Something Between Us
tus," kata Starley
k pria berambut brunette
paling benci bagian ini. Namun, ia tahu, ia harus melakukannya. Sta
menoleh pada beberapa kawannya di meja. Para kawannya itu turut tertegun oleh per
u saja diputuskan di depan kawan-kawannya oleh kekasih yang jauh lebih m
memaksaku mengatakan di depan teman-temanmu." Starley mengerutkan w
mengeras di tengah bulu tip
u membuat orang di meja itu saling berpandangan dengan mata membulat dan bibir ter
? Tentu saja, pria mana yang bisa menerima alasan kepintaran untuk menjadi penyebab putusnya suatu hu
us memenuhi segala kriteria khusus terlebih dahulu, baru sebuah cinta boleh masuk di
asa terima. Jawab perta
bergelombang dengan panjang setengah punggung itu ke belakang pundak. Ia menyilangkan tangan
ah wanita itu memutuskan ia di depan kawan-kawa
gangkat kedua bahunya dan tersenyum paksa. "Terima kasih untuk makan malamnya." Ia segera bergega
engah menunggu Starley. Pria itu berperawakan tinggi tegap bak pemain utama serial drama Korea. Ia membungkukkan badan dengan ho
ntuk tak tersenyum geli. Ia merentangkan coat
bodyguard keturunan Korea Selatan itu. Wajah tampan
majikannya jika baru saja putus dengan kekasihnya. Bukan wajah sedih, tetapi
u segera membelah jalanan malam Manhattan, bergabung dengan kendaraan lain yang tak pernah sepi mengi
ngan di depan dada. Pandangan wanita itu kosong ke sisi jalan yang dipenuhi o
k, Miss," usul Minjun dengan aksen K
hingga Minjun tak terlalu segan untuk memberikan saran di tengah pria itu yang masih sel
menoleh. Tahu maksud kata 'istirahat' dari sang bodyguard yang ditujuk
. Ia perlu menyibukkan isi hati dan pikiran dari
lebih rendah dan menaikkan penyangga betis. Starley akhirnya m
wajah tampan sekaligus manis seperti Julian Ryver, kakak sulungnya. Sesungguhnya tak hanya pria itu. Namun, seluruh pria
edua orang tua serta bisnis fashion-nya sendiri. Starley hanya terkekeh mendengar hal tersebut. Tak berusaha menyangkal karena pada kenyataannya i
di benak Starley. Jantungnya selalu berdebar lebih keras, bahka
sebuah rasa terlarang yang berkobar-kobar di hati Starley. Menariknya, memanggilnya, dan meneriakinya bahwa semua yang ia rasakan ini terlalu nyata untuk ia singki
ran Starley tak bisa berhenti membayangkan sosok Julian yang ia ri
a menerima itu semua sebagai bentuk curahan kasih seorang kakak. Starley benci kata kakak harus
Seluruhnya adalah penghargaan atas juara yang diraih Julian dalam bidang matematika dan sains sejak Julian duduk di elementary school. Bahkan pria
mu?" Starley bergumam dengan kekehan. "Namun, tak ada profesor semuda sekaligus tampan sepertimu.
erganti piyama. Ia berdecak melihat notifikasi ponselnya yang memunculkan
list calon kekasihnya. Ia lalu meletakkan ponsel itu di atas naka
yang berlipat. Ia tengah tertawa lebar dengan kedua tangan memeluk leher Julian. Pria itu me
membuat ia merasa tak perlu mengkhawatirkan apa pun. Julian selalu menjaganya, melind
gar tawa merdu itu tiba-tiba hilang. Julian menoleh
da sesuatu yang me
nya di rerumputan. Ia memetik satu dandelion dan men
ini aku bukanlah adikmu, Julian?" tanya Starle
mbut brunette-nya tertata ke samping, tetapi tak terlihat kuno. Julian selalu terlihat s
Kening Julia
aat ini. Apa yang akan
tens itu. Keheningan menyelimuti mereka sampai akhirnya Julian berujar, "Aku akan melakukan ini." Ia
a itu terasa berhenti berdetak. Oh, Tuhan! Apa ini nyata? Tidak, ini semua jelas hanya mimpi! Ini adalah mimpi pa
. Sungguh ini semua terasa terlalu nyata untuk menjadi sebuah mimpi. Bahkan hidungnya dapat menghirup arom
e Conti
a tinggalkan komentarmu ya. Segala info tentang