Married with My Lecturer
rusia 33 tahun itu. Ini bukanlah pernikahan yang diinginkan olehnya, ia terpaksa menerima perjodohan lantaran kedua orang tuanya khawatir di usianya saat ini Dion tak kunjung menikah.
ngan Dion, Bella sudah direkrut menjadi seorang manajer keuangan di perusahaan tempatnya bekerja. Meskipun memiliki karir yang cukup gemila
ayah Dion bersikeras untuk menikahkan putra semata wayangnya dengan Bella. Ibu Dion
a khawatir jika Laura tak datang unt
ion memohon, ia sangat mengharapkan Laura datang dan men
a merasa bimbang. Apakah ia harus
inya sendiri, sedari tadi gadis itu mondar
as gitu?" Ayah Laura bernama Rinto mengamati
menjawab. Sang ayah lalu bertanya kembali, "Bingung kena
ya yang membawakan secangkir kopi hangat untuk
" Laura terburu-buru untuk pergi ketika melihat jam di
ketika putrinya masuk ke dalam kamar u
gi, setelah berkata seperti itu, kini keduany
a apa ya, Pak?"
" Ayahnya pun bertanya. Ucapan Laura sebelumnya te
hotel yang dimaksud oleh Dion sebelumnya. Sebenarnya, Laura masih merasa ragu dengan ucapan Di
akan dilaksanakan beberapa menit lagi. Dion merasa c
gkali terlihat menghembuskan nafas yang terasa berat. Ia tidak menginginkan perni
telah berada di altar pernikahan, menunggu kedatangan mempelai suaminya. Para
ikahannya, berbeda dengan Dion. Pria itu t
ampai di halaman hotel, karangan
Nama Dion serta calon istrinya. Laura juga sempat melihat foto yang terpajang di depan hotel. Ia lalu meng
mun, langkahnya sempat terhenti lan
diberikan Dion padanya, "Ini." Gadis itu menunjukkannya kepada petugas keamanan.
an yang sama. Ikrar suci pernikahan mulai dibacakan oleh Dion, namun sep
dengar jelas di acara pernika
n, gadis yang ditunggu kini mun
." Laura mencoba menghentikan per
a menuju altar pernikahan m
arik tangan Dion dan membawa pergi pria itu. Bella sontak terkejut, dia sangat shock melihat calon su
murka, pria paruh baya itu lalu menghadang langk
sekali nggak cinta sama Bella." Dion menatap sendu ke arah ayah
namun Dion tak mendengarkannya. Pria i
*
a duduk di halte. Suasana indah dengan bintang-bin
rada di sebelahnya. Jika tidak ada dirinya, mungkin saja Dion
ara-gara Bapak! Apalagi tadi waktu ada Ayahnya Bapak. Rasanya mau
tertawa kecil sembari menatap ga
menyerahkan beberapa lembar
ertanya dengan nada bica
u uang sewa nya," ucap Dion dengan tenang. Kini ia merasa lega