icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Terhalang Baju Loreng

Cinta Terhalang Baju Loreng

Penulis: Wida Wianda
icon

Bab 1 1. Kembali Bertemu

Jumlah Kata:1040    |    Dirilis Pada: 27/09/2022

egas Helmi pada Septia yang b

nggukan tanpa bisa berkata apapun. Dia memegangi perut y

elmi lagi saat Septia sud

iba sedikitpun pada istrinya yang

tu menangis kencang. Septia tertatih-tatih menghampiri putran

Helmi memaksa Septia untuk pulang ke

bali ke sangkar mertua, karena Septia butuh proses pemuli

bingung karena bayi kecil bernama Syarif Albian itu tidak mau men

i?" tanya Salwa yang agak keras pada

nen," jawab Septia yang berusaha me

a nggak

kin sakit akiba

u nenen kok," tolak Septi saat Sa

erhenti menangis saat

i nangis kejer lagi!" Salwa memberi peringat

epti lalu beristighfar sebanyak mu

lmi tiba-tiba berada di belakang

wab Sept

a maaf! Jangan m

a ucapan Helmi. "Bukankah tad

ya

ptia sama sekali tidak peduli atau memperhatikan Hel

sih, masih

gga

uek! Coba

menidurka

ana tidak? Setiap marah dia akan mengumpat dan meng–absen siswa-siswi kebun binatang. Tak jarang, Helmi juga mendorong Septia

tidak aku ulangi!" Helmi masih terus merengek se

a aku marah kan? Nanti aku stres dan B

ya!? Nggak enak aku disini ng

sera

an Bapak ya! Biasa buat al

yum smirk dengan tingka

tanpa pamit pada mertuanya. Air mata Septia

sembari ngelonin Bian k

, Septia ikutan ti

nit kem

..!" teriak Salwa

epti mengucek matanya dan beralih

pti setelah berada di sekat t

ti sejenak melihat seseorang y

ptia yang masih terkejut. Pikirannya berputa

ik! Kenapa m

iya,

wajah Alan yang membuat hatinya berdes

otor supri x123 milik Alan. Alan segera memak

Alan yang justru banyak bica

sampai seko

Aku turun di perti

nap

ingin jalan kaki dari

u seperti itu, Tia?" tanya Alan yang membu

tidak de

u udah mulai m

kaget aja kegantengan-mu

a aku mengubah gaya ram

lasan pert

asan ked

amu perhatikan penampilanmu mulai sekarang. Ups!" Septia segera membekap mulutn

gkah Septia dari kaca spio

geer ya! Aku memujimu bukan b

pandai berbohong. Tangan Septia auto mencubit

ejek ya?" geram Septia yang berulang kali m

ggot seperti cacing kepanasan. "Aku tahu! Kamu sengaja karena ingin kecelak

ras dan menahan cubitan di perut Alan hin

arang. Namun dia berhenti mencubit Alan. Cubitan yang

t, Ti. Aku masih ingin mengejar cita-citaku

hu nanti bisa buat beli bakso. Sekarang

rena waktu tinggal sedikit lagi membuat Alan takut terlambat, gerbang s

olah S

ih ya,

ak grati

Septia sembari mencari uang di sakunya. "Katan

kamu harus putus dengan Kev

Lalu dengan tatapan maut dia meninggal

iri, Tia," guman Alan sembari memandang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka