Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
82
Penayangan
1
Bab

Menjadi bodyguard untuk cucu seseorang konglomerat itu hal yang biasa. Namun, menjadi tidak biasa ketika dia dibayar selain menjadi bodyguard. Dia harus menikahi Noona Citra yang mana cucu dari konglomerat Ardy Permana. Tanpa cinta dan keterpaksaan. Mereka harus dinikahkan. Dimana Arsyad sendiri membutuhkan uang dari seorang Ardy Permana untuk pengobatan ibunya. "Arsyad, aku memintamu menikahi cucuku hanya karena kamu seorang bodyguard. Kita akan bersimbiosis mutualisme," ucap opa Ardi dengan tegas. Penawaran dari Ardy pun diterima oleh Arsyad hanya demi uang yang dijanjikan. Sedangkan Ardy Permana dan Noona Citra hanya menjadikan Arsyad sebagai balas dendamnya kepada Yoga, mantan kekasih Noona Citra. Akankah Arsyad mampu menahan gejolak hatinya dengan menjadi bodyguard Noona Citra dengan bergelar "suami" hanya sebagai status?

Bab 1 Surprise Konyol

Kraaak …

Suara pintu itu dibuka oleh lelaki yang cukup tampan, gagah dan cool.

"Kamu siapa? Ngapain di kamarku?" ucap Noona Citra Permana. Dia adalah cucu dari pemilik rumah mewah di kawasan Soraya land. Seorang Ardy Permana yang memiliki segudang perusahaan. Lalu salah satunya adalah PT. Permana.

Plok plok plok … suara hentakan kaki tersebut begitu terdengar sangat keras.

Suara saklar itu dihidupkan. Terlihat opa sudah dihadapannya.

"Opa? Aku pikir tadi siapa." jawab Noona Citra.

"Lihatlah! Aku bawakan kamu seseorang," ucap opa Ardi dengan membawa pria di hadapan opa Ardi.

"Siapa dia opa?" tanya Citra dengan wajah keheranan.

"Dia yang pernah opa bicarakan waktu itu denganmu," ucap opa Ardi.

Dahi Noona Citra mengerut lalu kedua matanya memicing, "Ohh maksudnya papa dia ini adalah bodyguard aku ya opa. Oke baiklah!"

"Iya bodyguard kamu selamanya," jawab datar opa Ardi.

"Opaa..." rengek Noona Citra.

"Apa? Kamu mau membantah apa kata opa? Ini keputusan opa," sahutnya.

"Cuma jadi bodyguard saja kan? Gampanglah!" jawab simple Noona Citra.

"Kata siapa hanya jadi bodyguard?" sahut opa Ardi.

"Ha? Maksudnya opa apa?" tanya Citra dengan wajah kebingungan.

"Pengawal kesinilah!" teriak opa Ardi.

Pengawal dari Noona Citra pun berlari dan bergegas menemui Tuan besar Ardi.

"Maafkan saya, tuan besar! Saya tidak mendengarnya tadi. Maaf jika saya terlambat," ucap pengawal Noona Citra dari dia masih balita. Dia bernama Naufal.

"Pengawal, panggilkan semua pelayan di rumah ini. Lalu kerjakan seperti apa yang saya perintahkan pada kalian semua. Mengerti?" ucap Ardi.

Lalu pengawal tersebut menarik tangan sang bodyguard Noona Citra yang sampai saat ini menjadi pria misterius.

"Noona Citra, ikutlah dengan kami!" ucap salah pelayan rumah tersebut yang bernama Dina.

"Din, kakek mau bikin pesta apa? Kalau kamu yang jemput aku gini, biasanya aku akan kamu rias dan dandani ya kan? Biasanya aku juga bakalan tahu akan ada acara apa disini. Tapi, aku feeling tidak enak ini. Sebenarnya ada apa Din?" ucap cerewet Noona Citra. Dia semakin mendekat ke arah mata Dina. Namun terlihat jelas bahwa Dina telah berjanji untuk tidak mengatakan apapun.

"Noona Citra, tenanglah ya? Saya akan selalu membuat Noona Citra cantik. Mau pesta apapun itu Noona. Tidak akan jadi masalah kan buat Noona?" ucap halus dari Dina. Dia benar-benar bisa mengambil hati Noona Citra.

