Something Between Us
ela kamar berwarna blush. Kelopak matanya mengerjap beberapa kali, sebelum akhi
amping. Menyapukan pandangan matanya ke penjuru kamar dan justru k
utupi bagian atas tubuhnya tersingkap hingga ke pinggang. Starley semakin tertegun ketika ia
rnya ia terdiam cukup lama. Menarik segala ingatan di tengah kepala
ng jaket itu. Matanya seketika terbelalak saat tak menemukan
gatan tentang semalam kini telah terkum
ergejolak. Saat itu juga ia mundur dan tanpa ia bisa cegah, ia memuntahkan segala isi
a membersihkan muntahan di bibir dan di baju Starley, tetapi
t menjijikkan, ia tak tahan dengan itu. Tanpa pikir panjang, Starley langsung melepas pakaiannya sendiri. Ia melupakan
an?!" sentak Zev de
yang langsung menutup
wa dengan mengeluarkan ponselnya untuk merekam. Saat itu juga Zev segera menghalangi
ke mana Zev membawanya pergi karena yang ia pikirkan hanyalah berhar
tak tahu. Starley tak ingin mendongak atau melihat apa pun. Ia terlalu malu, termasuk pada Zev, se
nya menjatuhkan wajahnya ke bantal dan menutupny
wajahku sekarang?" renge
bibirnya, lalu ia membuka baju di depan umum. Tak ada yang
akah aku harus operasi plastik saja? Sial! Semua orang akan membicarakanku
arah pada pintu yang berada di ujung sana. Starley menghela napas kasar dan akhirnya
balik pintu. Ia hanya membuka sedikit celah,
ataukah justru ia yang bangun kesiangan hari ini? Pukul berapa sekarang? Atau Grayde
lah pagi sesekali agar kita bisa sarapan bersama,
ta yang sampai padanya?' tanya Starley dalam hati. Ia lega, tetapi juga m
a bisa makan malam bersama,"
pintu itu agar terbuka lebih lebar sementara bibirny
u?" Kening Starley
run melihat pakaian adiknya. "Kau tidur dengan mengenakan itu?" tany
Starley tak
gat aneh adiknya tidur mengenakan itu. "Nam
rasa penasaran kakaknya itu
ah mencari-cari pria yang mungkin sedang bersembunyi dengan konyol di ka
iapa pun d
itu?" Grayden mulai membuka pintu kam
encoba mencari inspirasi fashio
yden sege
ganti piyama yang monoton dengan desai
yden berkerut dalam sebelum a
da. Ia tahu alasannya memang konyol, tetapi mendenga
seperti ini," kata Grayden dengan jejak tawa yang masih tersisa. Ia m
enepis tangan besar itu yang
*
sang ayah, Jake. Ia baru saja tiba di meja makan. "Mom.
arley ketika adiknya tersebut mengha
mau menerima pelukan dan mengecup pipi pria itu sesuai budaya di keluarga mereka, sejak kakak-kakak Starley tinggal terpisah. Namun, set
an Starley yang masih kekanakan jika bertemu, di tengah usia mereka ya
ik saja, Princess?"
?" balas Starley sedikit gugup. Apa ayah
t tak seceri
engembangkan senyum, meski piki
yang tahu ketika Starley pulang diantar pria asing? Starley ju
nak. Ia tahu ada sesuatu yang
ia celupkan pada saus salsa. Sementara itu, Zerenity berdiri, membantu pe
mbalikan outer dan coat-mu yang katanya tertin
nta karyawan di sana untuk membawakannya kemari. Syukurlah jika
eperti itu, Princess.
memang yang paling mengetahui detail dan p
banyak pikiran akhir-akhir ini. Kau tahu persiapan fashio
angkan senyumnya. Ibunya selalu mengerti dan sering
g nyaman bagi Starley. Tawa mengisi meja makan ketika mereka sudah berganti dessert. Namun, sem
kukan kakaknya pagi ini? Apa pria itu bangun dengan sebuah kecupan manis di bibir d
k ke kantor," pamit St
en sekali," celet
ley. "Terima kasih kalian sudah menyempatkan sarapan kemari." Starley mengecup p
a mengenakan jas. Keduanya bersiap
ataannya pada Drayden tak sepenuhnya benar, karena pada kenyataannya ia han
kan di atas ranjang. Diambilnya jaket itu dan ia kembali menghirup aroma t
tap satu-satunya orang yang menyelamatkannya dan
agaimana pula ia bisa mengembalikan jaket ini
merasakan sesuatu di saku jaket itu. Starley akhirnya memasukkan tangan k
setelah membaca tulisa
balikan jaket ini. Namun, siapkah ia kembali bertemu d
e Conti
a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang