Nona dan anganku
elinci. Gaun putih sepanjang mata kakinya meng
," celoteh Nona sembari menggoyangkan lengann
ndahan paras Nona, sang calon istri. Rambut hitam ke
terpa hembusan angi
fitting baju, Nona meminta Archiles membawanya untuk berjalan b
di seberang jalan. Ia bertingkah imut eperti anak kecil di hadapan Archiles dengan m
erlingkan netra lalu me
les sembari bangkit dari bangku taman
Nona tengah kegirangan menerima es krim vanil
ua alisnya naik tertaut. Tanpa menghiraukan penjual es krim, Archiles
ka, Nona pun tersentak kaget. Pun sang penjual
di dekat telinga Nona. Membu
ya!" desis Nona lalu melahap eskr
mu membeku!" protes Archiles lalu menghim
au pelajaran," pekik Nona sembari menggelengkan wajahnya men
berlari menghindari Nona yang kini sudah bersiap hend
ku menyerah maafkan aku!" Mohon Ar
les. Ia pun menyeringai nakal saat melihat wajah g
ona Nakal!" Kini berbalik Nona lah yang terpojok. Dicekal oleh Archiles hingga me
ntuk membalikkan keadaan. Ia berada di atas Nona yang berbaring di atas rumput. Dengan kedua tangan sebagai penopang tubuhnya, ia dan Nona saling bertatapan t
nganmu dari wajahmu," titah Archiles deng
id
jahmu, biar kuberi hukuman
afkan Nona yang naka
ku Tuan lagi paham?!" Kini Archiles sudah siap melaha
ang!" pekik Nona melengking membuat
eli makanan kesukaan Nona, mereka p
cengku?" tanya Nona sambil memasukkan wa
na terkekeh sambil mengeratkan pelukannya lantaran
ihatlah ke depan," titah Archiles, namun Nona
hiles pun menghentikan laju sepedanya lalu membuka j
au kedinginan
idekatmu," elak sang tuan mu
unyikan wajahku sekarang?"
uku," titah Archiles s
malu, setelah menahan nafas sambil menelan salivanya. Namun Archiles dengan paksa menarik kepala Nona masuk ke dalam dadanya lalu membungku
mpu-lampu jalan sepasang insan itu menikmati kencan pertama mereka. Hingga malam mula
sembari melambaikan tangannya saat
tu Archiles men
kau?" tany
kamarku," jawab
kat ke arah Nona lalu mengangkat tubuhnya s
na tak membuat Archiles segera menurunkannya. Ia justru malah membawanya
ah ranjang, ia pun ikut menghe
nya," monolo
bawaku ke sini?
, kamar ini kamar kita. Dil
ini perintah dari tuan mudamu. Oke
segera Archiles memeluknya dari belakang. Erat sekali hingga ia bisa merasak
Tapi secara bersamaan ju
giakan. Hingga aku meras
dan tertidur pulas, apa kau akan tiba-tiba pergi? Menghilang
lalu menatap w
a melihatnya dari dalam mataku?" tanya N
p dalam-dalam ke du
dalam hatiku. Jadi rasanya aku tak bisa membedak
sembari menempelkan telapak tangann
m Archiles, No
ngan pergi meski aku bukan apa-apa di dunia ini," gumam
engejarmu, lalu menangkapmu, membuatmu tak bisa kemanapun bahkan jika kedua kakimu haru
ekeh Nona lalu membal
ukan. Berbagi kehangatan