Dua Wajah Suami Romantisku
bisa menjadi lebih baik. Hal itulah yang dialami dan dirasakan oleh Vanessa. Dia akan meninggalkan semua pen
perasaan yang terpisahkan. Cinta yang mungkin meman
kutnya yang akan di
h mau temenin aku daf
.. Tapi papa sekarang harus segera ke kantor. Ada
ok Pa. Aku bisa pu
u bus. Tak disangka takdir mengirimk
Gak nyangka bis
. Pak
a saya kan? Ehm, kamu k
Papa tadi duluan ke kantor. Saya... S
gen sama seko
k. Lagian belum tentu ada
sama kamu di sana kok, termasuk saya ju
adi siswinya dulu, Eksa cukup mengenal dekat Vanessa. Seorang Vanessa mampu menarik perhatiannya, entah ka
jadi sering bertemu untuk makan bersama atau hanya sekadar mengobrol. Lambat lau
mau ngomong ses
omong aja Pa
gak bisa basa-basi lagi sekarang." Eksa menggenggam tangan Vanessa. "Vanessa, saya... Saya pengin kamu tau ka
sejenak, "Ehm...
sekarang justru menyatakan cinta padanya setelah sekian lam
g kamu. I love you. Va, would you
aya, saya mau t
menurutnya, Eksa adalah sosok pria dewasa yang baik. Vanessa pikir tak masalah punya hubungan deka
-
yang tidak singkat itu hubungan mereka diwarnai dengan berbagai rasa dalam hidup, yang terkadang membuat m
lem ini ada
da sih. Ema
l, guru Bahasa Inggris kamu dulu di kelas sebelas, di
inget k
au gak? Temenin
Ya udah
Vanessa justru datang dan membawa kegelisahan dalam diri Eksa. Dia ada
ngan Niko. Mereka begitu dekat meski kelihatannya hubungan mereka memang hanya sebatas guru dan si
Vanessa, layaknya yang dirasakan Eksa sekarang. Ya.. Itu hanya keyakinan Eksa sendiri seb
iko mengham
sekian lama, semenjak kepindahan kamu, akhirnya k
ku baik
u dateng ke
a Vanessa pacaran udah hampir
sa kecewa dan tak rela yang dirasakannya sekarang. Mungkinka
bener-bener gak nyangka kamu akhirnya jadian
an sangat membuat Eksa maupun Vanessa gelisah
-
iapkan surprise yang indah untuk Vanessa. Acara makan malam
ucu, tak lupa mawar putih kesukaan Vanessa. Sementara Vanessa memberikan sapu
sa kita udah seta
a E
a surprise dan hadiah
ok Eksa. Makasih b
a kayak gini terus, bisa rayain anniv kita tiap
urunya yang romantis itu memeluknya dengan erat. Vanessa hanya merasa