Mama untuk Alfa
h jendela. Sedangkan dua insan ini masih asyik bergumul di bawah
dengan hasrat yang begitu tinggi dari laki-laki yang pagi ini sud
ubuh perempuan yang ia anggap sebagai kekasihnya. Tidak, ia tidak pernah memproklamirkan bahwa wanita itu adalah
ng sedang bercumbu panas di ranjang pag
a dan gadis itu telah pergi. Gadis yang sangat lurus itu mungkin sudah sangat muak dengan tingkahnya. Arimbi yang selama ini ia perjua
aahh.... fast
kali mereka melakukan ini dan mereka sama-sama menikmati. Ah, tidak ... Morgan tidak sepenuhnya menikmati permaina
h....
i di seluruh tubuh. Diremasinya kedua payudaranya dengan liar. Morgan mempercepat permainan
perempuan itu mengejang. Ia meremas sprei kuat-kuat.
bang vagina perempuan itu bersamaan
naik turun. Namun, berbeda dengan Morgan, laki-laki Itu kehilangan mood untuk bercinta, pikirannya su
, kok b
gkit dari rebahnya dan melayangkan tatapan protes. Hany
rga
angan kamu udah gak ena
k. Dengan mudahnya Morg
apa yang kamu inginkan, kamu tinggalin
at apa lama-lama bertahan di kondisi yang gak aku suka
ahin, Jalang," ucapnya santai
dak. Ia tidak akan membiark
*
ndah suasana pagi. Decit burung yang saling bersahutan menggantik
yang satu ini. Siapa lagi kalau bukan Angga Karna? Pria tampan beranak satu in
r juga susu vanila dan kopi hitam untuknya. Angga tersenyum bangga dengan keterampilan memasak
lek
intu tapi pintu itu telah terbuka. Seorang anak kecil berusia lima tahun t
bis itu sarapan, terus mandi," ajak Angga meny
ak semangat gini, sih?" ucap Angga tersenyum
ntuk
ci muka, yuk. Nanti nga
dapat anggukan dari bocah kecil tersebut. Senyum di bibir
*
anan, tampak mobil Ilham yang juga terparkir. Terlihat Tania sedang menuntun Keyna,
NAAA
u menoleh dan tersenyum lebar. Ia melamba
ALF
n ikut menoleh. Senyumnya
pamit Alfa. Ia membuka pin
-hati
p, P
Dan Angga dapat melihat Tania menyambut Alfa dengan begitu ramah. Dari dalam mobil, Angga tersenyum kemudian
lfa yang masih bisa d
ia berjalan mendekati mobilnya, laki
alau gak ada yang jempu
am bisa kasih tumpang
n menginjak pedal gasnya. Dibunyikannya klakson saat melewati m
*
anya berjarak beberapa meter dari meja kerjanya. Gadis yang tiga bulan lalu berhasil membuatn
tuk menjadi sekretarisnya. Angga berjalan perlahan menu
kalau buk
laptop dan setumpuk kertas laporan-laporan, juga berbagai berkas yang memerihkan
sekal
nyadari kehadiran Angga karena terlalu fokus pada pekerjaannya. Gadis itu s
pagi, P
as menanggapi sapaan d
sarapan?"
pada semua bawahannya. Gadis itu kemudian men
nggak terbiasa sarapa
ia itu kemudian melanjutkan langkah
tu, silakan lanjut
imbi dengan senyum t
an setelah meletakkan tas kerja di meja. Sedangk
um i
dah lima tahun
lu saat sang istri melahirkan pangeran kecilnya. Kenangan-kenangan di mana ia bersama Eleena kembali teringat jelas saat ia bersama Arimbi. Kemiripan senyum dan tatapan A
Meski senyum itu jelas membuk
contin