Hatiku menginginkanmu, tapi Hidupku, untuk Membunuhmu
kapku dan menggendongku di bahunya. Pada kesempatan ini, aku
s ranjang, pinggangku sakit, t
n menolongku, aku melihat satu k
berada tepat di atasku, dengan sekuat tenaga, ku tendang ba
u kali. Aku tidak berharap dia mati, aku hanya b
erapa kalimat kasar, tapi aku tidak perduli, aku hanya berlalu pergi, karena t
ita tidak memiliki siapapun, kita hanya saling menguatkan semenjak papa d
terdengar samakin gaduh
r itu, menatap Reo dengan tubuh
ekikku khawatir. Sembari
saja, bagaima
, aku tidak membutuhka
mi tengah di situasi yang sangat genting.. belu
ini, cukup memb
i harus mati, aku tidak akan mati
elah bersimbah darah. Tampaknya Reo berhasil melukai pria itu. Aku senang
inta Reo yang di abaik
gan sangat lantang. Baru kali ini aku melihat dirinya yang seperti
au itu, jangan membuat kek
akan pernah patuh pada ucapan
ntu dan penjaga saja aku suruh liburkan! Bagaimana bisa di saat aku datang ada orang lain lagi hah?!" Ucap pria paruh baya yang ba
ncana kami, karena tubuh Anak ini sehat dan bagus dengan kesehatan dan stamina yang juga baik, maka memotong lidahnya dan kemudian men
rencana yang bagus, kalau begitu
kanan, dan aku akan menyerang dari depan." Perintah si tua
anya bisa menurut saja, tidak ingin membuatnya susah dengan diriku yang
perapian di belakangku. Aku pun bersiap dengan
eseorang nanti terbunuh, kau tetap tidak bisa melindungi adik mu, kau pikir dunia i
g bagus, dan tidur di kasur yang empuk? Sekarang saatnya kalian membayar kami saja, ini adil kan? Mengapa kalian sungguh men
g dan harta, segala cara ia lakukan han
saat jarak mereka semakin mende
Hidup mewah siapa yang tidak mau, tapi bila cara rendahan sepe
n baik, tidak menyangka, anak kuci
erada di wilayah siapa? Takutnya, perjuangan mu hanya akan sia-sia saja, lebih baik menyerah agar tid
keluar dari pergelangan tan
ah garangnya. Tatapan itu tak akan pernah aku lupakan.. ini a
sedang Ecko yang nyaris tidak memiliki
dis lemah? Tid
dengan cepat, aku menusuk kakinya
ertangkap, kedua tangannya di Kunci oleh Zakari, dan Diana kini berja
, Aku berhasil menghindar meski l
ada tenaga menahan kakiku, meski aku sudah menendang
dekat dengan pisaunya, akhirnya ku tusuk punggun
nya, membuat ku bergetar dan tak ma
ris dan menangis, menyaksika
dari tadi dia pegang hanya untuk menakut-nakuti, kini
terjatuh ke lantai se
at itu yang mampu k
ak menyangka, si tua Zakari telah tergeletak di la
n itu bagaimana. Semua se
ku lunglai j