Cinta Terhalang Ukuran
tenggelam dalam dunia dan pikirannya masing-masing. Tomi begitu konsentrasi menyetir walau dalam keadaan capek dan mengantuk, Dhila terus memikirk
h tetap diam, begitu mobil berhenti Dhila dan Bu Marta
n bicara sebentar
nya berhenti dan menoleh ke arah ibunya. Bu M
mu bahwa kamu akan selalu membahagiakan ma
?" Dhila ter
enghembuskannya secara perlahan,"Men
a jangan bercand
rta menggenggam tangan putri semata w
Dhila menikah dengan laki-laki seperti Dip
h dengan Dipta kamu nggak usah kerja keras lagi,
sa terus bersenang-senang dengan brondong peliharaan mama dan bisa berjudi setiap malam. Kenapa mama tidak m
l
usnya, Dhila memegang pipinya yang terasa panas dan tanpa terasa
a tidak bermaksud untuk m
up kamu terjamin dan bahagia sayang," liri
" Dhila menepis tangan Bu Marta lalu pergi meningg
, mobil mercy berwarna merah yang di kendarai Dhila berjalan tanpa arah di tengah guyuran hujan dan temaram lampu jalanan, setengan jam berlalu
ekarang aku butuh
. Dengan langkah ragu ia berjalan dan menaiki lift menuju lantai 9 di mana kamar Adam berada. Tanpa ia sadari sejak tadi ada sepasang mata yan
pada gagang pintu. Baru saja pintu kamar terbuka namun samar Dhila mendengar suara desah
embulan yang masuk melalui kaca jendela yang terbuka,dua orang manusia yang sama-sama di perbudak nafsu itu terus mengeluarkan suara-suara desahan dan erangan yang
l
ang yang sedang bergumul itu pun kaget
la duduk di sofa tepat di hadapan Adam dan wanit
bagian bawah badannya dengan kemeja, wanita pasangannya
ernyata kau punya mainan baru," sindir D
komitmen apa-apa jadi aku tidak melakukan kesalah
kita lakukan apa?" Dhi
lakukan tadi, bersenang-senang. Ak
eperawananku dan kau bilang tidak ada yang di
iri yang sukarela memberikannya. Buka
n!" teri
ankah itu tujuan kamu mencariku sayang, ku rasa akan lebih menyenangkan jika kita me
Dan aku tidak sudi berhubungan lagi dengan pria sepertimu." Dhila menggertakan bibirnya menahan luapan emosi, ia menghapus kasar
tangannya lebab, ia menjerit meratapi hidupnya yang sudah hancur bahkan sekarang ia ingin mati agar terbebas dari segala tekanan
ar-putar saja di jalanan padahal sudah masuk dini hari. Perutnya mulai meronta dan terasa perih, ia mengedarkan pandangan ke bahu jalan terlihat gero
i itu menyodorkan sepiring nasi goreng yang masih mengepul. Dhila mengamati makanan di depannya, selama ini ia tidak pe
reng yang ia pegang. Wajah Dhila pun langsung memerah dengan keringat dingin
h layar ponsel "Rumah" Dhila mengernyitkan dahi karena baru kali ini ada panggilan
lisi." Suara salah satu art di ruma