Misteri nyai Ratu Blorong
tidur oleh sebagian orang. Nyi ratu "Blorong", sosok siluman ratu ular sebagai simbol ke
a sampai detik ini dengan para sekutunya. Inilah kenyataan yang ada da
ngkungan kita tanpa ada yang tahu. Inilah salah satu kisahnya dari banyak cerita N
risis moneter melanda di negeri ini. Nilai rupiah terpuruk,
lum menanggung kerugian yang lebih dahsyat lagi. Akibat tutupnya seba
aratan ikut melesat tak terkendali. Hanya sebagian kecil pemegang dolar yang aman dan
ur, tepatnya dari kabupaten ****. Disaat kebanyakan
ami Udin dan Sarji, karena mereka berdua juga buruh
mereka jatuh kedalam jurang kemiskinan akut dalam waktu singkat. Mereka
ngkan semua anggota keluarga menggantungkan hidup kepadanya. Udin mempunyai satu istri dan t
aan waktu itu sungguh tidak memungkinkan. Kesana-kemari tanpa hasil yang jelas, hingga
pai lintah laut ia pun selami untuk berutang, nasib baik memang tak lagi berpihak kep
kangi satu sama lain. Kebun berukuran lebar enam meter yang memanjang sebagai b
eluarga. Di belakang rumah, ada sebuah pohon keres yang lumayan besar dengan
sesama mantan buruh pabrik. Mereka berkumpul untuk membahas pekerjaan d
in. Mentalitas sarji setelah terkena PHK besar-besaran malah turun drastis,
us melakukan kebiasan buruk itu tanpa memikirkan masa depannya. Tapi keadaan itu ti
up Sarji, sampai akhirnya hartanya habis juga. Kedua orang tua Sarji masih menyis
dan utang, semakin lama utang sarji
ke warung, makan, rokok, kopi dan men
an. Selain ke warung Sarji juga hobby berjudi togel, dari kebiasaan ini
utang dan utang. Dia sudah tidak bisa berfikir lagi, apa yang harus dilakukan untuk
uduk di warung langganannya sekedar mencari hiburan. Saat mereka sedang asyik
r seorang pria yang wajahnya tidak asing di mata Udin dan Sarji.
tu pabrik dulu. Sebut saja namanya Ronald, kawan akrab di pabrik yang berasal dari
-malasan. Udin mempersilahkan Ronald untuk duduk bergabung,
Nald, tak kira siapa?
i disini din?" jawab Ron
g paling tajir sekara
Ji, horang kaya," jawab Ro
semakin seru. Satu persatu saling cerita tentang kehidu
ma. Mereka berdua berkeluh kesah akan keadaannya sekarang kepada Ronald, tapi Ronald belu
n untuk urusan bisnisnya. Sekian lama mereka bicara ngelantur kesana kemari dan berkhayal t
kaya kayak aku gak?" Tawar Ronald dengan tat
n karena harta dari orang tua kamu kan?
rja keras dan banting tulang. Tapi.... ada jug
...?" Ejek Udin yang tak mempercayai perk
i," bentak Ronald, tapi kem
sah dihiraukan orang satu itu," sahut Sarji s
mpul disini. Aku yang jemput, giman
rji serta kepalanya menoleh de
karena dari awal ia ogah-ogahan dan meremehkan Ronald. U
olidaritas pertemanan ingin membuktikan
a bayar utang!" Sahut ibu pem
ja," jawab Udin tenang
mending kerja seadanya buk," te
" ejek Ronald serta tangannya meraih
s sama temennya yang sudah sukses malah ngejek,
ib kita. Kalau tidak kita yang ru
ik aku gak ikut. Paling Ronald juga bohong Ji
a, Din. Nanti kalau aku berhasil, kamu ta
n kalau gak percaya! Susah meman
arji saja. Maksa amat kalian," jawab Udin yang sud
.. Hehehehe," sahut Sarji mulai bahagia sert
berlanjut hingga sore hari. Mereka
mereka nikmati di warung itu di bayar oleh Ronald. Udin dan Sarji de
lebih dahulu pergi kekamar mandi, melihat Udi
h besar ini ada tiga kamar man
uma satu Nald," ja
ini Din, cepetan mandi
ok bau amis banget. Habi
petan mandi dulu. Bawel amat k
Ronald, dengan cepat berjalan
u. Beberapa saat kemudian, mereka berdua tampak sudah
siap semua,"
ayo cepetan,"
a ikut masuk ke garasi. Ada lima mobil mewah yang berada dalam g
a memilih mobil SUV mewahnya. Ia tahu karena medan yang akan ia lalui cukup bera
mewah yang nyaman. Selama perjalanan, rumah mewah ronald masih terus terngia
embisu. Dianggapnya Udin malu karena perbua
uan mereka kemana. Intinya mereka
selatan Pulau Jawa. Saat di tengah perjalanan Sarji
ama gak sampai-sampai?" tanya sarji
alanan menuju lokasi yang d
sendiri," jawab Ronald yang mas
ong," sahut Udin dari bangku tengah
Sarji. Sudah tidur saja kamu, nanti kalau su
mbus kegelapan malam. Dari jalan
dan akhirnya mobil Ronald terhenti di sebuah lereng gunung.
phone ia melihat waktu suda
erparkir miring, Ronald membangu
," kata Ronald. Dan ia segera turun
mandir di atas kerikil lereng gunung tanpa alas kaki. Kebiasaannya sehabis mengemud
n satu persatu temanny
ta mandi dan makan
d." Jaw
h Ronald yang besar dan mewah dari dalam mobil. Sarj
gan melamun sa
Jawab singkat ter
bertiga memandangi rumah mewah itu sambil me
sudah percaya
dan malu karena meragukan pe
a modern bercat putih dua lantai dengan gar
ptasi dari Twitte
ah Ronald dan sekelilingnya. Mereka sangat takjub dengan pencapaian temannya dalam wakt
tap berdiri. Beberapa saat kemudian Ronald kembali tapi ia mendapati kedua
ru lihat rumah mewah wajah pada kelihatan begonya." Kata Ronal
ang mewah, beberapa saat kemudian pembantu Ronald datang menghampi
etelah melihat keberhasilan Ronald, tapi Udin hanya rasa malu
caya gak sama ak
ercaya." Jawabny
sekaya ini, ngomong-ngomong
sialita jaman sekarang...h
ulu, habis itu kita lang
ab sarji dan u
lebih dahulu pergi kekamar mandi, melihat udi
ambu