icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Gadis Bercadar CEO

Gadis Bercadar CEO

Penulis: finairakara
icon

Bab 1 Keluarga Impian Kaifa

Jumlah Kata:1065    |    Dirilis Pada: 13/09/2022

memang berharap kepada manusia. Karena itu, menjadi manusia wajib bertanggung jawab atas kebahagiaannya masing-masing, bahkan memiliki suami pun yang menye

teriak seorang pria berambut ikal cep

ruan!" bentaknya untuk kedua kal

an masak! Perempuan kok lel

ju dapur dengan diam tanpa bersuara. Tidak, perempuan yang mengenakan hijab biru wa

ungkin tidak didengar oleh sia

ibutan di pagi hari. Perempuan bernama lengkap Kaifa Zulfa Maharani itu tak

l yang diurusnya menjadi usahanya untuk menghemat uang belanja tiap harinya. Meski upaya penghematan ya

n untuk berangkat ke kampus bersama. Tak lupa pula menggunakan cadar h

, ia tidak punya kesempatan untuk menaiki kendaraan yang ia bayar dengan jerih payahnya bekerja. Ia bersyuk

nya, perempuan berusia setengah abad yang disayanginya. Ketika melihat kerut-kerut tanda penuaan di wajah

nyambut tangan ibunya

mmualai

i pada keluarganya, ia selalu terluka oleh

ya. Sibuk dengan gawai di tangan dan sesekali tertawa, entah apa yang ditertaw

tersenyum dan berkata untuk hati-hati di jalan, atau bahkan lebih dari itu. "Sudah mas

erus terluka oleh hal-hal kecil yang selalu ia dambakan, entah sejak kapan semua perlakuan itu mulai begitu terasa.

dah masak kan tadi, cah k

lain tah? Belio kerupu

liah paginya sudah mepet, ia tak bisa mengiyakan permintaan ibunya ini. Mungkin jika ia sendiri tak apa, tetapi kawannya

dah mau telat kasihan Putri kalau har

memandikan motor, Kaifa juga bermaksud menyalaminya. Belum juga mengulurkan tangan, tetapi ayahnya memilih untuk menyomot pisang goreng di piring di dekatnya. Ia juga me

a. Ia melihat Putri, teman satu kelasnya yang sudah tersenyum di atas motor menyambut Kaifa. Sembari mengenakan helm yang dipinj

bisanya oleh Kaifa, selain karena topiknya yang tak begitu ia pahami, atau juga karena suara Putri yang tidak begitu

tanya temannya itu sembari melepas h

enarkan kerudungnya sekilas, memperhatikan apakah ad

ripada kamu harus jualan sampai tengah malam gitu," kata perempuan berhijab merah maroon yang berjalan bersampingan

lalu memberikan dukungan untuknya. Ia tersenyum di balik cadar dan menggamit lenga

pi kayaknya kamu enggak mau kost aja gitu? Nanti

ukan karena tak diizinkan oleh orang tuanya. Meskipun begitu, beberapa kali meminta, karena ia ingin istirahat sebentar dan fokus merawat diriny

ih tersenyum di balik cadarnya yang membuat

sa untuk menutupi kesedihannya. Akhirnya Putri pun tak bisa melakukan apa-apa dan hanya ikut tertawa b

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka