga tidak pernah," balas Malik masih bersikukuh dengan rencana pernikahan yang sama sekali tidak masuk diakalnya.
Bagi Malik, menikah itu harus dimulai dengan proses pengenalan, pendekatan mendalam dan keyakinan yang kuat. Ia sama sekali tidak melihat itu dalam rencana pernikahan Mona.
"Kata Ayah, Mas Galih anaknya baik."
"Baik darimana? Dia pernah masuk penjara," balas Malik memiliki pandangan tersendirinya.
"Kau juga pernah, waktu tawuran dulu," balas Mona kali ini mengulas senyum tipis.
"Beda, aku cuma dimasukin jeruji besi tanpa proses persidangan. Tapi dia, pengguna narkoba!"
Mona yang telah memakai kebaya putih, lalu menepuk punggung tangan Malik.
"Mbak bersyukur, kau sudah menjadi lebih dewasa. Kurasa tidak salah Ayah memasukkanmu ke Akademi Polisi," ujar Mona memgingat Malik yang masih dalam masa pendidikan dan saat ini dalam masa libur.
"Bagaimana dengan impian Mbak Mona? Bukankah ingin jadi kurator museum yang andal? Mau lanjutin magister arkelog-nya? Ingin keliling dunia ke tempat-tempat bersejarah?"
Malik masih mengingat betul perkataan Mona yang penuh dengan impian-impian besarnya. Dulu ia merasa jengah mendengarnya, kini malah dirinya merasa sedih bahwa impian itu mungkin akan kandas selamanya.
"Sejak aku menikah dengan Mas Angga ... aku telah merelakan itu semua," ungkap Mona, mengingat resolusinya yang berubah. Dari ingin menjadi wanita karier yang menggeluti dunia sejarah, lalu ingin benar-benar mendampingi Angga.
"Padahal Mbak Mona bisa memulainya. Bukan dengan pernikahan ini," balas Malik merasa Mona memiliki kesempatan itu.
•••
Acara berlangsung sesuai dengan rencana. Keluarga Galih datang dengan beberapa rombongan untuk melangsungkan lamaran kepada Mona. Bahkan Galih turut hadir juga.
Awalnya beberapa anggota keluarga Mona skeptis akan Galih, karena masa lelaki itu. Termasuk sepupu-sepupu perempuan Mona yang kebanyakan belum menikah juga. Namun yang namanya penampilan rupawan, maka bahkan untuk sesaat mereka yang acuh akan menjadi tertarik.
"Astaga, ternyata cakep orangnya," bisik salah satu sepupu Mona.
"Apa gunanya cakep kalau pengguna," timpal salah satunya mencoba menyadarkan.
"Hush." Wanita yang lebih tua memberi isyarat agar para gadis itu diam.
Galih dipersilakan duduk terlebih dahulu, di atas semua panggung kecil yang bagian belakangnya telah ada dekorasi bunga juga namanya dan Mona.
Sementara itu, Mona dijemput langsung oleh Rahayu, ibu dari Galih. Wanita itu lalu diarahkan untuk duduk di sebelah Galih yang terdapat sekat yang memisahkan. Sekat yang terbuat dari kain tipis yang jika Galih atau Mona menoleh maka samar, mereka bisa melihat wajah satu sama lain.
Setelah beberapa acara pembuka, mulai dari sambutan dari kedua anggota keluarga, lalu pengajian, maka dimulainya lah sesi pemasangan cincin kepada Mona oleh Rahayu.
Dada Mona berdebar, ketika merasakan jari manis kanannya terasa dingin oleh benda melingkar yang baru. Sangat berbeda dengan yang dipakainya dulu.
Jika dalam tradisi, wanita akan diberikan cincin oleh calon ibu mertuanya, maka sang pria akan menerima hadiah dari wanita dan itu harus langsung diberikan oleh Mona.
Sekat kain lalu dibuka ketika kedua masih duduk, namun kursi telah diputar saling berhadapan. Wajah Mona tertunduk ketika sekat tersebut dibuka, sehingga tidak langsung bisa melihat wajah Galih.
Sedangkan Galih setia memandang ke depan, hingga matanya menangkap dengan jelas bagaimana sosok Mona yang bahkan dirinya belum pernah lihat, baik melalui foto atau secara langsung.
"Silakan memberi seserahannya."
Ucapan pembawa acara membuat Mona mengambil sesuatu dari meja di belakangnya. Sebuah kotak kecil lalu diserahkan Mona kepada Galih.
Mona pun dapat melihat jelas wajah Galih. "Buka lah," ucapnya malah terdengar berbisik.
Namun Galih bisa mendengarnya dengan jelas. Padahal umumnya seserahan kepada pria baru akan dibuka ketika sang pria pulang ke rumahnya.
Galih melakukan apa yang diperintahkan oleh Mona. Kalung bertuliskan nama Angga Maheru. Kalung khas yang semua anggota TNI miliki.
"Aku bersedia menikah denganmu, berarti berusaha melepas cerita yang lalu. Bagaimana denganmu?" tanya Mona yang entah mengapa dapat melihat mata Galih yang juga menorehkan luka.
Galih tersenyum tipis. "Aku menikahimu, karena ingin merelakan cerita masa lalu."
Melalui perkataan Galih, maka Mona tahu bahwa benar, lelaki itu masa lalunya tak ada sekadar sebagai narapidana. Ada kisah yang lainnya dan mungkin berhubungan dengan wanita.
Nyatanya mereka berdua berani melangkah ke jenjang pernikahan, tanpa tahu secara pasti cerita masa lalu masing-masing. Bahkan saling tahu tentang hobi masing-masing saja tidak.
Apakah kisah mereka hanya sebatas memulai hubungan baru dalam ikatan pernikahan? Atau terdapat motif lain di dalamnya?
•••
Bab 1 Lamaran
21/11/2023
Bab 2 Motif Tersembunyi
21/11/2023
Bab 3 Asing tapi Menikah
26/11/2023
Bab 4 Bincang Malam
26/11/2023
Bab 5 Sentuhan Pertama
26/11/2023
Bab 6 Sebelum Cahaya
26/11/2023
Bab 7 Angsa dan Serigala
26/11/2023
Bab 8 Kisah Kecil Pagi ini
26/11/2023
Bab 9 Kamuflase
26/11/2023
Bab 10 Tanam dan Tuai Bersama
26/11/2023
Bab 11 Sebuah Rasa
26/11/2023
Bab 12 Praduga
26/11/2023
Bab 13 Kembalinya Dia
26/11/2023
Bab 14 Pertemuan Pertama
29/11/2023
Bab 15 Rahasia Masa Lalu
29/11/2023
Bab 16 Pertemuan di Makam itu
29/11/2023
Bab 17 Risau
29/11/2023
Bab 18 Kotak Pandora
29/11/2023
Bab 19 Tabir Jalinan
29/11/2023
Bab 20 Luluh Lantah
29/11/2023
Bab 21 Gundah Malam
29/11/2023
Bab 22 Pamit
29/11/2023
Bab 23 Ujung Lara
29/11/2023
Bab 24 Menghapus Jejak
29/11/2023
Bab 25 Laksana Buah Hati
29/11/2023
Bab 26 Kesempurnaan
29/11/2023
Bab 27 Antara Timur dan Tembagau (END)
29/11/2023
Buku lain oleh naladhipayu
Selebihnya