Gairang seorang pembantu penggoda
ur dua puluh tahun menjadi tulang punggun
lia menanggung seluruh beban keluarga, bekerja paruh waktu di kot
dan dirinya hanya untuk kepuasan semata. Takdir yang begitu kejam sehingga Hana h
lik seorang triliuner muda bernama James Arthur Anderson, pria muda berusia
uannya yang terkenal dingin. Bahkan setiap harinya Hana selalu menggu
uan mudanya, ia sudah berdandan cantik untuk men
Anda sudah saya siapkan di meja beserta ko
, matanya pun tak luput dari tubuh indah Ha
mandangan indah dari sang pembantu cantiknya, James le
eksi oleh Hana hingga kedua dadanya menyembul keluar nyaris tumpah. Hingga
pan," perintah James
a masih ada pekerj
ecat dari pekerjaan ini!" ujar James, m
ersaji melainkan sarapan lain, tangan besar milik James mengelus paha putih, mulus mili
celah celana yang menutup
ajikannya, biasanya Hana hanya bisa berimajinasi, membayangkan sang majikan menjamah tubuhnya, ta
ari mulut Hana. Hanya gara- gara jari Jame
setnya. Tangannya James yang satunya pun mengangkat kaki jenjang Hana
" tanya James, masih bermain liar de
ai jawabannya, sesekali des
au salah besar jika aku tidak terangsang. Aku pria normal, dan kau sudah membangki
olak gairah yang menggebu dalam diri
terdengar seksi mengikuti irama jari Ja
rsiksa!" ucap Hana, tidak kuat d
ng harus menanggung semuanya." James semakin liar b
erangkat ke atas perut sehingga pusat inti
alu ia pun berjongkok menyamakan posisinya tepat di bagia
esekali lidahnya bermain di klitoris Hana, men
ana bergelinjat tubuhnya sedikit terangkat ke a
, seakan imajinasi tentang Tuannya terbayar
anya sentuhan kecil yang James berikan padanya. Namun semua itu
a seseorang itu, membuat Han
ang tampan, kaya, serta bersikap dingin. Membuat gairah liar Hana berge
rator yang menjadi tumpuan untuk imajinas
i dalam kamar dan melihat
a seseorang yang berada
memang
ilku? Un
ggu lama." teman Hana bernama Yuna
n muda memanggilnya, lalu ia pun segera mengganti
yang dipakai Hana saat ini, ia sengaja memaka
iknya menyembul keluar, memang Hana tidak memakai bra karena ia ingin tahu reaksi T
ana keluar dari dalam kamarnya me
tidak lain adalah ruang kerjanya. Tidak jauh dari
engetuk pintu meminta izin untuk masuk. Dan terdengarlah
James dari dala
ng dilihatnya adalah James yang sedang berkutat di de
jinasi liarnya semakin bertambah, hanya dengan melihat pakaian J
dakku yang terasa pegal." James menyadarkan Hana dari alam li
lu, takut ketahuan jika ia
mpur aduk Hana mendekat, da
ggil saya?"
erti Hana James pun meneguk saliva kasarny
tanya James sekali lagi, matanya beralih memandang yang lai
ntuk memijat pundaknya, kesempatan yang tidak datang dua kali, tidak akan Hana sia- sia