Kutukan Cinta Sang CEO
penuh kekhawatiran. Melalui lift khusus, Khaidar langsung dibawa men
a dengan dewan komisaris dan juga satu orang perwakilan dari para pemegang saham. Sorot mata Khaidar menatap sedih pada n
dan langsung menghampirinya, "Sekretaris pribadinya menemukan nyonya terbaring setelah mendengar suara keras dari
idur neneknya, "Apa kejadiannya pagi tadi? Tep
cul dalam benak Khaidar sudah pasti hanyalah tentang kutukan yang melekat padanya. Sayangnya pemikiran seperti
ang-nimbang, "Kejadian itu terjadi tak bers
n malah pergi sendiri?" , tanya Khaidar, terdenga
is, kan? Memastikan semaunya aman dan terkendali.
k mengucapkan apapun pada nenek? Apa kau mau bertanggung jawab jika hal i
da hari itu pun sudah diatur oleh Hadrian dan Khaidar hanya patuh saja. Tetapi pada dasarnya Hadrian adalah bawahan Khaidar. Ada saat dimana
ujar Hadrian men
indung dibalik alasan apapun. Hanya kata maaf yang
Khaidar mengalihkan pandangan penuh amarahnya ke arah lain, mencob
ghasut Hadrian agar mau membantu mereka menyingkirkan Khaidar dari posisinya. Tetapi setelah melihat bagimana Hadri
tanya sayu menatap wajah neneknya yang masih pucat dan mulutnya sedikit terbuka. Ia mulai membayangkan betapa hebatnya wanita di depan
kalinya?" , tanya Khaidar
ali ingatannya, "Ini sudah ketiga
itu?" , Kha
tadi memeriksa nyonya, pada awalnya sumbatan pada pembuluh darahnya hanya sebanyak ini," , katanya sambil membuat coret-coretan di sisi-sisi gambar pipa sehingg
awa nenek ke luar negeri, Aku yakin mereka punya rumah sakit dan
ua
aan nenek semakin parah?! Sudah berapa banyak uang yang mengalir ke dalam kantong mereka s
a Hadrian mencoba
nya mereka punya penjaga di dekat pintu lift untuk mengingatkan bahw
ahu itu adalah sindiran untuk mereka. Keduanya langsung berdiri dan
emperingatkan dan berhasil membuat Khaidar
an untuk bepergian jauh." , lanjut Had
ikopter? Kita bisa te
gan tenang, "Itu akan
ia berpakaian rapi yang merupakan perwakilan dari para pemegang saham, "Tapi ma
itu, segera Hadrian menyela di antara mereka. Ia bisa melih
enalkan, dia adalah Pak Jose. Beberapa kali di
tidak ingat namanya saja." , kome
ada pria di sampingnya seakan b
ak mengingatmu, Pak Jose. Mungkin karena kau belum melakukan sesuatu y
gitu izinkan aku memberikan sebuah kejutan untukmu, tuan muda. Aga
at menant
nya yang tidak memungkinkan untuk mengurus perusahaan. Kalau begitu kami permisi
memperhatikan dia." , komentar Khai
h para pemegang saham, jadi wajar jika dia mengkhawatirkan perusahaan seperti pe
pa beg
hanya bermalas-malasan dan berlindung di balik
urang dewasa di mata mere
a dipandang dewasa dengan cepat? Aku tidak punya waktu u
kau bisa coba
ikah kau
an pikir mengapa nyonya bekerja begitu keras p
a. Selama ini ia hanya memikirkan tentang dirinya dan m
ku pergi." , ujar Khaidar d
angkap tangan Khaidar, "
g untuk menik
tanpa sadar melepaskan t
pa lagi, Khaidar berlalu pergi