Duri Pernikahan
a
aat pria dihadapannya memprlihatkan benda yang ber
mau menika
ekasih yang sudah menjalin hubungan selama setahun denganya kini benar benar mel
enjadi pendampingnya kelak. Pria yang berpofesi sebagai dosen dikampusnya sudah membuat hati Sasy terpaut sejak pertama mereka de
riku sayang?" tany
njadi istrimu," Sas
menemui orang tuamu," ucapnya, seraya m
y. Setya pun membalasnya dengan pelukan hangat. Malam itu
*
Rani tercengang tak percaya m
Sasy lagi lagi dengan wajah yang sangat yakin, ia bahkan sudah membayangkan rum
kuliah, teerlebih selama satu tahun Sasy menjalin hubugan dengan Setya baru beberapa kali ia bertemu dengan Setya, pria itu jarang berkunjung kerumahnya dan lebi
s Setya akan menjadi suami yang baik untuk ku, lagi pula setelah kuliah aku masih
itu terlalu terburu buru lagi pul
at kakaknya yang bernama Renata dan masih berkuliah di Australia belum menikah tak mungkin ia melangkahinya. Tapi jika menunggu kakaknya itu menikah entah
pada aku berpacaran dan melakukan hal yang diluar batas," ujar Sasy yang juga tak tau e
aik!" seru ibu Rani mendadak takut jika putrinya itu akan m
ikah coba ibu bicarakan ini dengan kak Renata ya," Sasy teta
ta sang putri yang mengiba padanya."Yasudah
inkan jika Setya akan bisa menjaganya kelak mengantikan sang ayah yang sudah meninggal beberapa tahun silam. Ibu Rani tersenyum tipis mengusap le
*
ya melihat Sasy yang b
Set
aman."Bagaimana? kamu sudah bicara pada ibu?" tanya
ka ibunya sebenarnya kurang setuju dengan keputusanya untu
ya mengerutk
kah masih melanjutkan kuliah S2nya di Australia," ujar Sas
a tersebut namun belum sekalipun Setya bertemu dengan sosok kakak yang kerap dibanggak
lu, dia kan belum menikah jadi a
jinkan niat baik kita ya." Setya
sabar ingin menayakan apakah sang ibu sudah menelepon
pulang?" sahut ibu Ra
menyetujui rencananya untuk menikah. Ibu Rani tediam menatap bola mata Sasy yang menuntut
ng.." ibu Rani m
pa bu?" Sasy semakin
ia setuju saja iika
. Ibu Rani mengangguk pelan."Alhamdulillah, aku senang sekali bu," Sasy memeluk ibuny
benar benar yakin jika Setya itu pria yang baik?
emeluk sang ibu, meluapkan kebahagianya. Hari itu juga Sasy langsung menelepon Setya mengatakan jika ibu dan kakaknya sudah menyetujui rencana pernikahan mereka, tentu Setya mere