Dua Wajah Suami Romantisku

Dua Wajah Suami Romantisku

viaviana97

5.0
Komentar
4.6K
Penayangan
40
Bab

Vanessa Putri Ardian kembali bertemu dengan mantan gurunya-Eksa Susanto, setelah sekian waktu memutuskan untuk pindah sekolah. Cinta pun datang, hingga Vanessa akhirnya menjalin hubungan spesial dengan pria tampan nan romantis yang lebih dewasa darinya. Perbedaan usia membuat hubungan mereka diwarnai liku-liku. Vanessa yang labil dan mudah dilema, Eksa yang lebih dewasa dan bijaksana. Pengertian dan rasa sayang Eksa yang tak tertandingi, membuat mereka terus bersama hingga dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Kehidupan pernikahan mereka pun dilanda berbagai konflik. Dari masalah keturunan hingga kembaran Eksa--Risang Aditya Sidharta yang datang tiba-tiba. Ketika wajah yang serupa ternyata memiliki selera sama pula, bisakah Eksa bertahan menjadi satu-satunya suami-pria romantis kesayangan Vanessa?

Bab 1 Bertemu Mantan Guru Tampan

Perpisahan selalu menyakitkan. Namun, terkadang perpisahan dapat menjadi satu-satunya pilihan agar semuanya bisa menjadi lebih baik. Hal itulah yang dialami dan dirasakan oleh Vanessa. Dia akan meninggalkan semua penyebab hari buruknya dan beralih ke kehidupan yang baru di tempat yang baru. Sekolah yang baru, demi impiannya.

Dalam perpisahan itu pun akan ada dua hati dan dua perasaan yang terpisahkan. Cinta yang mungkin memang tak bisa bersama dan hanya akan menjadi kenangan.

Inilah langkah berikutnya yang akan ditempuh oleh Vanessa.

"Makasih Pa, Papa udah mau temenin aku daftar ke sekolah baru."

"Iya Sayang. Kita tinggal tunggu pengumumannya ya... Tapi papa sekarang harus segera ke kantor. Ada klien yang nunggu papa. Ini bisnis penting, Sayang."

"Ya udah, gapapa kok Pa. Aku bisa pulang sendiri kok."

Vanessa pergi ke halte untuk menunggu bus. Tak disangka takdir mengirimkan seseorang untuk bertemu dengannya.

"Ehm... Vanessa? Gak nyangka bisa ketemu di sini."

"Pak... Pak Eksa."

"Iya, kamu gak lupa sama saya kan? Ehm, kamu kenapa di sini sendirian?"

"Saya lagi nunggu bus mau pulang, Pak. Papa tadi duluan ke kantor. Saya... Saya tadi abis daftar ke sekolah baru."

"Kamu gak kangen sama sekolah lama kamu?"

"Ya, saya juga gak tau, Pak. Lagian belum tentu ada yang inget sama saya kan?"

"Kamu salah Va, pasti banyak yang kangen sama kamu di sana kok, termasuk saya juga. Hm, saya anter kamu pulang aja yaa!"

Eksa adalah pria tampan berusia 25 tahun, guru Bahasa Inggris di sekolah lama Vanessa. Semasa Vanessa menjadi siswinya dulu, Eksa cukup mengenal dekat Vanessa. Seorang Vanessa mampu menarik perhatiannya, entah karena apa. Sayangnya pertemuan mereka harus begitu singkat akibat keputusan Vanessa memilih pindah sekolah.

Sejak pertemuan kembali mereka di halte itu, Vanessa dan Eksa makin dekat. Mereka jadi sering bertemu untuk makan bersama atau hanya sekadar mengobrol. Lambat laun, Eksa merasakan hal yang berbeda dan ingin segera menyudahi kegelisahan hatinya.

"Vanessa, saya mau ngomong sesuatu sama kamu."

"Eee, iya ngomong aja Pak. Ada apa?"

"Va, mungkin saya gak pantes ngomong ini, tapi saya harus ngomong biar seenggaknya hati saya lega. Oke, saya gak bisa basa-basi lagi sekarang." Eksa menggenggam tangan Vanessa. "Vanessa, saya... Saya pengin kamu tau kalo saya sayang sama kamu. Saya pengin kamu jadi kekasih saya. Jadi calon pendamping hidup saya. Apa kamu mau?"

Vanessa terdiam sejenak, "Ehm... Eee Pak, ini??"

Vanessa sungguh terkejut, mengapa tiba-tiba mantan gurunya sekarang justru menyatakan cinta padanya setelah sekian lama Vanessa meninggalkan semua kenangan akan sekolah lamanya.

"Vanessa, saya serius. Saya sayang kamu. I love you. Va, would you be my girlfriend? Please, Va..."

"Pak, iyaa... Saya, saya mau terima Pak Eksa."

Vanessa pikir tak ada salahnya jika ia mencoba dulu menjalani hubungan itu dengan Eksa. Lagi pula menurutnya, Eksa adalah sosok pria dewasa yang baik. Vanessa pikir tak masalah punya hubungan dekat dengan pria yang lebih dewasa. Justru dengan itu mungkin hidupnya bisa lebih terarah dengan baik.

---

Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa sudah hampir satu tahun Vanessa dan Eksa menjalin cinta. Dalam waktu yang tidak singkat itu hubungan mereka diwarnai dengan berbagai rasa dalam hidup, yang terkadang membuat mereka hampir berpisah. Namun, berkat kepekaan dan rasa saling pengertian mereka tetap memilih untuk bersama.

"Sayang, malem ini ada acara gak?"

"Ehm, gak ada sih. Emang kenapa?"

"Aku pengin ngajakin kamu ke acaranya Farel. Pak Farel, guru Bahasa Inggris kamu dulu di kelas sebelas, di sekolah kamu yang lama. Kamu masih inget kan Sayang?"

