icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Mama untuk Alfa

Mama untuk Alfa

Penulis: deestory
icon

Bab 1 Permainan Panas

Jumlah Kata:1229    |    Dirilis Pada: 03/11/2022

h jendela. Sedangkan dua insan ini masih asyik bergumul di bawah

dengan hasrat yang begitu tinggi dari laki-laki yang pagi ini sud

ubuh perempuan yang ia anggap sebagai kekasihnya. Tidak, ia tidak pernah memproklamirkan bahwa wanita itu adalah

ng sedang bercumbu panas di ranjang pag

a dan gadis itu telah pergi. Gadis yang sangat lurus itu mungkin sudah sangat muak dengan tingkahnya. Arimbi yang selama ini ia perjua

aahh.... fast

kali mereka melakukan ini dan mereka sama-sama menikmati. Ah, tidak ... Morgan tidak sepenuhnya menikmati permaina

h....

i di seluruh tubuh. Diremasinya kedua payudaranya dengan liar. Morgan mempercepat permainan

perempuan itu mengejang. Ia meremas sprei kuat-kuat.

bang vagina perempuan itu bersamaan

naik turun. Namun, berbeda dengan Morgan, laki-laki Itu kehilangan mood untuk bercinta, pikirannya su

, kok b

gkit dari rebahnya dan melayangkan tatapan protes. Hany

rga

angan kamu udah gak ena

k. Dengan mudahnya Morg

apa yang kamu inginkan, kamu tinggalin

at apa lama-lama bertahan di kondisi yang gak aku suka

ahin, Jalang," ucapnya santai

dak. Ia tidak akan membiark

*

ndah suasana pagi. Decit burung yang saling bersahutan menggantik

yang satu ini. Siapa lagi kalau bukan Angga Karna? Pria tampan beranak satu in

r juga susu vanila dan kopi hitam untuknya. Angga tersenyum bangga dengan keterampilan memasak

lek

intu tapi pintu itu telah terbuka. Seorang anak kecil berusia lima tahun t

bis itu sarapan, terus mandi," ajak Angga meny

ak semangat gini, sih?" ucap Angga tersenyum

ntuk

ci muka, yuk. Nanti nga

dapat anggukan dari bocah kecil tersebut. Senyum di bibir

*

anan, tampak mobil Ilham yang juga terparkir. Terlihat Tania sedang menuntun Keyna,

NAAA

u menoleh dan tersenyum lebar. Ia melamba

ALF

n ikut menoleh. Senyumnya

pamit Alfa. Ia membuka pin

-hati

p, P

Dan Angga dapat melihat Tania menyambut Alfa dengan begitu ramah. Dari dalam mobil, Angga tersenyum kemudian

lfa yang masih bisa d

ia berjalan mendekati mobilnya, laki

alau gak ada yang jempu

am bisa kasih tumpang

n menginjak pedal gasnya. Dibunyikannya klakson saat melewati m

*

anya berjarak beberapa meter dari meja kerjanya. Gadis yang tiga bulan lalu berhasil membuatn

tuk menjadi sekretarisnya. Angga berjalan perlahan menu

kalau buk

laptop dan setumpuk kertas laporan-laporan, juga berbagai berkas yang memerihkan

sekal

nyadari kehadiran Angga karena terlalu fokus pada pekerjaannya. Gadis itu s

pagi, P

as menanggapi sapaan d

sarapan?"

pada semua bawahannya. Gadis itu kemudian men

nggak terbiasa sarapa

ia itu kemudian melanjutkan langkah

tu, silakan lanjut

imbi dengan senyum t

an setelah meletakkan tas kerja di meja. Sedangk

um i

dah lima tahun

lu saat sang istri melahirkan pangeran kecilnya. Kenangan-kenangan di mana ia bersama Eleena kembali teringat jelas saat ia bersama Arimbi. Kemiripan senyum dan tatapan A

Meski senyum itu jelas membuk

contin

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka