CEO lumpuh itu, suamiku
strata satu nya di fakultas kedokteran spesialis bedah. Di usianya yang terbilang cukup muda yaitu
Itu dikarenakan rachel pandai bersilat lidah dan mampu membungkam mulut lawannya. Namun Rachel menolak karena
l langsung ditawarkan untuk bekerja di salah satu rumah sakit negeri. Pada waktu itu ia sangat senang,
gi akan terluka bahkan bisa pergi dari dunia ini. Kejam memang, sampai
ia mendapat kasih sayang dari orang tuanya. Untuk menyelesaikan pendidikannya saja ia harus bekerja paruh waktu, karena orang tuanya angkat tangan atas segala ses
g dapat memikat kaum adam saat melihatnya. Pipinya yang chubby sungguh menggem
suk para dosen muda. Namun hebatnya dia tidak pernah mau menjalin hubungan deng
n lalu menggapai mimpi yang ia dambakan selama
yang notabenenya tidak pernah pacaran
ebuah bangunan besar nan megah. Mansion itu didesain dengan gaya kebarat-baratan, layaknya kera
laman mansion. "Selamat datang nona muda." Sapa para pelayan serentak. Rachel t
menunggu." Ajak seorang pria, ia adalah orang yang
kagum melihat interior mewah kediaman suaminya. Ia mengedarkan pandangannya ke se
engan apa yang ia lihat. Sebenarnya sekaya apa suami
depan kamar suaminya. "S
ekretaris tralala t
na." Ujar sekretaris
menaruh kedua tangannya di pinggang, lalu meng
gil saya dengan apa yan
ucapkan apa?" Rache
a langkah dan mengangk
Kau ma
suk, jika tidak ingin mel
buka pintu kamar ia berucap, "Terserah ku ingin memanggil mu apa, mulut ini punya ku bukan punyamu jadi kau tidak berhak untuk meng
ke dalam ka
t kemewahan dan keeleganan kamar itu. Bena
museum, supaya semua orang dapat melihat betapa jeleknya wajahmu itu." Baru saja mer
patah katapun. "Cepat baca." Alfian m
l membulat sempurna. Di kertas itu tertulis jel
dari ini s
i membaca berkasnya." Sindir Alfian, ia tidak tahu setajam apa mulut perempuan yang sudah menjadi istrinya itu. Namun Rachel memilih di
anda mau saya jadi pemb
apa. Yang jelas itu bukan urusan ku. Tugas mu
is." Gum
atai ku, dasar peremp
Tuan?" Bukannya menjawab, R
tajam ke arah Rachel. Namun Rachel tak peduli, ia bahkan menjawab perkataan Alfian dengan s
lengket, sekaligus menghapus make up yang menghiasi wajahnya.
tertidur lelap. Rachel tidur di sofa yang ada di kamar itu, s
geng, tepatnya Robin hood. Alfian hampir mendekati kata sempurna, roti sobek yang jumlahnya delapan membuat wanita manapun tergiur. Meskipun dia ja
h pria tertampan yang pernah
asa kesal. Rachel tersenyum kecut saat
emua itu hanyalah angan-angan yang tidak akan pernah terjadi, jangankan malam pertama sekedar kec
dasarnya pernikahan mereka terjadi akiba
iapkan baju ganti untuk suaminya, serta air hangat saat mandi. Rache
achel juga tidak diterima k