icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Fatimah Perjuangan TKW Indonesia

Fatimah Perjuangan TKW Indonesia

icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:1267    |    Dirilis Pada: 13/09/2022

ti

gan TKW

n a tru

amarkan untuk m

i 2

ter, tetapi keterbatasan ekonomi keluarg

etani. Sawah punya kedua orang tuaku tak luas. Cukup ketar ketir untuk m

ekolah ke SMA, karena kebanyakan teman-temanku tak melanjutkan sampai ke

a aku lulus SMA aku akan mencari kerja sambil kuliah atau aku bisa menunda beberapa tahun agar aku bisa membiayai kuliahku se

dan saat pulang uang tabunganya dipakai untuk biaya kuliah di STIKES daerah Indamayu. Setelah lulus bibiku bekerja menja

g tinggal didaerah wilayah III Cirebon, tidaklah sulit untuk menjadi TKW, apalagi dikam

at sendiri dan setelah bekerja aku akan menopang ekonom

ak. Syarat untuk menjadi TKW adalah minimal usia 23 tahun, sedangkan saat itu usiaku masih 18 tahun. Untuk data mereka bisa memani

ya tidak ketat hanya Singapu

di, tetapi tetap masih besar gaji TKW di Taiwan. Aku tetap berharap mudah-mu

arena aku anak tunggal yang selalu dekat dengan orang tua.

ka menghabiskan waktuku di rumah. Aku tidak suka jalan-jalan atau main dengan teman-temank

a Bapak dan Ibu,

han 3 bulan, pali

nangis terus minta pula

ng mau mempekerjakan

r, setelah para tetangga dan saudara-saudaraku

bahwa ucapan mereka tidak benar. Perjalananku menjadi TKW tidaklah mulus,

ya visa kerja akan turun minimal 3 minggu sampai 3 bulan saat sudah di agensi Indonesia. Karena Visa kerja yang turun dadakan, jadi semua persiapanku juga dadakan. Selam

tulan bekerja di Jakarta. Tetapi karena waktu keberangkatanku tinggal

i kontrakku nanti 2 tahun dan tak boleh pulang. Rasa

“apa aku sanggup, menahan rindu selama 2 tah

h, tetapi aku langsung ingat semangat dan cita-citaku. Bapak dan ibu sudah

nku sebelum aku pergi. Walaupun waktu bersama mereka sebentar sa

erasaan tenang. Satu yang aku in

cengeng! Neng buktikan kalau neng bisa sukse

adalah pesan

waktu menghubungi keluarga hanya 1 kali setiap bulannya karena s

rang, bahkan facebook pun belum ramai

ibu dengan panggilan internasional. Tentu saja tidak bisa lama, karena biayan

nyak orang sedang menggali kubur. Kub

pa?” tanyaku pada salah sa

at Bapakmu.” Ja

ing, ada nenek yang aku rawat ternyata belum tidur. Di sana tugasku merawat nenek jompo yang

tidur?” tany

aku terbangun tadi, mungkin ter

r, Fat.” Jawab nenek

bangun? Tidurlah!”

u rawat adalah orang baik, apalagi nene

buruk.” Ja

a mimpi buruk. Aku cerita pada nenek yang aku jaga, ten

an tiba aku langsung meminta izin menelepon keluargaku menggunakan telepon

rumahnya jauh dan sudah malam juga, akhirnya aku larang. Dan setiap bulan saat aku menelpon ada

uler. Aku bisa berkomunikasi dengan teman yang satu kampung

tanyaku lewat telepon dan tentu saja

tak jelas, seperti b

olong katakan yang sebe

an cerita setiap aku menelepon ke kampung selalu t

g melarang Lisa untuk jujur padaku, karena khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk padaku. Air ma

engar Lisa berteriak mema

bibirku lemas, tak bisa

kan baik-baik aja,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Prolog2 Bab 2 Alasan Menjadi TKW3 Bab 3 Hasil Proses Awal4 Bab 4 Visa Kerja Turun5 Bab 5 Sampai di Singapura6 Bab 6 Suka Duka di Agensi7 Bab 7 Dijemput Majikan8 Bab 8 Mulai Bekerja9 Bab 9 Majikan Marah10 Bab 10 Menelepon Kampung11 Bab 11 Dipulangkan ke Agensi12 Bab 12 Di Agensi Lagi13 Bab 13 Dapat Majikan Baru14 Bab 14 Keluarga Majikan Baru15 Bab 15 Menjaga Nenek16 Bab 16 Fatimah Canggung17 Bab 17 Natasha18 Bab 18 Mimpi Buruk19 Bab 19 Bu Salimah Rewel20 Bab 20 Nenek Sendirian21 Bab 21 Tegas22 Bab 22 MLM Bu Salimah23 Bab 23 Fatimah Sakit24 Bab 24 Rumah Bu Salimah25 Bab 25 Menjelang Lebaran26 Bab 26 Fatimah Beli HP27 Bab 27 Nenek Masuk Hospital28 Bab 28 Di Hospital29 Bab 29 Ruang Rawat Nenek30 Bab 30 Teman Baru31 Bab 31 Banyak Kawan32 Bab 32 Maid Lain33 Bab 33 Bu Ani dan Dika34 Bab 34 Dika35 Bab 35 Exercise36 Bab 36 Menjenguk Nenek37 Bab 37 Nenek Pulang38 Bab 38 Facebook39 Bab 39 Keluarga Bu Ani40 Bab 40 Mimpi Yang Nyata41 Bab 41 Sedih Yang Mendalam42 Bab 42 Harus Kuat43 Bab 43 POV Nani44 Bab 44 Bangkit45 Bab 45 Safira46 Bab 46 Setelah Pesta47 Bab 47 Mamang dan Bibi48 Bab 48 Fatimah Tak Sendiri49 Bab 49 Pak Ayub50 Bab 50 Belanja51 Bab 51 Nenek Sekarat52 Bab 52 Nenek Tutup Usia53 Bab 53 Kepergian Nenek54 Bab 54 54. Memilih Pulang55 Bab 55 55. Ikhlas56 Bab 56 56. Dika Berkunjung57 Bab 57 57. Bantu Bu Ani58 Bab 58 58. Bantu Safira59 Bab 59 59. Nonton Bioskop60 Bab 60 60. Jalan-jalan61 Bab 61 61. Persiapan Pulang62 Bab 62 62. Menuju Pulang63 Bab 63 63. Sampai Indonesia64 Bab 64 64. Calon Suami Ibu65 Bab 65 65. Sampai Kampung66 Bab 66 66. Mengingkari Hati67 Bab 67 67. Kuat68 Bab 68 68. Tegar (End)