icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

That XX

Bab 5 Hunt

Jumlah Kata:2131    |    Dirilis Pada: 22/08/2022

ma

ta. Tak butuh waktu lama baginya untuk menarik wanita untuk jatuh ke pelukannya. Hampir seluruh klu

api entah kenapa aku tak tertarik dengannya. Ya, ia tampan dan memiliki daya tarik yang tak terkalahkan oleh pria manapun. Memang

Setidaknya itu yang aku pikirkan selama ini bekerja dengannya, tapi setelah pertem

ntu saja bisa kubeli jika niat menabung, aku juga bisa meminta pada dua sahabatku itu, mereka

mana?" t

ke luar kantor hanya untuk makan. Hanya membuang-buang waktu, lagipula makanan di kantin i

na mungkin seorang Tamara yang sangat angkuh ini tak menyukai dua makanan yang lumayan berkelas itu? Tapi ini serius, aku tak menyuka

yang g

aku tahu, dan aku memilih tak mengatakan apapun. Karena selain harga diriku, ada

ura-pura aja. aku sempat ngeli

ncing amarah seorang Gita. Pekerjaan tammbahan untukku

i banget sama kamu, kamu nge

"Jadi aku lagi duduk bareng salah

serius sama Pak T

Wanita ini yang menyarankan untuk melakukan taruhan, tapi ia send

han ini ga

aku jadi jantungan sendiri. Kalau kamu tiba

kami. Yang lainnya akan memanggil Theo dengan sebutan pak untuk men

t atau kamu takut kalau

itu buat pacaran, kan? Sama yan

it. Setelahnya terserah kamu

berlebih yang kumiliki untuk mereka, aku menyebutnya dengan penguasaan diri. Ada alasan kenapa aku menjadi seperti ini, tapi b

g kamu gak normal tapi temen tidur kamu banyak banget." Gita

u kebal terhadap pesona Theo? Bukan hanya Theo, tapi hampir seluruh pria yang kutemui. Tak

menemukannya, karena sem

elain karena aku belum mengenal sifat Theo dengan baik di luar pekerjaan, jadi aku agak sulit u

g tak beres denganku. Bagaimana mungkin bisa menjadi suatu ke

nggunakan egoku untuk mendapatkan pria dingin dan menyebalkan seperti ini. Aku yang sedang si

pku pada sang bartender yang baru

ang me

ya dengan mulut manis sepertinya memang selalu memberikan senyuman manis untu

mu datang lebi

an kaos oblong putih dan juga celana jins, tapi hanya seperti ini saja ketampanannya sudah m

lebih jauh dengan teman bar

nar

h, maka aku benar-benar sudah gila. Tamara tersipu di hadapan

harimu?"

pernah kutemui di kantor sehari-hari, dan anehnya aku nyaman. Padahal aku terbiasa unt

lkan karena si

k ingin mencari lebih jauh tentang maksud dari tatapan itu, tak mungkin jika aku mengeluar

ya? Tak ada hal baik tentang

Aku terbiasa untuk berkata jujur dalam kondisi apapun, karena pasti akan berakhir bai

dia sangat tamp

wanita di kantorku memujanya, tapi aku tidak termas

ana den

Theo. Ia masih menatapku penuh arti, entah apa yang ia cari dari semua

nya sedik

ang sama, tapi entah kena

pan Anas dan juga Dean, tak seharusnya aku ikut masuk dalam permainan ini lagi. Tam

akukan, aku hanya takut ada hal lain di mata itu. Aku hanya harus menyelesaikan permainan ini dan mendapatkan hadia

menginap? Tempatku a

ian malam itu. Aku sama sekali tak memiliki wajah lagi untuk menghadapi Theo. Malam itu benar-

kan meninggalkan Theo begitu saja di kamar hotel yang kami sewa malam itu. Aku tak membutuhkan

mau sembunyi kaya

erti ini, siapa lagi kalau bukan Anas. Mbak Nimas saja sampai

as, bukan ka

tulan aku membutuhkan Anas di sampingku. Lupakan saja soal Dean, karena i

seorang pria, juga terjadi hal yang sama seperti ini. Ia juga sudah sangat hapal, bahkan bosan dengan sifat Tama

amah yang bakal dia kasih ke kamu. Tapi percuma juga

yak gitu bakal kejadian. Kamu juga jangan kasih tahu

, karena beban masa laluku juga yang masih belum bisa kulepaskan. Aku selalu memili

h kenapa aku jadi kayak gini, aku bahkan gak

kalau tiba-tiba kamu

takutin, Nas. Aku cuman gak

ejadian malam itu, tak pernah lepas dari pikiranku. Hingga saat ini

a Theo-Theo in

u gi

an pake teriak,

apalagi pria itu adalah Theo. Aku tak pernah membayangkan akan menyukainya, mungki

m ini kita bal

mu mau Mbak Nimas ngamuk gara-g

an banget, aku kan juga biasany

barang-barang dulu," ucap Anas. Ia b

lan di sekitar vila untuk menghirup udara segar, dan itu sudah kulakukan selama satu minggu ini. I

, aku hampir melupakan satu hal penting di sini. Aku sudah mendapatkan Kate Spade yang di janjikan Gita, dan

ku setelah mengirimkan bukti bahwa aku tidur dengan Theo. Mungkin mereka juga

ya ngelakuin ini dalam keadaan sadar.

an bagaimana hal itu bisa terjadi. Tadinya aku ingin menerima tantangan Gita dengan membuatnya j

k, mungkin aku tak akan seperti ini. Kalimat ajakan yang kukatakan saja masih sangat

u jika pria ini akan menyusulku hingga di sini, lagipula bagaimana caranya hingga ia tahu

t sulit untuk men

alam itu. Kupikir, aku benar-benar sudah terlalu jauh untuk berkhayal. Aku membalikka

lari lagi?

ni benar-benar nyata? Maksudku, pria tadi yang berdiri di hadapanku benar-benar nyata? Buk

stikan penglihatanku. Lihat apa yang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka