icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

(Bukan) Wanita Mandul

Bab 7 7 Menemui Arvin

Jumlah Kata:1364    |    Dirilis Pada: 07/09/2022

ya. Sepersekian detik kemudian tubuh mereka saling merapat. Tamu

da kabar hari ini?" tanya gadis itu dengan

embalas pelukan tiba-tiba itu. Tubuhny

suka ya lihat aku?" tanya Devita

rumah Arvin. Padahal, lelaki itu tak pernah memintanya untuk datang apalagi

elum putusan cerai terjadi. Orang-orang pasti tidak akan percaya ucapannya lag

ya melerai pelukan Devita. Gadis itu mendengus kesal

sini. Tak lain karena saat ini, Ia sedang tak ingin diganggu termasuk

n, kamu juga nggak ada kabar seharian

n tak berniat meny

ita langsung nyelonong masuk ke dalam rumah Arvin s

pasrah dengan sikap Devita yan

aratkan pantatnya di atas sofa. Bunga-bunga di

pekik Devita dengan raut wajah tak suka menatap bunga-bunga cantik yang kini

ga untuk dipajang di ruang tamu rumah mereka. Arvin memaklumi hal itu sebagai upa

uskannya dengan keras. "Kalau kamu mau, b

sa kesal dengan jawaban Arvin yang mal

, itu 'kan kotor," sahutnya manja, berdalih aga

rumah ini akan kamu tempati kalau kita su

deh, aku yang buang sampa

jadi miliknya sebentar lagi. Jadi, dengan mengabaikan rasa jijik dia pun merai

, Devita menghampiri Arvin yang masih dudu

itu. Apa benar itu, Mas?" tanya Devita langsung deng

Lalu, merebahkan kepalanya di bahu Arvin. Lelaki itu ta

soal itu?" balas dan tanya balik Arvin pads De

dan terkesan merendahkan. Seperti yang Devita ucapkan tadi. H

'kan kalau kamu udah gugat cerai dia, Mas?" tanya

knya itulah yang dirinya inginkan. Menjadi satu-satunya rau di rumah ini. Ah, padahal jadi istri ke

ngkin sebentar lagi surat untuk sidang pertama kami

ersedih gitu?” protes Devita. Gadis itu kini mengu

kan apa yang kamu inginkan sejak dulu. Kinar mana bisa memberinya untukmu, ‘kan?”

ng pernah mengencaninya dulu. Sungguh sebuah keberuntungan b

dengan aktivitas Devita. Sentuhan demi sentuhan

u. Hingga keduanya berakhir saling memagut deng

u sempat memalingkan wajahnya sejenak. Dia berniat me

an jantungnya, Kinar pun berdehem

cepat. Arvin membulatkan matanya tak menyangka jika Kinar

terlepas dan menyadari kehadiran Kinar yang berdiri di depan

tatapan mata Kinar begitu taj

a ke udara seraya mengisyaratkan pada Arvin untuk

barangku di kamar,” sergah Kinar. Raut wajahnya begitu tenang.

etap menegakkan bahunya terutama di hadapan Arvin dan k

apa saja yang tertinggal,” uc

at kentara terlihat jelas di matanya. Ingin rasanya ia meraih tubuh Kinar dan m

angi punggung Kinar yang mengh

ih,” sungut Devita memprotes Arvin y

ri yang pernah mendampingiku selama lima tahun,” jelas Arvin m

gimana coba?” tuduh Devita. Ia masih berhar

yang seperti itu. Aku sangat mengenaln

t berubah hanya sekian de

uhnya yang macam-macam,

ah. Ia memutar bo

dibiarkan! Dia harus menjadi milikku.’ Devita menggeram dalam hatinya samb

tu kamarnya dengan membawa satu totebag

u. Kinar menghentikan langkahnya lalu menatap mereka secara berga

an jerih payahku hilang, Mas?” tanya Kinar c

barangmu,” sahut Arvin bingung karena memang dia

il yang mengambilnya,” ucap Kinar

? Rumah ini kemalingan, gi

rupa seringaian tajam. Bahkan Arvin pun belum per

a gundikmu, Mas!”

erhenti berkeringat dingin pun mendongak.

ncuri, hah!” teria

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka