Love Trap
tkan pekerjaan di sana ditambah Jakarta adalah kota asalnya, sementara Melisa memutuskan untuk menjadi seorang ibu rumah tangga sambil menulis artikel
ginjak delapan bulan. Regan yang semakin sibuk dengan pekerjaan mulai sulit untuk dimintai menemaninya pergi ke dokt
cap Melisa pada s
ku telepon balik ya," balas Regan deng
u mau belanja perlengkapan bayi. Bulan depan kan aku udah mau l
hati ya!" b
gat ya kerj
I lov
ve yo
lisa mengemudikan mobilnya dengan penuh kehati-hatian. Namun naas, sebuah truk
. Tak lama kedua orang tua Regan yang tinggal di Jakarta segera
ang tindakan. Regan beserta kedua oran
si istri saya Do
a kritis, tapi.." ucap dokter
tanya Regan deng
ntungnya sudah tidak terdengar dan kami harus mempe
an segera ibu Regan memeluk puteranya
apat menyelamatkan menantu saya
ruang operasi. Di karenakan Melisa masih tak sadarkan diri, m
saja Regan dapat menyempatkan diri mengantar Melisa berbelanja, mungkin bayinya akan selamat. Jika saja Melisa bersabar untuk menunggunya selepas bekerja unt
rdua dirundung duka yang tak ada habisnya. Hingga akhirnya Regan semakin menyibukkan dirinya ke da
*
bersama seorang anak kecil di sebuah taman yang indah dan
i dia ketakutan setiap kali terbangun. Karena di sampingnya telihat seorang lelaki yang ba
nya dengan lembut dan perlahan, bisa saja Melisa akan jatuh cinta padanya. Louis adalah lelaki yang tampan dan berbadan indah layaknya
awanan di dalam tahanan jeruji emas. Melisa ingin terbebas dari genggaman Louis, dengan membawa rekaman itu, memusnahkannya
*
o tidurnya, kemudian berjalan mengendap-endap menuju ruang rubanah. Di dalam rubanah, terlihat kekacauan
buatan Louis, namun keburukan perlakuannya padanya menutupi segalanya. Dengan segera dia meraih kamera yang
ementara rekaman di malam pe
ah memindahkan file
ia pun kembali ke ruangan atas dan karena perutnya lapar, dia pun membuatkan sarapan dan segelas kop
siaan yang ada dalam dirinya, dia pun membuatkan sarapan untuk Louis. Tak lama, Louis keluar dari kamar de
melihat ini
n kopinya. Dua cangkir americano dan sepiring roti panggang
udian melahap sarapann
m dia begitu menguras e
ng enak, aku akan memberimu hadiah," u
tanya Melisa mera
intaanmu, jika kau memperlakuka
n matanya. "Aku in
. Aku tidak akan mengabulk
intaanmu! Kau harus komitmen dengan
an dengan hanya sepiring
aak
RA
n tangan Melisa. Dia sudah hilang akal dengan apa yang terjadi pad
menatap Melisa dengan
laku buruk, maka aku akan
au perlu kau bunuh saja aku sekalian!"
antai. Melisa semakin mundur saat Louis mendekat. Dengan sekali tangkapan
unkan aku! Tolong! Tolong!" teri
ada yang mendengarmu di t
memutar keran air dingin. Melisa kembali berteriak karena guyuran air itu.
membuka celananya kemudian ikut masuk ke dalam bilik shower. Kim
u semalam!" ucap Melisa menutup tubuhnya
Louis, lalu dia pun memutar tubuh Melisa membel
akukannya pada Melisa. Meskipun respon biologis Melisa mulai menikmati apa yang Louis lakukan padanya, namun ha
*
kan hukuman dari Louis di kamar mandi, dia pun terkulai lemah di atas tempat tidur meskipu
r mandi. Dia memakai kaos ketat berwarna hitam dengan celana santai
kit. Melisa merasakan angin hangat menerpa rambutnya. Namun dia lelah untuk melakukan apa
atu sisi dia hangat, di sisi
kering, namun air matanya masih belum
ikan apa yang kau inginkan," ucap Louis