Permainan Cinta Dokter Muda
lagi sebagai tempat untuk dia sendiri duduk. Cat dindingnya berwarna krem lembut. Sebuah lukisan bunga sepatu berwarna merah tergantung di salah satu sudut. Di sudut yang lain, di sisi sebelah k
uasai Jenifer setiap kali dia ikut saya ke kantor," sambungnya. Dia kemudian melongok ke arah kolong meja dan menundukkan badan sedikit sambil mengulurkan bungkusan yang di bawanya. Tidak lama berselang seorang anak perempuan menyembul keluar dari bawah kolong meja. "Nona Sonya, perkena
a itu. Dia menyambut tangan mungil Jenifer yang putih pucat dan kurus. Kemudian dia m
p gerak bibirnya. Kemudian dia menarik tangannya dan mengambil selembar kertas kosong dan
unakan bahasa isyarat dia berusaha memberitahu Jenifer jika dia adalah gur
Jeni menulis sejak dia berumur empat tahun. Karena hanya itulah satu-satunya cara untuk kami berkom
li ke Jenifer dan dia menunjuk kertas serta pensil warna di tangan Jenifer dan membuat gerakan mulut, "Pinjam." Jenifer mengangguk lalu mengulurkan kertas dan pensil di tangannya kepada Sonya. Sonya tersenyum lalu dia m
ang telah lama dikenalnya. Dan guru tutornya itu merupakan pengecualian. Tomy bertanya-tanya dalam hati mengapa Jenifer tidak menolak Sonya. Apakah itu karena Sonya memiliki pembawaan yang keibuan dan juga sangat penuh perhatian? Ataukah mungkin karena Jenifer berpikir jika gu
Tomy?
i lamunan setenga
lah?" tanya Sonya sambil mengamati
operasi pasien saya. Maksud saya, tadi saya melihat Anda mengobrol dengan Jenifer dan saya tiba-tiba teringat dengan pasien yang akan saya operasi sore ini. Kebetulan dia juga seorang anak kec
ntu saj
sekalipun saya memiliki banyak gelar, semua itu tak ada artinya untuk saya. Saya tetap orang tua yang g
nnya membuat Sonya tersentuh. "Baiklah, Dok, eh, maksud saya Tomy
tuj
ngan Ayah Jenifer. Jenifer makan siang dulu, ya," tulis Sonya. Lalu dia memberikan kertas itu kepada Jenifer. Setelah membacanya gadis kecil bermata b
endiri sebenarnya merasa sangat gugup dan canggung. Apalagi tawaran persahabatan d
Tomy sambil tersenyum lembut ke arah
lam jarak yang begitu dekat, Sonya baru menyadari jika pria itu jauh lebih tampan lagi. Mata bulatnya yang hitam pekat cerdas dan memesona, kulitnya yang putih bersih, rambut hitam cepaknya yang ditata rapi, serta bibirnya yang merah muda dan sensual.
dulu," sahut Tomy sambil menarik s
menguatkan hati agar pipinya tid
awatir sekali akan jadi apa dia kalau sudah besar?" tanya Tomy bersungguh-sungguh meski dengan sikap yang sant
rinya, keinginan mengetahui sesuatu yang bahkan tidak dapat untuk diketahui pakar palin
akan belajar bahasa isyarat untuk komunikasi dasar, tapi, di samping itu, aku akan mengajarinya secara khusus, sedikit demi sedikit, suara dari kata perkata tertentu yang paling sering digunakan. Seperti contohnya kata tolong, dan maaf. Alat bantu pendengarannya nanti akan membantu dia membedakan huruf berdasarkan bunyi dan tulisan. Nanti dia akan bisa berbicara." Ketika Sonya melihat mata Tomy berbinar penuh harap, dia kemudian cepat-cepat menambahkan aga
g terbaik untuk Jeni. Aku ingin dia bisa hidup dengan bahagia
ke taman, lalu aku mendemonstrasikan kata jalan dengan berjalan, mereka hanya akan paham kata itu berarti itu saja. Tidak untuk kata yang lainnya. Itu adalah sebuah
juga akan mem
u adalah bahwa selamanya Jenifer tidak akan dapat bicara selancar kita. Kita harus berbicara pada Jeni dalam bahasa isyarat secara konstan, di bantu dengan gerak mulu
skipun Jeni tidak akan dapat berbicara d
t dan kesabaran yang tinggi, mereka pasti akan dapat bicara meski tidak sebaik kita. Han
k sekali, Sonya. Aku menar
las. Kata-kata Tomy itu berdenging di telinganya. Dia tahu pe