icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Terhalang Ukuran

Bab 7 Tertangkap basah

Jumlah Kata:1118    |    Dirilis Pada: 01/12/2022

tenggelam dalam dunia dan pikirannya masing-masing. Tomi begitu konsentrasi menyetir walau dalam keadaan capek dan mengantuk, Dhila terus memikirk

h tetap diam, begitu mobil berhenti Dhila dan Bu Marta

n bicara sebentar

nya berhenti dan menoleh ke arah ibunya. Bu M

mu bahwa kamu akan selalu membahagiakan ma

?" Dhila ter

enghembuskannya secara perlahan,"Men

a jangan bercand

rta menggenggam tangan putri semata w

Dhila menikah dengan laki-laki seperti Dip

h dengan Dipta kamu nggak usah kerja keras lagi,

sa terus bersenang-senang dengan brondong peliharaan mama dan bisa berjudi setiap malam. Kenapa mama tidak m

l

usnya, Dhila memegang pipinya yang terasa panas dan tanpa terasa

a tidak bermaksud untuk m

up kamu terjamin dan bahagia sayang," liri

" Dhila menepis tangan Bu Marta lalu pergi meningg

, mobil mercy berwarna merah yang di kendarai Dhila berjalan tanpa arah di tengah guyuran hujan dan temaram lampu jalanan, setengan jam berlalu

ekarang aku butuh

. Dengan langkah ragu ia berjalan dan menaiki lift menuju lantai 9 di mana kamar Adam berada. Tanpa ia sadari sejak tadi ada sepasang mata yan

pada gagang pintu. Baru saja pintu kamar terbuka namun samar Dhila mendengar suara desah

embulan yang masuk melalui kaca jendela yang terbuka,dua orang manusia yang sama-sama di perbudak nafsu itu terus mengeluarkan suara-suara desahan dan erangan yang

l

ang yang sedang bergumul itu pun kaget

la duduk di sofa tepat di hadapan Adam dan wanit

bagian bawah badannya dengan kemeja, wanita pasangannya

ernyata kau punya mainan baru," sindir D

komitmen apa-apa jadi aku tidak melakukan kesalah

kita lakukan apa?" Dhi

lakukan tadi, bersenang-senang. Ak

eperawananku dan kau bilang tidak ada yang di

iri yang sukarela memberikannya. Buka

n!" teri

ankah itu tujuan kamu mencariku sayang, ku rasa akan lebih menyenangkan jika kita me

Dan aku tidak sudi berhubungan lagi dengan pria sepertimu." Dhila menggertakan bibirnya menahan luapan emosi, ia menghapus kasar

tangannya lebab, ia menjerit meratapi hidupnya yang sudah hancur bahkan sekarang ia ingin mati agar terbebas dari segala tekanan

ar-putar saja di jalanan padahal sudah masuk dini hari. Perutnya mulai meronta dan terasa perih, ia mengedarkan pandangan ke bahu jalan terlihat gero

i itu menyodorkan sepiring nasi goreng yang masih mengepul. Dhila mengamati makanan di depannya, selama ini ia tidak pe

reng yang ia pegang. Wajah Dhila pun langsung memerah dengan keringat dingin

h layar ponsel "Rumah" Dhila mengernyitkan dahi karena baru kali ini ada panggilan

lisi." Suara salah satu art di ruma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka