icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kaka Iparku Brengsek

Bab 5 Masuk Angin

Jumlah Kata:1146    |    Dirilis Pada: 07/12/2022

n Siska sudah lebih terbuka, Nadia pikir Siska termasuk teman yang baik, bahkan Nadia sempat bercerita jika di Jakarta Nadia tinggal bersama Kakaknya. M

ldo di belakangnya, Nadia menyunggingkan senyum pada kak Aldo lalu

cek dan ditanda tangani, "ucap Aldo panjang lebar. Entah kenapa pria itu meminta maa

memang Kakak sibuk tidak perlu menj

selnya. Saat keduanya sedang fokus pada pikiran masing-masing ponsel Aldo

ir, ad

saya kirimkan pada pak Joko." Aldo menghembuskan napas ka

putar balik?" ta

anda tangan, kamu tidak keber

i dulu ingin tahu bagaimana suasana perkantoran. Juga ti

k Tasya bilang jika dia hari ini harus

jika istrinya hari ini ke luar kota, Aldo pun memang belum sempat m

dari belakang, beberapa karyawan menatap aneh, entah apa yang mereka pikirkan. Mungki

mereka hendak menaiki lift mungkin dia adalah sekretaris Kak

angani, dan pak Joko meminta Bapak men

am i

saya bantu ji

ita itu keluar di lantai dua puluh lima sement

ak pekerjaan bagaimana jika

ak Tasya tidak ada, Nadia juga ingin lih

mbiarkan Nadia untuk ikut

direktu

in di perusahaan ini. Pantas saja Kak Tasya selalu memerintah

arnya, suatu saat nanti Nadia men

Sejenak Nadia terpukau dengan ruangan kerja kakak Iparnya, ruangan yang tidak begitu besar namun semua fasilit

i ini melihat nyata biasanya Nadia lihat di sinetron-sinetron saja." Nadia

rang pria yang mengetuk pintu ruangannya, Nadia disuruh Kak Aldo membuka p

Aldo. Pria itu menaruh makanan itu di sofa, Ald

Nadia dimanjakan, tidak sedikit pun ada celah untuk bermain dengan orang lain, merek

ia tahu Kak Aldo sesekali menoleh ke arah Nadia, entah apa yang dia lihat, Nadia pun tidak ped

pun tertidur di sofa ruangan kak Aldo dan Nadia tidak memedulikan

ang-guncang oleh seseorang. Nadia melihat kak Aldo

tangan Aldo da

," ucapku. Nadia sedikit

yo kita pulang i

ami pun pulang ke rumah. Dalam perjalanan Kak Aldo beberapa kali menguap Nadia tahu mungkin pria itu sangat lelah dia harus bekerja dan harus mengantar jemputnya se

k Ken

kin takut Kak Aldo tidak mampu mengemudikan mobilnya dengan baik, namun

membuka portal gerbang tersebut, buru-buru Nadia t

berat menuju dapur. Nadia ingat pada ibu yang selalu membuatkan wedang jahe saat Nadia tidak enak badan. Nadia mengambil jahe l

kamar kak Aldo. Pada saat datang pria itu langsung masuk kamar menjatuhkan diri di

terkejut saat merasakan hawa dingin masuk di sekujur tubuhnya, di tambah campur keringat yang membasahi tubuhnya, Nadia segera

ia kerik

er

au dikerik, Ibuku selalu menge

a. Nadia meneguk saliva saat melihat tubuh Ka

kuatkan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Dijemput Aldo2 Bab 2 Sehelai Handuk3 Bab 3 Mengamati Wajah Nadia4 Bab 4 Kesempatan dalam Kesempitan5 Bab 5 Masuk Angin6 Bab 6 Sisi Liar Nadia7 Bab 7 Sentuhan Aldo8 Bab 8 Melampiaskan Nafsu9 Bab 9 Transferan Dari Aldo10 Bab 10 Bercumbu Liar11 Bab 11 Kembali Pulang12 Bab 12 Memamerkan Kemesraan13 Bab 13 Kaka Iparku Brengsek!14 Bab 14 Merenggut Keperawanan15 Bab 15 Budak Nafsu Aldo16 Bab 16 Pikiran Kosong17 Bab 17 Kelakuan Bejat Aldo18 Bab 18 Mulai Menikmatinya19 Bab 19 Check In Kamar Hotel20 Bab 20 Cemburu Buta21 Bab 21 Bercinta dengan Dua Wanita 22 Bab 22 Keluar Dari Rumah23 Bab 23 Mencari Nadia24 Bab 24 Ke mana Nadia 25 Bab 25 Mencari Kosan26 Bab 26 Bercumbu dengan Gio27 Bab 27 Aldo Kecewa28 Bab 28 Dipaksa Untuk Pulang29 Bab 29 Diselamatkan Siska30 Bab 30 Mulai Curiga31 Bab 31 Mual32 Bab 32 Hamil 33 Bab 33 Aborsi34 Bab 34 Keceplosan35 Bab 35 Bekerja di Toko Bunga36 Bab 36 Berusaha Menghindar37 Bab 37 Semakin Takut Bertemu38 Bab 38 Membuntuti Nadia39 Bab 39 Ingin Menjenguk Putrinya40 Bab 40 Membujuk Nadia41 Bab 41 Bukti Cctv42 Bab 42 Aldo Tidak Tinggal Diam43 Bab 43 Ingin Bertanggungjawab44 Bab 44 Semakin Curiga45 Bab 45 Semakin Berulah46 Bab 46 Periksa Kandungan47 Bab 47 Kepergok48 Bab 48 Mengadu Pada Ibu49 Bab 49 Diusir50 Bab 50 Ingin Bercerai51 Bab 51 Terguncang52 Bab 52 Menata Hati53 Bab 53 Aldo Galau54 Bab 54 Membuat Aldo Kesal55 Bab 55 Berlibur56 Bab 56 Kabar Buruk57 Bab 57 Merengek Manja58 Bab 58 Sulit Memaafkan59 Bab 59 Menghibur Nadia60 Bab 60 Seperti Dianggap61 Bab 61 Kerjasama62 Bab 62 Mendapat Undangan63 Bab 63 Kesal Pada Aldo64 Bab 64 Merasa Aneh65 Bab 65 Tidak Jujur66 Bab 66 Menutupi Skandal67 Bab 67 Keinginan Dita68 Bab 68 Sengaja Menyudutkan69 Bab 69 Memeriksa Kandungan70 Bab 70 Terbongkar71 Bab 71 Apa ini Karma 72 Bab 72 Akankah Semua Berakhir 73 Bab 73 Kenyataan Pahit74 Bab 74 Memaafkan75 Bab 75 Berpisah76 Bab 76 Hancur77 Bab 77 Diperbolehkan Pulang78 Bab 78 Menemui Aldo79 Bab 79 Terpuruk dengan Keadaan80 Bab 80 Kelainan Genetik81 Bab 81 Mencari Pinjaman82 Bab 82 Malaikat tak Bersayap83 Bab 83 Membutuhkan Bantuan84 Bab 84 Menemui Aldo