Gairang seorang pembantu penggoda
s yang sudah dibuka olehnya, menggenggam pusaka
ames dengan jari lentiknya, bermain,
," ujar James, merasakan jari milik Hana berputa
itu besar dan kokoh, dan ditambah s
?" tanya James kembali, seo
n tidak mungkin aku melakukan sendiri, j
na. Tapi jangan salahkan a
a tuannya bermain kasar, ia siap menerima resikonya, karena ini
lihatkan betapa besar dan kokoh miliknya, lan
umpul itu berada tepat di mukanya, bahkan Jam
benda pusaka milik James, mulutnya pun terbuka
pusaka James sepenuhnya masuk ke dalam rongga mulut
ar hanya untuk menjilati ujung benda tumpul James. Tangannya mengg
da pusaka James dihimpit dua benda kenyal
k James menggesek nipple pinknya. Lalu kembali
an bawah, meremas dua benda kenyal itu
se harder!" pinta
lalu, James membalikan tubuh Hana, men
di pegang oleh James. Permainan
ain dengan tubuh indahmu!" James pun mengarahkan bendanya agar masuk ke dalam gua, tapi J
olesi gel pada bagian ujung pusaka milikn
nya. Tapi disini James sadar Hana sudah tidak perawan lagi tetapi tidak masal
perawan?" tanya J
. Bahwa yang mengambil darah perawannya adalah benda y
idak menjawab pertanya
da tidak bertany
i memaju mundurkan naga saktinya, tangannya menggelitik
an yang lolos dari mulutnya, desahan Han
James– majikannya menjamah tubuhnya, memasuki tubuhnya dengan da
eperti itulah desahan Hana saat nag
kali permainan, bahkan tubuhmu sendiri tidak akan puas untuk aku berhenti
di antara kedua benda ken
membalikan tubuh Hana, berhadapan. Dan m
rjalan cukup lama, setiap sisi ruang ker
fa kecil yang berada di tengah ruang kerja
dapan dengan benda tumpul yang sudah
rkadang ia pun sedikit berloncat, di atas paha James. Hin
au pandai seka
dikan aku satu- satunya wanita yang memuaskan tuan
dang menawa
ana mulai menjilati puting James, menyesap puting itu be
adi jangan salahkan aku jika aku melakuka
Hana pun menantang sang majikan, tidak takut untuk kedepannya. Yang dipikirkan Hana James sudah ber
nya lagi, Hana semakin bergerak liar, meneka
gun dari duduknya membalikan posisis Hana agar menghadap belakang lagi, kaki Hana kali
masuk ke dalam pusat kenikmatan Hana,
pisau agar benda itu tajam, tak ada kehalusan
es, hingga Hana mendongak menatap
karang kau harus siap jika aku menginginkan tubuhmu untukku nikmati,
h berada di tahap ini. Di tahap yang selalu diinginkannya sejak dulu. Di
ir keluar, James semakin mempercepat temponya, sampai cai
•
an muda, tapi kali ini berbeda Hana bukan hanya menjadi pembantu James, me