"Okelah Din. Aku percaya sama kamu. Awas aja ya kalau kalian semua rencanain apa-apa dibelakangku!" ucap Noona Citra dengan jari telunjuknya mengarah tepat di depan bola mata Dina.

Dina yang sudah bertahun-tahun bersama Noona Citra masih saja takut dengan tingkah tuan putri rumah tersebut.

Noona Citra memang sengaja dibiarkan tidak tahu akan ada pesta di rumahnya. Lalu dia berkata, "Oh iya Din. Ini kan tanggal 27 Maret kan? Berarti hari ini adalah ulang tahun aku. Ah … opa tidak memberitahuku kalau akan membuatkan pesta ulang tahunku."

Noona Citra benar-benar dirias sangat cantik. Rambutnya digelung layaknya putri raja. Balutan gaun berwarna peach membuatnya terlihat begitu memukau.

"Noona, kamu benar-benar cantik dan elegan. Lihatlah!" ucap Dina.

Dengan memiringkan bibirnya dia berkata, "Memang aku dari kecil sudah cantik, Din. Hem. Terimakasih ya sudah membuatku lebih cantik," ucap Noona Citra yang dari tadi memutar-mutarkan badannya dan berlenggak lenggok di depan cermin.

***

Pesta itu dimulai jam 7 malam. Saat Noona Citra turun dari lantai atas, semua mata terpanah pada kecantikan wanita tersebut. Senyum yang menghiasi wajahnya dengan liputan lesung pipinya membuatnya begitu tampak lebih menawan.

"Ohh … cucu opa, kamu sangat cantik sekali. Benar-benar cantik," ucap opa Ardi dengan membuka kedua tangannya lalu menghampiri cucu perempuannya itu.

Noona Citra berlari dan lupa bahwa dia sedang mengenakan gaun itu terpeleset. Tadinya agar jatuh di pelukan opanya malah dia terperangkap ke pelukan seorang pria bertopeng.

"Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi dimana?" gumam lirihnya.

"Noona Citra hati-hati," ucap pria tersebut.

Noona Citra mengerutkan dahinya dan berkata, "It's oke."

Lalu opa menghampiri dan berkata, "Kamu tidak apa-apa sayang."

"Tidak apa-apa opa. Sekarang katakan padaku ini pesta apa?" tanya noona Citra.

Opa Ardi malah pergi ke podium dan meninggalkan Noona Citra. Lalu dia menyampaikan sesuatu bahwasanya ini adalah pesta untuk Noona Citra.

"Ah opa, kasih surprise ulang tahunku saja pakai acara menegangkan seperti ini. Dasar opa," ucap dengan senyum-senyum melihat opanya berbicara.

Namun dadanya tiba-tiba menjadi sesak. Bahkan seperti tersambar oleh petir secara bersamaan.

Dierrr …

"Ini adalah tunangan Noona Citra cucu saya. Dia akan menjadi suaminya pekan depan," ucap opa Ardi yang memanggil pria bertopeng tadi.

Noona Citra mengerutkan dahi dan keningnya. Mulutnya melongo dengan pernyataan opanya.

"Opa?" teriak Noona Citra.

Lalu beberapa pelayan mengajak Noona Citra naik ke podium. Sontak Noona Citra begitu kaget dengan apa yang telah terjadi. Dia seperti di hipnotis ribuan kali. Mulutnya sama sekali tidak bisa berkata apa-apa. Posisi yang sulit baginya berhadapan dengan relasi-relasi perusahaannya. Dia tidak bisa menolak.

"Bukalah topeng, Syad!" seru opa Ardi pada pria bertopeng tersebut.

"Ha? bukankah dia ini bodyguard aku sekarang. Ha? Apa-apaan si opa," ucapnya dalam hati. Namun dia menahan untuk tidak marah di hadapan semua tamu. Dia tetap tampil elegan untuk menjaga citra dia sebagai pemimpin perusahaan SG yaitu Saputra Group.

"Ayo Arsyad kenakan cincinnya di jari manis Noona Citra!" seru opa Ardi lagi pada Arsyad yang kini menjadi bodyguard dan calon cucu menantunya.

Arsyad Leon adalah seorang pemuda bayaran. Dia bertugas sebagai seorang detektif dan juga bodyguard. Banyak sekali koleganya yang merasa puas akan dirinya. Demi uang dia rela harus menikahi Noona Citra yang terkenal wanita angkuh dan egois. Bahkan dia tidak mau mengenal kata cinta dari seorang pria manapun.

Arsyad menjawab, "Baik tuan."

Lalu Arsyad memasukkan cincin ke jari manis Noona Citra dan begitu sebaliknya.

"Mari kita bertepuk tangan! Mereka telah sah sebagai calon pasangan pengantin malam ini," ucap opa Ardi.

Plok plok plok. Suara tepuk tangan menyeru di seluruh ruangan tersebut.

Terlihat pria bernama Yoga telah mengamati. Dia berkata, "Akhirnya kamu bisa juga ya move on dariku."

Saat suasana tidak tegang lagi. Noona Citra menarik lengan opanya dan berkata, "Aku mau ngomong sama opa."

Lalu opa itu tersenyum kecil melihat Noona Citra begitu gelisah.

"Ada apa sayang? Kamu suka dengan kejutan dari opa?" tanyanya pada cucunya tersebut.

"Opa ini apa-apaan si? Ini tidak lucu opa. Aku tidak suka," jawab kesal Noona Citra.

"Ini kejutan untukmu sayang. Daripada kamu menikah dengan lelaki brengsek itu. Mending kamu menikah dengan pilihan papa," ucap opa Ardi.

Opa Ardi langsung meninggalkan Noona Citra yang dalam keadaan manyun tersebut.

"Opa, bahkan aku tidak tau asal usulnya. Lalu, opa menjodohkanku dengannya? Ya ampun apa yang terjadi selanjutnya," ucap kesal Noona Citra.

Yoga tiba-tiba datang di belakang Noona Citra dan berkata, "Itu calon suamimu. Apa tidak ada yang lebih keren dariku ha? Bisa-bisanya kamu mendapatkan lelaki buluk dan udik sepertinya."

Noona Citra terkejut melihat Yoga ada disisinya dengan sinis. Lalu dia menjawab, "Kamu tidak lebih baik dari dia. Tidak usah merendahkannya. Kamu pun mengenaskan. Sudah selingkuh bahkan tidur dengan sahabatku sendiri. Kamu pria gila."

Noona Citra meninggalkan Yoga dan menghampiri opa Ardi. Lalu dia berbisik, "Aku mau dijodohkan dengannya. Dengan satu syarat."

Opa Ardi tersenyum dan berkata, "Tanpa syarat. Semua harta opa akan jadi milikmu. Syarat apa lagi yang kamu inginkan."

"Syaratnya kami harus tinggal jauh dari opa. Kita harus punya rumah sendiri," jawab Noona Citra.

Dia berpikir jika menikah dengan pria asing tersebut lalu punya rumah sendiri, setidaknya mereka bisa tidur masing-masing tanpa satu kamar.

"Oke, opa setuju. Syaratnya terlalu kecil buat opa," jawab opa Ardi.

Pria asing menurut Noona Citra itu sangat dingin. Bahkan dia hanya berdiam diri seperti patung.

"Sepertinya pria tersebut, adalah boneka opa. Dasar opa, masak aku disuruh nikah sama robot kayak dia." Dania begitu kesal dengan surprise yang gila menurutnya.

***

Di ruangan opa Ardi yang begitu menegangkan ada Arsyad yang berdiri tegak di sampingnya.

"Arsyad, aku memintamu menikahi cucuku hanya karena kamu seorang bodyguard. Kita akan bersimbiosis mutualisme," ucap opa Ardi dengan tegas.

"Siap laksanakan, Tuan!" jawab Arsyad.

"Bagus. Aku akan memberikan kamu uang setiap bulan 500 USD sebagai imbalan kamu menjadi suami cucu saya. Kamu mengerti?" kata opa Ardi.

Arsyad mengangguk dan berkata, "Terimakasih, Tuan."

"Satu hal lagi, jangan pernah membuat cucu saya menangis. Jika kamu membuatnya bersedih atau ada setetes air mata yang keluar. Maka, ibumu menjadi tawanan ku. Kamu mengerti?" pekik opa Ardi.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku