Cinta Terhalang Baju Loreng
egas Helmi pada Septia yang b
nggukan tanpa bisa berkata apapun. Dia memegangi perut y
elmi lagi saat Septia sud
iba sedikitpun pada istrinya yang
tu menangis kencang. Septia tertatih-tatih menghampiri putran
Helmi memaksa Septia untuk pulang ke
bali ke sangkar mertua, karena Septia butuh proses pemuli
bingung karena bayi kecil bernama Syarif Albian itu tidak mau men
i?" tanya Salwa yang agak keras pada
nen," jawab Septia yang berusaha me
a nggak
kin sakit akiba
u nenen kok," tolak Septi saat Sa
erhenti menangis saat
i nangis kejer lagi!" Salwa memberi peringat
epti lalu beristighfar sebanyak mu
lmi tiba-tiba berada di belakang
wab Sept
a maaf! Jangan m
a ucapan Helmi. "Bukankah tad
ya
ptia sama sekali tidak peduli atau memperhatikan Hel
sih, masih
gga
uek! Coba
menidurka
ana tidak? Setiap marah dia akan mengumpat dan meng–absen siswa-siswi kebun binatang. Tak jarang, Helmi juga mendorong Septia
tidak aku ulangi!" Helmi masih terus merengek se
a aku marah kan? Nanti aku stres dan B
ya!? Nggak enak aku disini ng
sera
an Bapak ya! Biasa buat al
yum smirk dengan tingka
tanpa pamit pada mertuanya. Air mata Septia
sembari ngelonin Bian k
, Septia ikutan ti
nit kem
..!" teriak Salwa
epti mengucek matanya dan beralih
pti setelah berada di sekat t
ti sejenak melihat seseorang y
ptia yang masih terkejut. Pikirannya berputa
ik! Kenapa m
iya,
wajah Alan yang membuat hatinya berdes
otor supri x123 milik Alan. Alan segera memak
Alan yang justru banyak bica
sampai seko
Aku turun di perti
nap
ingin jalan kaki dari
u seperti itu, Tia?" tanya Alan yang membu
tidak de
u udah mulai m
kaget aja kegantengan-mu
a aku mengubah gaya ram
lasan pert
asan ked
amu perhatikan penampilanmu mulai sekarang. Ups!" Septia segera membekap mulutn
gkah Septia dari kaca spio
geer ya! Aku memujimu bukan b
pandai berbohong. Tangan Septia auto mencubit
ejek ya?" geram Septia yang berulang kali m
ggot seperti cacing kepanasan. "Aku tahu! Kamu sengaja karena ingin kecelak
ras dan menahan cubitan di perut Alan hin
arang. Namun dia berhenti mencubit Alan. Cubitan yang
t, Ti. Aku masih ingin mengejar cita-citaku
hu nanti bisa buat beli bakso. Sekarang
rena waktu tinggal sedikit lagi membuat Alan takut terlambat, gerbang s
olah S
ih ya,
ak grati
Septia sembari mencari uang di sakunya. "Katan
kamu harus putus dengan Kev
Lalu dengan tatapan maut dia meninggal
iri, Tia," guman Alan sembari memandang