Cinta Terhalang Baju Loreng
pti
illaila. Kamu
uga tem
t kelas tiga SMA, dan hubungan kami semak
temannya bernama
s. Kamu gimana sih?" Kiran
a, aku duluan! Sudah hampir jam empat." Alan be
Alan yang jalannya cepat. Tepatnya karena langkahnya dua kal
ngantarmu," jawab Alan yang masih ter
yang terjatuh karena tidak sengaj
k untuk membantu Kiran b
aaan! Alaaaaan!" Alan kembali melanjutkan j
uat Kiran ke
saat Alan sudah jauh. "Terpaksa
*
rumah mertuanya. Saat itu Septia baru saja s
Rifa juga mau imunisasi Irene. A
abur dari rumah karena Ibu memintaku pinjam uang," ja
i mau disuruh
h deh, Mas, mending kamu pulang d
na ini jadwal imunisasi Bian, tapi
ada Helmi. Kapan marah-marahnya? Bukankah dia yang ma
dan memilih menariknya hingga beberapa potong pak
h kamu rese banget?" gerutu Septia sembari memungut baju Bian da
au dinasihatin!" geram
o am
ju Bian dan hendak mengangkat embernya. Lalu lelaki bergelar suami i
ah, Helmi menarik kedua tangan Septia hendak
a itu berbalik mengambil penggantung baju bundar untuk baju Bian yang tidak
ptia dan meminta maaf, Septia tetap
i kursi depan Septia mengambil baju Bian yang di
Septia tanpa memperhatikan Helmi yang menyulut rokok.
ucap talak! Surgamu itu ada padaku. Camkan itu! Tenang saja aku sudah memaafka
idak minta maa
ok. Jadi sekarang kamu ikut aku
udakku disana!" Septia sedikit melirik pada Helmi. Wanita i
a aku mempe
kamu memintaku masak untuk keperluan dagang
n kewajib
anya melayani suami dan mengurus anak. Makanya
empar putung rokok yang masih menyala
hingga membuat Bapak da
yang menggendong Bian da
bajunya yang terselip putung rokok itu dan putung rokoknya lal
ang bagus," b
baju Bian dan meletakkan di ranj
is?" kini ganti Saman–bap
par putung rokok yang meny
. Aku ingin membuangnya
disana? Kenapa kamu menga
ku..
amu bisa mengarahkan kesana!" sahut Saman tanpa member
ar-benar tidak sengaja." He
berjalan keluar untuk menyelesai
erita semuanya ke saya. Tadi pagi usai subuh." Saman p
urusan rumah tangga kalian. Akan tetapi, saya tidak
jak Septia kesana untuk imunisasi Bian, ta
dulu kamu mengancam Septia
a maksud
dak perlu mengulang
Saya tidak perna
ndengar Helmi mengelak, langsung berteriak me
Septia datang sembari menami bilang, dia tidak pernah mengancammu, Na
. "Kalau memang cinta, tidak perlu pakai ancam-menga
jawab!" Saman memegang tangan istrinya
aku tidak menikah dengannya. Aku pikir itu termasuk Bapak dan Ibu yan
fitnah k