Diantara Dua Hati
ika pada akhirnya hatinya terpatahkan untuk kesekian kalinya. Lidahnya terasa kelu, seluruh tubuhnya seakan terh
ipun dengan pernyataan yang terdengar sepele, batinnya masih ingin tetap memperjuang
gadis itu masih yakin dengan pilihannya,
salah lan
mengambil keputusan?" lirih ga
*
nghiasi bumi di pagi hari. Ia melangkahka
ang lelaki dengan seman
oroti sumber suara dari koridor kantor
ntor?" celoteh lelaki yang me
i-pagi begini, Sa?" tanya gadis itu yang mela
" jawab lelaki itu ya
arga daripada celotehan Angkasa yang tidak jelas arah
ogong loh sama kamu,
menatap dengan malas lelaki y
arga dari dirimu yang sedang membuang waktuku untuk per
mu bawa mati, Mentari," jawab lelaki
u disini, Angkasa. Kamu mau menanggung gajiku jika dipotong gar
ang berantakan. Seolah seluruh hidupnya tak bisa tersusun kembali. Angkasa yan
menangis?" tanya lelaki itu dengan
menghindari tatapan dari lelaki yang terla
kat dong, Angkasa,
kamu habis menangis?"
dur," jawab ga
inya dengan conceler. Jangankan conceler, hari i
meneduhkan. Hari ini wajahnya tidak secerah
ri. Gadis itu memulai menata laptopnya di atas meja kerja, ia kembali menata laporan-lapor
ya dingin sekali. Seharusnya na
an. Kita hanya disekat dengan bilik
aja Mentari," jaw
itu yang kesabarannya te
dari tadi memperhatikan dua anak manusia yang tidak pernah akur itu. Dara baru s
sitif," ujar Angkasa d
u?" tanya D
h-marah?" tanya lagi Angkasa yang sengaja melant
elnya. Perasaannya masih tak karuan, mood-nya benar-benar sedang memburuk, tidak seperti bias
terus, nanti jodoh lo
a buaya," tukas Men
ku jinak kok, Ment
sikap Mentari yang terkenal ceplas ceplos itu. Baginya Mentari gadis ya
ama Angkasa, Mentari,"
rengek gadis itu pada wanita ya
diatas usianya itu, meskipun begitu Mentari sel
amu pasti belum sarapan kan," ucap Dara yang m
lalu dibawa oleh Dara untuknya. Dara benar-bena
g rumit ini, benang-benang kusut yang
h, aku juga bawa sarapan kok,"
minum kopi, nanti asam lambung
in punya Mba yang baik banget," ucap Ment
asa yang menghampiri meja kerja Men
h," tolak
k," jawab Angkasa yang beru
u. Tetapi Mentari telah mencintai lelaki yang lebih dulu mengisi hatinya dibanding Angkasa.
persen nih nyiapin pernikahan
puluh persen nih,"
arkan ya Mba,"
entar lagi lamaran'k
lamaran sama siapa Mba?
saja ya Mba," ja
ucap Dara mengusap pundak gad
n ini akan sampai pada jenjang pernikahan, tetapi saat ini i
iapa?" tanya Angkasa yang terus m
*