Gairang seorang pembantu penggoda
da kenyal milil wanita di bawah kendalinya sehingga H
!" rancau Hana,
suka kau menyebu
n lidahnya di setiap inci Hana, tanganya pun tak ada hentinya meremas kedua
r, menggelitikan bagian kecil seperti kacang polong. Begitu nikmat ba
na, yang sudah tidak tertahankan akiba
di area sensitifmu," balas James, berh
rada di bawah titik pusat Hana, siap untuk dimasukkan dengan kedua ja
yiksaku?" tanya Hana, cairan yang sudah ingin kelua
pai aku pua
tahan lagi, please!" m
ke dalam kenikmatan Hana, mengobrak abrik bagian dalam tubuh itu, mulutnya pun menyesap rakus pada klitoris
setiap hentakan jari James
like it
ana, menggigit bibirnya men
kasar, penuh tekanan. Sampai pada akhirnya cairan
da pusakanya yang bermain di dalam pusat Hana. James pun membawa
aru sang tuannya, membuka celana milik J
u, menaik turunkan. Terkadang jempol tanga
es, saar jemari lih
ma Hana sat jemari lentik Hana be
berdiri, sebelum James meminta h
menunggu lama," ujar James, menyuruh H
di berada di depan benda James y
, seperti menghisap lolipop dan menjilati seperi ice cream. Mulutnya pu
alam rongga mulutnya, sehingga sang empu
ar biasa!" kata James,
a, James mencabut miliknya dari rongga mulut Hana, menga
lebar, dan barulah James mulai bermain d
sempurna di tubuh Hana, terdiam sesaat
karena ia belum siap dengan benda
rima di dalam tubuhnya, apalagi saat James menghentakanya begitu kasar, terka
emaju mundurkan benda miliknya, kasar tanpa ada kelembutan. Kaki Hana pun di let
eluar dari dalam mulutnya, berima
balas James, meminta Hana terus me
se!" Hana meminta James b
ames terus memompa tubuh Hana, be
a tubuh Hana berbalik kebelakang,
nya. Menghentakannya lagi, tapi ini lebih kerasa dari sebelumnya, hingga pelepasan James keluar
•
at sensitifnya, James melakukannya berkali- kali di dapur mansionnya,
udahi kegiatan panas mereka, setelah mel
ma kali Hana melakukan kegiatan panas dengan sang majikan. Apa karena
isnya tidak mungkin James menyukainya, ya
m- macam Hana bangun dan turun dari t
uara ketukan pintu kamarnya terdengar, Ha
mpan berada di depan pintu kamarnya, Hana
ya James, melihat Hana yan
angun," ujar Hana, penuh se
lelah!" kata James, memamg ia sengaja datang ke
cat James menyimpulkan bahwa H
h yang membakar jiwanya, di tambah lagi Hana tidak pam
emas. Hanya sedikit beristirahat tubuhku past
a James. Tidak yakin
inkan James sambil mem
h, jika terjadi sesuatu pada
kah tapi ia segera menutupinya, tidak mau tuannya tahu k
ng seperti upik abu, berbeda derajat dan status sosialnya. Tuannya hanya menganggap Hana hanyal