icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hatiku menginginkanmu, tapi Hidupku, untuk Membunuhmu

Bab 4 Begitu Cepat

Jumlah Kata:1093    |    Dirilis Pada: 28/11/2022

kapku dan menggendongku di bahunya. Pada kesempatan ini, aku

s ranjang, pinggangku sakit, t

n menolongku, aku melihat satu k

berada tepat di atasku, dengan sekuat tenaga, ku tendang ba

u kali. Aku tidak berharap dia mati, aku hanya b

erapa kalimat kasar, tapi aku tidak perduli, aku hanya berlalu pergi, karena t

ita tidak memiliki siapapun, kita hanya saling menguatkan semenjak papa d

terdengar samakin gaduh

r itu, menatap Reo dengan tubuh

ekikku khawatir. Sembari

saja, bagaima

, aku tidak membutuhka

mi tengah di situasi yang sangat genting.. belu

ini, cukup memb

i harus mati, aku tidak akan mati

elah bersimbah darah. Tampaknya Reo berhasil melukai pria itu. Aku senang

inta Reo yang di abaik

gan sangat lantang. Baru kali ini aku melihat dirinya yang seperti

au itu, jangan membuat kek

akan pernah patuh pada ucapan

ntu dan penjaga saja aku suruh liburkan! Bagaimana bisa di saat aku datang ada orang lain lagi hah?!" Ucap pria paruh baya yang ba

ncana kami, karena tubuh Anak ini sehat dan bagus dengan kesehatan dan stamina yang juga baik, maka memotong lidahnya dan kemudian men

rencana yang bagus, kalau begitu

kanan, dan aku akan menyerang dari depan." Perintah si tua

anya bisa menurut saja, tidak ingin membuatnya susah dengan diriku yang

perapian di belakangku. Aku pun bersiap dengan

eseorang nanti terbunuh, kau tetap tidak bisa melindungi adik mu, kau pikir dunia i

g bagus, dan tidur di kasur yang empuk? Sekarang saatnya kalian membayar kami saja, ini adil kan? Mengapa kalian sungguh men

g dan harta, segala cara ia lakukan han

saat jarak mereka semakin mende

Hidup mewah siapa yang tidak mau, tapi bila cara rendahan sepe

n baik, tidak menyangka, anak kuci

erada di wilayah siapa? Takutnya, perjuangan mu hanya akan sia-sia saja, lebih baik menyerah agar tid

keluar dari pergelangan tan

ah garangnya. Tatapan itu tak akan pernah aku lupakan.. ini a

sedang Ecko yang nyaris tidak memiliki

dis lemah? Tid

dengan cepat, aku menusuk kakinya

ertangkap, kedua tangannya di Kunci oleh Zakari, dan Diana kini berja

, Aku berhasil menghindar meski l

ada tenaga menahan kakiku, meski aku sudah menendang

dekat dengan pisaunya, akhirnya ku tusuk punggun

nya, membuat ku bergetar dan tak ma

ris dan menangis, menyaksika

dari tadi dia pegang hanya untuk menakut-nakuti, kini

terjatuh ke lantai se

at itu yang mampu k

ak menyangka, si tua Zakari telah tergeletak di la

n itu bagaimana. Semua se

ku lunglai j

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka