Permainan Cinta Dokter Muda
tidur. Hari ini pekerjaanku banyak seka
rhari-hari tidak melayanik
n cari saja wanita malam," sahut Sarah ketus sambil menarik selimut dan membalikkan badan, memunggungi suaminya, Tomy
alam perut dan memaksa diri menutup mata untuk yang ke sekian lainnya dalam satu
esona dengan kecantikan serta semangat hidupnya yang luar biasa. Pembuluh katup mitral Sarah pecah. Para dokter takut untuk mengambil tindakan operasi karena m
matkan dan dapat kembali sehat, Tuan William," kata Tomy dengan penuh percaya diri kepad
itu. Dokter Stevan sudah mengatakan risiko terburuknya kepada saya dan dia tidak angkat tangan, tidak mau terlibat. Dokter macam apa dia itu. Penakut. Dia tidak percaya jika Sarah sa
na yang cukup terkemuka di Jakarta, yang juga merupakan pemilik dari rumah sakit swasta tempat dari Tomy bekerja, duduk dengan santai
an mati di dalam malah Papah duduk tenang membaca koran. Apa Papah tida
i apa-apa dengan Sarah. Percaya sama Papah. Sebentar lagi operasinya selesai dan Dokter T
ima menit kemudian Tomy pun keluar dari kamar bedah dan dia tersenyum se
r dan sangat baik. Masa kritisnya juga sudah lewat. Tid
un tidak mau mengambilnya. William Pratama adalah seorang pria yang berkarakter keras di balik pembawaannya yang selalu tentang dan penuh percaya diri. Semua dokter di rumah sakit itu tahu persis betapa berbahayanya William Pratama untuk karier mereka jika mereka tidak bekerja dengan sem
jadi lebih dekat lagi dengan Sarah. William Pratama, ayah Sarah pun di luar dugaan mendukung hubun
ang ahli bedah yang sukses. Ya, kelak Anda pasti menjadi s
ahli bedah di rumah sakit itu. Dan berkat campur tangan Wiliam juga Tomy
an mereka dan Sarah mengandung. Sampai sejauh itu semuanya baik-baik saja. Sembilan bulan kemudian Sarah pun melahirkan seorang bayi perempuan yang sangat cantik yang menyempurnakan kebahagiaan rumah tangga mereka. Sampai pada titik ini pun semuanya masih baik dan tampak normal. Tak ada satu pun pertanda dari datangnya badai dan mimpi buruk yang sangat panjang. Pada saat usia Jennifer menginjak dua tahun barulah Tomy
itu dan aku ingin menggugurkan kandunganku. Tapi, kau memaksa untuk mempertahankan anak itu. Lihat s
uga bukan kemauannya. Semua itu kehendak Tuhan. Kau seharusnya mengerti itu dan tidak menyala
ehilangan harga diri karena dia cacat. Dan mulai sekarang aku tidak mau ambil pusing untuk merawatnya. Dia bukan an
ah dagingmu sendiri. Apa pun kondisinya, sampai kapan pun, dia tetap anak kandungmu. Anak yang lahi
penuhnya. Terserah kau. Kau mau mencari pengasuh anak atau kau y
an Tomy pun semakin bertambah lebar sebab sejak saat itu sikap Sarah kepadanya berubah sepenuhnya. Rumah tangga yang pada awalnya begitu manis, hangat, dan penuh kebahagiaan seketika berub
terngiang-ngiang di kepala Tomy. "Kau berhak bahagia, Tomy. Jenifer juga. Jika kau tidak bisa mendapatkan kebahagiaan itu dari istrimu, kenapa kau
apa bertahan jika hanya menyakitkan hati. Itu adalah sebuah kebodohan. Semua o