Love Trap
s memakai kemeja putih. Piring di hadapannya berisi steak yang Louis masak sendiri. Melisa menatap pisau yang pegangnya di tang
ulu?" tanya Melisa, mengalihkan perhatian Louis sem
ng. "Lebih tepatnya,
h tahu
e perpus. Ikut?
nggu di perpus ya, abis kelas gue ke sana!" u
yang dapat membantunya untuk mengerjakan tugas. Sebuah buku, menarik perhatiannya. Dia pun menarik buku
k rak buku itu merasakan getaran dalam dadanya. Lelaki itu menatap Melisa yang sedang membaca dar
nyumannya, rupanya tawa dari Melisa pun begitu mempesona. Kegaguman Louis, membuatnya mencari tahu seluk beluk tentang Melisa bagaikan penga
balinya Melisa ke Bali, membuat Louis memanfaatkan kesempatan. Kali ini, dia tidak ingin kehilangan
engkhianati istrimu sendiri?" tanya Melis
manfaatkannya. Dia yang mengingatkanku padamu. Saat aku
batnya memang begitu polos. Tega-tegany
kit. Melisa merasa gugup saat Louis mulai berjalan menghampirinya. Pisau yang dia sembunyika
memberanikan diri mengatakannya padaku? Kenapa kau tidak
uduk. Telapak tangan kanannya memegang dagu Me
lakan. Jika aku melakukan it
g yang memaksakan kehendak, kau
apatkanmu! Lihat di man
akan pernah mend
rsayat. Cinta. Dia memang menginginkan cinta d
u!" bisik Louis. "Temui aku di
a, Melisa mengambil pisau itu lalu pergi ke rubanah setelah sepu
un menuruni tangga dan sesampainya di ruangan rubanah, dia sangat terkejut melihat ruangan yang
seorang masokis?
k! Ple
akai handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Di tangannya terdapat cambuk k
harus mendapat
t, Melisa segera menodongk
dekat!" ter
alah terlihat senang atas
rgairah. Kau tidak seperti wanit
gan ini!" teriak Melisa sambil terus menodongkan pisau pad
nyiksa mereka, malah sebalikny
ikopat!
ucap Louis, kemudian berlari gesi
aa
Sebelum sempat Melisa kembali bangkit untuk meraih
gan tali dan simpul yang kuat. Melisa terus berontak dan berteriak sa
ke atas ranjang. Lagi, Louis mengikat kedua lengan Melisa yang sudah terikat ke atas kayu dipan tempat tidur. Me
s namun percuma. Kata-katanya tak jelas ter
sa," bisik Louis kemudian menutup ke
a. Dia merasakan Louis kini mulai menggunting gaun merahnya dan p
k! Pl
uat luka sayat pisau tadi semakin terbuka mengeluarkan darah segar. Me
ai lehernya. Semua sensasi yang menguji indera perabanya dia rasakan di sekujur tu
atmu berpisah dengan suamimu yang tidak berguna itu," gumam Luo
iinginkannya, dia pun membuka satu per satu ikatan yang mengikat di kedua kaki dan lengan Melisa. Melisa nampak tak berk
sucian Melisa. Louis segera berjalan menuju kotak P3K kemudian mengobati luka
jang, kemudian mengangkat tubuh tak berdaya itu menuju kamar tidurnya
k lama, namun dia masih belum puas. Louis ingin memiliki Melisa seutuhnya. Bahkan