icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

BIDADARI SURGAKU

Bab 4 Permintaan Abi

Jumlah Kata:1981    |    Dirilis Pada: 22/08/2022

alamku. Nama yang senantiasa kubisikkan di setiap sujud terakhirku. N

rang untuk diadukan. Dia lah yang pertama. Sosok cantik,

aku akan memperkenalkan nama Zaira. Ya, aku harus lakukan

pak Abi dan Umi sedang duduk di m

an dulu sebelum n

i cokelat di atas roti taw

mping Umi yang berhadap

aku. Biasanya anak it

i. Katanya ada yang mau d

ya pasti dikerjain pas mendesak aj

ak muda, Bi

. Bentar lagi turun penelitian. Sudah bukan saat

yusunan propos

nggak tahu, Nak?

u loh," sa

perhatikan, Mi, Zain

diri, buat cari pendamping aja kamu nggak ada

enyum me

iran bahas pendampin

ja makan loh. Selesaikan dulu s

ku diselam

bahan datang. Aku dan Rayyan turun langsung m

anyak toko-toko yang dari kemarin memasukkannlist pe

da ken

aja tidak ada. Mengingat ba

rikan kepada mereka. Aku tidak ingin menjadi pemimpin yang otoriter. Bagiku

anak kami demam tinggi, aku harus pulang untuk mengantarny

unci mobil ka

lalu mengeluarkan kunci mob

i,

l kantor saja. Nanti saat urusanm

mbun." Terim

u setelah b

lalu lebih cepat dari kemarin. Segera aku mer

di rumah. Aku ingin mengabarkan ke Abi da

arasi tepat di samping motor sport milik Zain. Itu artinya

bi dan Umi sedang bercengkerama. Di sampingnya ad

amu'al

salam," jawab

diri di sofa tep

ari ini, Nak

semua berjala

i pengajian di kompleks tetan

tu, Bi? Umi akan ikut kem

gan Zain. Aku dan Abi

ini ada jadwa

an mengajar tahsin bapak

Abi mau n

Dari pada di

ke rumah Faiz ngerja

n aja

ar tahsin, Abi ingin bicara

engan

in Zafran sampaikan. Kalau sek

sekarang, Na

ejutan," uca

ri kejutan pada mereka. Nyatanya

sebagai pilihanku, Abi rupanya sudah mene

atanya, waktu yang tak berpihak padaku. Atau justru

i mau bicar

i rumah langsung berkumpul de

a,

erhadapan. Tampak waj

temu di pengajian. Sesuai permintaan Umi, Abi pikir mem

panku. Aku sebagai anak tidak p

terima. Nanti kita be

ku bener-benar bingu

fra

a,

is

terd

i sudah ingin punya m

uk dalam. Apa yan

?" Hanya itu yang

unggal sahab

an mengen

Abi Hu

Namun, sepertinya aku ma

saat Abi mengisi pengajian. Lama kami mengenang masa dulu. Sampai akhirnya Abi in

diam mencerna setia

amu mau bicara sesuatu

u, Bi

ungguh, aku bingung harus bagai

u aku tetap diam, bagaimana dengan Zaira? P

n?" te

aaf sama Abi. Tapi, ini di luar

i siap menyimak apa ya

eseorang yang tepat untuk mendampingik

ap

kemarin

terd

kedua kalinya

ekarang kamu c

waktu yang

nurut kamu waktu

Benar, aku

akan setuju. Karena Abi yakin, kamu bisa memilih yang terbaik. Hanya saja sek

rik napa

bi membatalkanny

a beliau s

namanya jika kita seenaknya membatalkan s

sudah memilih

annya lebih dulu. Nyatanya, bar

. Abi tidak bisa memb

ng keluarga. Pandanganku menerawang me

ang? Menepati janji yang terlanj

e pembaringan. Tiba-tiba pintu diketuk. Aku bangkit membuka

etelah aku membawanya

Nak?" tany

sudah menjodoh

, Nak. Kamu kha

h punya pili

pa

Aku tahu Umi pas

rus bagaim

buskan nap

i sangat menjunjung tinggi sebuah harga diri. Abi sudah terlanjur menjodohkan

ji sama dia untuk me

Abi sudah secara tidak lang

i..

han Abi dan lup

an Abi. Sedangkan wanita pilih

an akan dip

mbangan yang juga dirasakannya. Tapi

h menaruh ha

lian sudah bersama. Dan cinta bisa hilan

lani biduk rumah tangga

a Umi ajarkan soal ini p

tapi hatiku bel

an masing-masing. Hingga Umi memi

Jangan membuat anak orang kecewa, terlebih Abi. Kamu belum jauh melan

kan barusan sedikit mem

emulai. Aku baru saja membawa

aira dibanding wanita pilihan A

milih berwudhu. Kemudian shalat dua rakaat memohon pen

ati tubuh ini bersandar di kepala ranjang. Sepertin

ah siap, aku melangkahkan kaki hendak menuju mesjid. Di halam

an berjalan beriringan menuju

uar dari rumah, kami bertemu dengan Pak RT. Abi dan Pak Arman serius

ngkan, kami melaksanakan sha

iyah tentang bagaimana kita sebagai an

paikan. Namun, kali ini berbeda. Ada rasa yang benar-benar aku

ebagai anak wajib menghormati, menyayangi dan memuliakannya. Kita har

a kecil dulu. Mereka lah yang dengan kasih sayangn

ah yang berjuang bertaruh nyawa demi melahirkan kita ke dunia ini. Rela begadang, todur tak nyaman, makan tak sampai kenyang

mi menafkahi kita. Menyekolahkan kita hingga sukses. Rela berpanas-panasan

n tega menggoreska

i. Bayang-bayang akan kebahagiaan Abi saling bergantian den

rkan jalan takdirku, tanpa

yo pulang!

edari tadi ada di sekelilingku. Begitu cepat waktu ber

ang berjalan lebih dulu. Gegas aku m

ran. Apa yang mengganjal pi

gangguk

m terlamba

Abi. Aku kembali terdiam meras

k Abang biar sama Zain aja. Adil kan?" cel

ya tajam. Za

iganggu gugat. Bukan salah Abi loh, salah Ab

nya ngasih

ru Abang lah yang dapat

, aku terl

rti apa sih wajah wanita

atapnya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka