Permainan Cinta Dokter Muda
a kembali memeriksa tasnya untuk memastikan jika dia tidak lupa membawa ponsel genggam dan buku komik detektif yang selalu dibawanya untuk menemani
uh lima menit dari kediaman Sonya sekitar pukul setengah sembilan. Tapi, untuk menghindari kemacetan dan terlambat,
bil dan turun ke lantai bawah. Tepat pada saat Sonya selesai mengunci pintu rumahnya ponsel genggam Sonya berdering nyari
Dokter
ih di rumah?" sahut Dokter Sisca. Latar belakang
"Omong-omong, ada apa, ya, Dokter? Apa Dokter Sisca mendadak ada acara
, memang, sepertinya kita tidak bisa bertemu di kafe yang telah kita sepakati sebelumnya. Sebab saya tiba-tiba ada urusan mendadak. Saat ini saya dalam perjalanan ke rumah Anda. Sa
terhormat sekali jika Anda ingin mampir ke rumah saya. Saya
dikit terlambat. Jala
memang selalu macet. Apalagi ini adalah hari Sen
okter Vena merekomendasikan Anda kepada saya
telepon
merogoh kunci rumahnya di dalam tas lalu memasukkan anak kunci ke lubangnya. Dia memutar anak kunci sampai terdengar bun
jika di jalan itu memang langganan macet parah. Karena merupakan jalan utama menuju perkantoran elite di kawasan sekitar. Setelah panggilan itu ditutup, Sonya yang sudah terbakar rasa penasaran akhirnya menelepon Dokter Vena. Dia ingin menanyakan apa sebenarnya yang diinginkan oleh Dokter Sisca dan mengapa dia seperti itu. Namun, meski suda
yang terjalin pasca kematian ibunya kian dekat karena Sonya menjadi guru tutor
adi jauh percaya diri lagi dan tidak minder seperti sebelumnya. Aku benar-benar berhutang budi ban
di tanggung jawab saya sebaik mungkin. Mending ibu saya selalu berkata bahwa apa pun pekerjaa
ku merasa bangga sekali padamu. Aku yakin sekali
nya yang ingin mencari tutor untuk pengidap tuna rungu atau tuna wicara, selalu diberi rekomendasi Sonya. Denga
ma sekali tidak memiliki anak yang memiliki kelainan," gumam Sonya sambil meletakan
ar suara mobil berdecit berhenti di luar. Di susul suara derap langkah kaki. Itu pasti Dokter Sisca telah sa
a membuat Anda lama menunggu," kata Dokter Sisca begitu Son
k dulu. Setelah itu kita bicarakan segala sesuatunya," p
duduk. "Sebenarnya, Nona Sonya. Saya benar-benar tidak punya waktu. Hanya saja karena ini adalah sebuah urusan yang sangat penting sekali maka saya harus bicara sendiri dengan Anda. Baiklah, saya tidak ingin banyak bicara. Langs
dari para calon kliennya. Tapi meskipun begitu Sonya tidak menyela kata-kata Dokter Sisca, hanya mengangguk kecil dan tersenyu
itu begitu saja. Bahkan benar-benar tidak peduli. Selama ini Jenifer diasuh oleh pengasuh anak yang dipekerjakan secara pribadi oleh Dokter Tomy di rumahnya. Tapi, seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia, maka Jenifer pun harus sekolah dan mulai belajar hidup dalam lingkungan sosial yang lebih luas lagi. Karena itulah, Nona Sonya, saya datang kepada Anda. Tentu saja atas rekomendasi dari Dokter Vena sa
annya begitu saja. Rasanya benar-benar tidak masuk akal. Sebab bagaimanapun juga anak itu darah dagingnya. Apalagi anak-anak yang lahir dengan kebutuhan khusus. Seharusnya mereka me
endak si anak. Semua itu sudah menjadi kehendak Tuhan. Jika haru memilih, saya yakin sekali jika si anak pasti akan lebih memilih tidak dilahirkan ke dunia," kata Sonya dengan penuh emosi. Saat dia menyadari jika dia sudah sedikit berlebihan karena terbawa suasana hatinya, Son
akan menjalani operasi besok siang karena usus buntu. Jadi, untuk sementara waktu, Anda harus tinggal bersama dengan keluarga Dokter Tomy. Saya harap ini bukan masalah untuk Anda, Nona Sonya. Sa
n perasaan kasih sayangnya yang begitu besar kepada anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus akan membaw