"Iya aku inget kok, Eksa."

"Terus gimana? Mau gak? Temenin aku ya! Please..."

"Ehmm... Ya udah aku mau."

Di acara Farel, seseorang yang seharusnya tidak muncul lagi dalam hidup Vanessa justru datang dan membawa kegelisahan dalam diri Eksa. Dia adalah Niko, mantan guru Bahasa Indonesia Vanessa di sekolah lamanya dulu.

Niko seusia Eksa. Parasnya pun tak kalah tampan dari Eksa. Eksa tahu, dulu Vanessa akrab sekali dengan Niko. Mereka begitu dekat meski kelihatannya hubungan mereka memang hanya sebatas guru dan siswi. Bahkan, siswa-siswi lain sering kali meledek kedekatan mereka hingga menjodoh-jodohkan mereka.

Eksa yang dulu melihatnya pun merasa sepertinya Niko memang memiliki perasaan lebih pada Vanessa, layaknya yang dirasakan Eksa sekarang. Ya.. Itu hanya keyakinan Eksa sendiri sebab tak pernah tersiar kabar bahwa Niko dan Vanessa jadian bahkan hingga kepindahan Vanessa.

Tiba-tiba Niko menghampiri mereka.

"Loh, Vanessa? Ini beneran kamu? Astaga, setelah sekian lama, semenjak kepindahan kamu, akhirnya kita bisa ketemu lagi di sini. Kamu apa kabar, Va?"

"Aku--aku baik, Pak."

"Tunggu, kamu dateng ke sini sama--"

"Dia dateng sama gue. Gue sama Vanessa pacaran udah hampir setahun," sahut Eksa menyela.

Mendengar kalimat Eksa, Niko begitu terkejut. Seperti ada rasa kecewa dan tak rela yang dirasakannya sekarang. Mungkinkah Niko berharap harusnya ia yang ada di posisi Eksa saat ini?

"Oh.. Selamat ya buat kalian berdua! Va, aku bener-bener gak nyangka kamu akhirnya jadian sama Eksa. Semoga kamu bahagia ya," ucap Niko.

Bayang-bayang akan kehadiran Niko masih ada dan sangat membuat Eksa maupun Vanessa gelisah. Namun, hubungan mereka tetap berjalan baik.

---

Tibalah saat anniversary mereka yang kesatu tahun. Eksa menyiapkan surprise yang indah untuk Vanessa. Acara makan malam romantis di tepi danau dan surprise kecil di apartement Eksa.

Eksa memberi hadiah yang manis untuk Vanessa, sebuah boneka teddy bear yang lucu, tak lupa mawar putih kesukaan Vanessa. Sementara Vanessa memberikan saputangan dengan jahitan tulisan nama mereka berdua yang dibuat sendiri olehnya.

"Sayang, gak kerasa kita udah setahun pacaran yaa..."

"Iya Eksa."

"Semoga kamu suka sama surprise dan hadiah dari aku ya, Sayang."

"Aku suka banget kok Eksa. Makasih buat semuanya yaa."

"It's okay Sayang. Pokoknya aku pengin kita bisa kayak gini terus, bisa rayain anniv kita tiap tahunnya. Aku sayang banget sama kamu Vanessa."

Vanessa hanya terdiam dan tak bisa berucap sedikitpun ketika mantan gurunya yang romantis itu memeluknya dengan erat. Vanessa hanya merasakan kehangatan dan timbul rasa tak ingin lepas dari dekapan Eksa-nya.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh viaviana97

Selebihnya

Buku serupa

Gairah Liar Ayah Mertua

Gairah Liar Ayah Mertua

Gemoy
5.0

Aku melihat di selangkangan ayah mertuaku ada yang mulai bergerak dan mengeras. Ayahku sedang mengenakan sarung saat itu. Maka sangat mudah sekali untuk terlihat jelas. Sepertinya ayahku sedang ngaceng. Entah kenapa tiba-tiba aku jadi deg-degan. Aku juga bingung apa yang harus aku lakukan. Untuk menenangkan perasaanku, maka aku mengambil air yang ada di meja. Kulihat ayah tiba-tiba langsung menaruh piringnya. Dia sadar kalo aku tahu apa yang terjadi di selangkangannya. Secara mengejutkan, sesuatu yang tak pernah aku bayangkan terjadi. Ayah langsung bangkit dan memilih duduk di pinggiran kasur. Tangannya juga tiba-tiba meraih tanganku dan membawa ke selangkangannya. Aku benar-benar tidak percaya ayah senekat dan seberani ini. Dia memberi isyarat padaku untuk menggenggam sesuatu yang ada di selangkangannya. Mungkin karena kaget atau aku juga menyimpan hasrat seksual pada ayah, tidak ada penolakan dariku terhadap kelakuan ayahku itu. Aku hanya diam saja sambil menuruti kemauan ayah. Kini aku bisa merasakan bagaimana sesungguhnya ukuran tongkol ayah. Ternyata ukurannya memang seperti yang aku bayangkan. Jauh berbeda dengan milik suamiku. tongkol ayah benar-benar berukuran besar. Baru kali ini aku memegang tongkol sebesar itu. Mungkin ukurannya seperti orang-orang bule. Mungkin karena tak ada penolakan dariku, ayah semakin memberanikan diri. Ia menyingkap sarungnya dan menyuruhku masuk ke dalam sarung itu. Astaga. Ayah semakin berani saja. Kini aku menyentuh langsung tongkol yang sering ada di fantasiku itu. Ukurannya benar-benar membuatku makin bergairah. Aku hanya melihat ke arah ayah dengan pandangan bertanya-tanya: kenapa ayah melakukan ini padaku?

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku