Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Nathan & Aubree

Nathan & Aubree

Abigail Kusuma

5.0
Komentar
9.7K
Penayangan
138
Bab

"Because I know, you're my last love." Aubree mencintai Nathan-pria yang menjadi cinta pada pandangan pertamanya. Sayangnya cinta Aubree harus bertepuk sebelah tangan. Pria yang dia cintai adalah pria yang patah hati dan masih belum mampu melupakan wanita di masa lalunya. Aubree tak pernah menyerah akan cintanya pada Nathan. Sekalipun berkali-kali mendapatkan penolakan, tetap membuat Aubree berjuang demi mendapatkan cinta Nathan. Bagi Aubree, Nathan adalah pusat kehidupannya. Hubungan rumit cinta tak terbalaskan. Mampukah Aubree mendapatkan hati Nathan yang selalu menolaknya? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95

Bab 1 Perempuan Gila

"Kau akan menikah denganku, Nathan."

Suara Aubree berkata dengan cukup tegas dan penuh penekanan pada pria yang bernama Nathan yang ada di hadapannya ini. Sepasang iris mata hijau gadis itu menatap manik mata cokelat Nathan. Ini hal yang mungkin konyol bagi banyak orang tapi tidak bagi Aubree. Di pesta jamuan makan malam yang diadakan keluarganya ini, Aubree kembali dipertemukan oleh Nathan.

Enam tahun lalu Aubree pernah bertemu dengan Nathan. Pria itu berhasil membuat Aubree jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dan dulu Aubree pernah mengatakan kalau takdir kembali mempertemukan mereka, maka Nathan memang ditakdirkan untuknya. Akan tetapi, sayangnya ketika Aubree mengutarakan apa yang ada dipikiran dan hatinya pada Nathan-pria itu malah tak mengindahkan ucapannya.

Nathan mengembuskan napas kasar menatap sosok gadis yang berdiri di hadapannya. Dia jengah mendengar ucapan gadis gila ini. Bahkan Nathan sampai harus menyingkir dari pesta agar sedikit menjauh dari kerumunan banyak orang tetapi gadis gila di depannya ini benar-benar selalu mengikuti langkahnya. Setiap kali dirinya pindah maka gadis di depannya ini akan terus mengikuti. Andai saja acara ini bukanlah acara dari rekan bisnis keluarganya, maka Nathan sudah pasti menyeret gadis di depannya ini.

"Nona Aubree ... hentikan omong kosongmu. Lebih baik kau menemui keluargamu yang sedang menyambut para tamu undangan. Mereka pasti mencarimu," ucap Nathan dingin, dan tegas.

Aubree tersenyum anggun. Dia melangkah mendekat pada Nathan seraya berkata sensual, "Aku tidak berbicara omong kosong. Kau memang akan menikah denganku, Nathan. Ah ... satu lagi aku juga menyambut tamuku. Kau calon suamiku termasuk tamu undanganku. Keluargaku mengundang keluargamu di acara ini. Jadi sama saja aku menyambut tamu undanganku kan?"

Nathan kehilangan kata-kata berbicara dengan gadis di depannya ini. Perkataan gadis ini benar-benar konyol. "Fine, kalau kau tidak mau pergi maka aku yang akan pergi."

Nathan hendak menjauh namun dengan cepat Aubree mencegat Nathan. Bahkan setiap Nathan ingin bergerak ke kiri maka Aubree akan ikut ke kiri. Begitu pun jika Nathan bergerak ke kanan maka Aubree akan bergerak ke kanan.

"Kenapa sulit bagimu percaya kalau aku adalah calon istrimu, Nathan?" Aubree semakin melangkah mendekat pada Nathan. Namun, setiap kali Aubree mendekat maka Nathan akan menghindar.

"Aku tidak mungkin memercayai hal-hal omong kosong. Sekarang menyingkirlah," desis Nathan penuh peringatan. Sesaat Nathan berusaha mengendalikan emosi dalam dirinya. Ya, pertemuan pertama mereka enam tahun di mana Nathan tidak sengaja menabrak Aubree kala berada di rumah sakit. Lalu kedua kalinya Nathan kembali bertemu dengan Aubree di gereja kala Nathan menghadiri undangan pernikahan kerabatnya. Di sana Aubree mengatakan kata-kata konyol yaitu kalau mereka kembali dipertemukan artinya memang mereka ditakdirkan bersama. Dan di sinilah Nathan terjebak. Nathan bertemu lagi dengan gadis gila yang tak henti berbicara omong kosong.

"Oke, kalau kau masih belum juga percaya. Bagaimana kalau kita bertaruh," ucap Aubree dengan nada sengaja menantang. Tampak gadis itu melukiskan senyuman penuh arti.

Nathan mengerutkan keningnya, menatap dingin gadis aneh di depannya ini. "Bertaruh apa maksudmu?" tanyanya dengan nada yang tak ramah.

Aubree tersenyum. "Bertaruh kalau kau pasti akan menikah denganku."

Nathan menggeleng-gelengkan kepalanya. Senyuman mengejek terlukis di wajahnya. "Otakmu itu sudah sakit. Aku bahkan tidak mengenalmu sama sekali. Hari ini aku datang ke pesta undangan makan malam keluargamu karena mewakili keluargaku. Jadi berhenti mengucapkan hal-hal yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin aku menikah dengan orang yang tidak aku kenal?"

Aubree mengangkat bahunya tak acuh. Lalu dia mengibaskan rambut panjangnya. Gaun yang dipakai Aubree sangatlah seksi. Gaun berwarna merah dengan belahan dada yang terekspos. Tubuh gadis itu tinggi semampai. Rambut pirang tergerai indah. Setiap kaum Adam selalu menatap Aubree dengan tatapan memuja. Namun, lain halnya dengan Nathan. Hanya Nathan satu-satunya pria di pesta ini yang tak memedulikan keberadan Aubree.

"Kalau begitu kita buktikan saja, ucapanku yang benar atau dirimu," jawab Aubree dengan nada santai tapi tersirat anggun.

Nathan berdecak pelan. Demi Tuhan, Nathan ingin sekali menyeret paksa gadis ini untuk keluar. Tetapi, dia tak mungkin melakukan hal itu karena nantinya dirinya akan menjadi sorotan banyak orang.

"Terserah apa yang kau katakan. Kalau kau memang ingin menikah silahkan cari orang lain. Di sini banyak pria yang bisa kau dekati. Aku harap kau tidak lagi mengejarku seperti ini. Aku tidak tahu siapa kau dan kau juga pasti tidak tahu siapa aku. Aku menyarankan agar kau pergi ke rumah sakit sekarang. Kau butuh psikiater untuk mengatasi gangguan kejiwaanmu. Sekarang aku harus pergi. Aku tidak memiliki waktu untuk menghadapimu." Nathan berkata begitu tegas. Pria itu segera menyingkirkan tubuh Aubree yang menghalangi langkahnya. Tetapi gerak Nathan terhenti kala Aubree tiba-tiba memeluknya dari belakang. Refleks, Nathan terkejut karena Aubree memeluknya. Terlebih banyak mata yang kini tertuju padanya dan Aubree. Nathan langsung berbalik, dengan tanpa belas kasihan Nathan menyeret tangan Aubree membawa gadis itu menjauh dari tempat itu. Tampak beberapa tamu undangan tidak henti yang tak lepas menatap Nathan dan Aubree.

Brakkk

"Akh-" Aubree sedikit meringis kala Nathan mendorong tubuhnya hingga terbentur ke dinding. Ya, Nathan membawanya ke sebuah ruangan kosong. Ruangan yang begitu gelap dan sempit tetapi Aubree masih bisa melihat dengan jelas wajah tampan dan rupawan Nathan. Wajah yang selalu berhasil menyihir Aubree.

"Kau ini benar-benar sudah gila! Kau sengaja mempermalukanku di depan banyak orang?" bentak Nathan keras.

Aubree mengusap-usap bahunya pelan. Dia sedikit mendongakan wajahnya menatap wajah Nathan. "Kenapa kau tidak percaya padaku, Nathan? Aku sudah mengatakan kalau kita akan menikah. Kau akan menjadi suamiku. Harusnya kau percaya bukan malah meninggalkanku begitu saja. Lagi pula siapa yang mempermalukanmu? Nanti semua tamu undangan yang datang juga akan datang ke pernikahan kita. Jadi anggap saja tadi aku menunjukan pada mereka kalau kita adalah pasangan yang mesra dan serasi."

Nathan mengumpat dalam hati. Sorot matanya menatap Aubree memendung kekesalan. Rahangnya mengetat. Tangannya terkepal begitu kuat. Detik selanjutnya Nathan langsung melangkah mendekat pada Aubree, mengikis jarak di antara mereka. Refleks, Aubree melangkah mundur. Hingga tubuh Aubree kembali terbentur ke dinding.

Degup jantung Aubree berpacu semakin keras kala Nathan menghimpit tubuhnya. Aroma parfume mahal Nathan telah berhasil membuat darah Aubree berdesir. Sepasang iris mata cokelat Nathan bertemu dengan iris mata hijau Aubree seolah memberikan sebuah percikan di dalamnya. Aubree mengangkat wajahnya demi bisa melihat wajah Nathan begitu dekat. Jarak mereka berdua begitu dekat bahkan sangat dekat dan intim.

"Aku memberikan peringatan pertama dan terakhir padamu, pergilah sejauh mungkin dariku. Aku tidak mau kau menggangguku!" seru Nathan dengan begitu tegas.

Aubree tak mengindahkan ucapan Nathan. Dia malah begitu menikmati wajah tampan Nathan di hadapannya. Sorot mata tajam. Hidung mancung. Rahang tegas. Ya, tidak salah jika Aubree jatuh cinta pada pandangan pertama pada pria di hadapannya ini. Wajah Nathan benar-benar merupakan bentuk dari pahatan yang sempurna.

"Kenapa sulit bagimu untuk menerima kenyataan di mana aku akan menjadi istrimu, Nathan?" Suara Aubree bertanya dengan nada yang terdengar menggoda di telinga Nathan.

Nathan menatap begitu tajam manik mata hijau Aubree. "Dengarkan aku baik-baik. Tidak ada orang waras di dunia ini yang mau mendengarkan omongan orang yang tidak waras," desisnya penuh ketegasan.

Senyuman di wajah Aubree terlukis di wajah gadis cantik itu. Dia bahkan tak memedulikan ucapan Nathan yang mengatakan dirinya sudah tidak waras. Kini dengan berani, Aubree membawa tangannya menyentuh rahang Nathan seraya memberikan tatapan yang begitu menggoda pada manik mata cokelat Nathan yang begitu memabukan itu.

"Lihat aku, Nathan. Kau yakin tidak mau menikah denganku? Tidakkah kau tertarik dengan tubuhku?"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Abigail Kusuma

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Nathan & Aubree
1

Bab 1 Perempuan Gila

21/08/2023

2

Bab 2 Apa Kau Tidak Tertarik Padaku

21/08/2023

3

Bab 3 Perjodohan

21/08/2023

4

Bab 4 Sebuah Ancaman

21/08/2023

5

Bab 5 Gila Karenamu

21/08/2023

6

Bab 6 Kau Adalah Pria Pujaanku

21/08/2023

7

Bab 7 Aku akan Memberikan yang Terbaik

21/08/2023

8

Bab 8 Nasihat Seorang Kakak

21/08/2023

9

Bab 9 Apa Kau Cemburu

21/08/2023

10

Bab 10 Selalu Jatuh Cinta Padanya

21/08/2023

11

Bab 11 Siapa Scarlett

24/08/2023

12

Bab 12 Aku Tahu Kau Peduli Padaku

24/08/2023

13

Bab 13 Kau Milikku, Nathan.

24/08/2023

14

Bab 14 Dia Tak Memiliki Kebebasan

24/08/2023

15

Bab 15 Kylie

24/08/2023

16

Bab 16 Ambil atau Tinggalkan

25/08/2023

17

Bab 17 Ciuman Pertama

25/08/2023

18

Bab 18 Cinta dan Benci

25/08/2023

19

Bab 19 Hari Pernikahan

25/08/2023

20

Bab 20 Apakah Kamu Tidak Menginginkanku

25/08/2023

21

Bab 21 Joseph

27/08/2023

22

Bab 22 Kau Sudah Kehilangan Akal Sehatmu!

27/08/2023

23

Bab 23 Kejadian di Restoran

27/08/2023

24

Bab 24 Bohong Putih

27/08/2023

25

Bab 25 Berusaha Mengendalikan Emosinya

27/08/2023

26

Bab 26 Hukuman Manis

27/08/2023

27

Bab 27 Penjelasan

27/08/2023

28

Bab 28 Apa Kau Mengajakku Berkencan

27/08/2023

29

Bab 29 Kebahagiaan Sederhana

27/08/2023

30

Bab 30 Kehidupan Bagaikan di Penjara

27/08/2023

31

Bab 31 Kau Adalah Rumahku

28/08/2023

32

Bab 32 Mimpi Buruk

28/08/2023

33

Bab 33 Ketakutan

28/08/2023

34

Bab 34 Impian Aubree

28/08/2023

35

Bab 35 Hatiku Memilihmu

28/08/2023

36

Bab 36 Kedatangan anak Justin dan Athena

30/08/2023

37

Bab 37 Bakat Terpendam

30/08/2023

38

Bab 38 Rasa Khawatir

30/08/2023

39

Bab 39 Rasa Khawatir II

30/08/2023

40

Bab 40 Jangan Bertindak Bodoh!

30/08/2023