BIDADARI SURGAKU
alamku. Nama yang senantiasa kubisikkan di setiap sujud terakhirku. N
rang untuk diadukan. Dia lah yang pertama. Sosok cantik,
aku akan memperkenalkan nama Zaira. Ya, aku harus lakukan
pak Abi dan Umi sedang duduk di m
an dulu sebelum n
i cokelat di atas roti taw
mping Umi yang berhadap
aku. Biasanya anak it
i. Katanya ada yang mau d
ya pasti dikerjain pas mendesak aj
ak muda, Bi
. Bentar lagi turun penelitian. Sudah bukan saat
yusunan propos
nggak tahu, Nak?
u loh," sa
perhatikan, Mi, Zain
diri, buat cari pendamping aja kamu nggak ada
enyum me
iran bahas pendampin
ja makan loh. Selesaikan dulu s
ku diselam
bahan datang. Aku dan Rayyan turun langsung m
anyak toko-toko yang dari kemarin memasukkannlist pe
da ken
aja tidak ada. Mengingat ba
rikan kepada mereka. Aku tidak ingin menjadi pemimpin yang otoriter. Bagiku
anak kami demam tinggi, aku harus pulang untuk mengantarny
unci mobil ka
lalu mengeluarkan kunci mob
i,
l kantor saja. Nanti saat urusanm
mbun." Terim
u setelah b
lalu lebih cepat dari kemarin. Segera aku mer
di rumah. Aku ingin mengabarkan ke Abi da
arasi tepat di samping motor sport milik Zain. Itu artinya
bi dan Umi sedang bercengkerama. Di sampingnya ad
amu'al
salam," jawab
diri di sofa tep
ari ini, Nak
semua berjala
i pengajian di kompleks tetan
tu, Bi? Umi akan ikut kem
gan Zain. Aku dan Abi
ini ada jadwa
an mengajar tahsin bapak
Abi mau n
Dari pada di
ke rumah Faiz ngerja
n aja
ar tahsin, Abi ingin bicara
engan
in Zafran sampaikan. Kalau sek
sekarang, Na
ejutan," uca
ri kejutan pada mereka. Nyatanya
sebagai pilihanku, Abi rupanya sudah mene
atanya, waktu yang tak berpihak padaku. Atau justru
i mau bicar
i rumah langsung berkumpul de
a,
erhadapan. Tampak waj
temu di pengajian. Sesuai permintaan Umi, Abi pikir mem
panku. Aku sebagai anak tidak p
terima. Nanti kita be
ku bener-benar bingu
fra
a,
is
terd
i sudah ingin punya m
uk dalam. Apa yan
?" Hanya itu yang
unggal sahab
an mengen
Abi Hu
Namun, sepertinya aku ma
saat Abi mengisi pengajian. Lama kami mengenang masa dulu. Sampai akhirnya Abi in
diam mencerna setia
amu mau bicara sesuatu
u, Bi
ungguh, aku bingung harus bagai
u aku tetap diam, bagaimana dengan Zaira? P
n?" te
aaf sama Abi. Tapi, ini di luar
i siap menyimak apa ya
eseorang yang tepat untuk mendampingik
ap
kemarin
terd
kedua kalinya
ekarang kamu c
waktu yang
nurut kamu waktu
Benar, aku
akan setuju. Karena Abi yakin, kamu bisa memilih yang terbaik. Hanya saja sek
rik napa
bi membatalkanny
a beliau s
namanya jika kita seenaknya membatalkan s
sudah memilih
annya lebih dulu. Nyatanya, bar
. Abi tidak bisa memb
ng keluarga. Pandanganku menerawang me
ang? Menepati janji yang terlanj
e pembaringan. Tiba-tiba pintu diketuk. Aku bangkit membuka
etelah aku membawanya
Nak?" tany
sudah menjodoh
, Nak. Kamu kha
h punya pili
pa
Aku tahu Umi pas
rus bagaim
buskan nap
i sangat menjunjung tinggi sebuah harga diri. Abi sudah terlanjur menjodohkan
ji sama dia untuk me
Abi sudah secara tidak lang
i..
han Abi dan lup
an Abi. Sedangkan wanita pilih
an akan dip
mbangan yang juga dirasakannya. Tapi
h menaruh ha
lian sudah bersama. Dan cinta bisa hilan
lani biduk rumah tangga
a Umi ajarkan soal ini p
tapi hatiku bel
an masing-masing. Hingga Umi memi
Jangan membuat anak orang kecewa, terlebih Abi. Kamu belum jauh melan
kan barusan sedikit mem
emulai. Aku baru saja membawa
aira dibanding wanita pilihan A
milih berwudhu. Kemudian shalat dua rakaat memohon pen
ati tubuh ini bersandar di kepala ranjang. Sepertin
ah siap, aku melangkahkan kaki hendak menuju mesjid. Di halam
an berjalan beriringan menuju
uar dari rumah, kami bertemu dengan Pak RT. Abi dan Pak Arman serius
ngkan, kami melaksanakan sha
iyah tentang bagaimana kita sebagai an
paikan. Namun, kali ini berbeda. Ada rasa yang benar-benar aku
ebagai anak wajib menghormati, menyayangi dan memuliakannya. Kita har
a kecil dulu. Mereka lah yang dengan kasih sayangn
ah yang berjuang bertaruh nyawa demi melahirkan kita ke dunia ini. Rela begadang, todur tak nyaman, makan tak sampai kenyang
mi menafkahi kita. Menyekolahkan kita hingga sukses. Rela berpanas-panasan
n tega menggoreska
i. Bayang-bayang akan kebahagiaan Abi saling bergantian den
rkan jalan takdirku, tanpa
yo pulang!
edari tadi ada di sekelilingku. Begitu cepat waktu ber
ang berjalan lebih dulu. Gegas aku m
ran. Apa yang mengganjal pi
gangguk
m terlamba
Abi. Aku kembali terdiam meras
k Abang biar sama Zain aja. Adil kan?" cel
ya tajam. Za
iganggu gugat. Bukan salah Abi loh, salah Ab
nya ngasih
ru Abang lah yang dapat
, aku terl
rti apa sih wajah wanita
atapnya