icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MAKNA CERITA CINTA

Bab 2 Takdir Yang Temaram

Jumlah Kata:1268    |    Dirilis Pada: 21/07/2022

ema pada Juni yang

ra. Juni hanya sesekali memandang arloji di tangannya, dan menunggu lift yang membawa mereka ke lantai y

berjalan lebih dulu dii

ampai didepan pintu bertuliskan 227. Jema yang kini tengah

r." Dengan sant

?" lirih Juni kin

i nampak sedikit menyelidik ke arahnya. Si bungsu Najamadra itu mengu

mberitahu, kamu pasti juga s

etranya mengerjap pelan

ahat, 'kan? Aku ingin b

Aku tidak suka kamu bah

apan Juni, membuat gadis itu semakin t

kamu menjauh

ak melarangku dekat dengan Kak Dikta. Seharusnya Kak Dikta yang berhak melara

ran Juni yang memang benar adanya. Dirinya tak bisa menyangkal jika Dikt

mu

ikku." Li

li Jema t

u bukan mi

ka aku membun

gila, Ka

Si mungil itu sedikit meringis, merasakan sakit dipunggungnya yang i

encang karena kaget dan takut

ae

ak suka

cara. Juni diam, mendongak memandang obsidian yang ki

ma yang menahannya, namun nihil. Sia-sia saja usahanya untuk me

tidak mengert

di depanku!" Bentak Jema yan

seolah ingin membunuh sekarang juga. Mata obsidian itu benar-b

rah sekarang. Marah kepadanya

ak suka kamu menyebut

gkin tahu

kta?" pertanyaan Jema membua

rbicara setelah mendengar bentakan Jema. Juni terlalu takut sekarang, terl

arena Jema yang semakin meng

a, mencoba menghindar dari w

uat kamu menjadi milikku malam ini." Deep voice

tenaganya tak cukup seimbang untuk menahan Jema yang memaksanya untuk mengimbangi langkah menyeretnya kea

ak benar!" Seru Juni mencoba

ing tubuh mungil itu diatas tempat tidur.

kini tersenyum smirk kearahnya. Jantungnya kembali berdegup kencang dengan rasa ketakutan yang teramat. Juni turun da

Je-

mberontak tentu saja, si mungil berusaha melepaskan pangutan ka

ak

g kini merangkak naik keatas ranjang. Juni beringsut menjauh menghindar, namun pergelangan kaki kanannya ditarik dengan mudah

tidak benar..." lirih Juni de

edua tangannya masih ku

hon saat berada di

i berusaha memberontak melepa

hi

u Najamadra bahkan tak bergerak sediki

imu... hks...lepaskan

kebenaran. Aku ha

ema kembali men

n bagi Juni. Itu penyi

gan kasar. Melumat,

kh

maksa Juni untuk membuka mulut. Sia-sia saja Juni mencoba mengelak dari cium

ng

emperdulikan Juni yang sudah susah payah mengambil nafas, atau Juni yang beberapa kali tersedak saliva entah punya s

as terengah. Bibirnya bengkak terluka, saliva bekas ciumannya mengalir kelehernya. Si netra ha

Jema," lirih Juni dengan

an Jema mencium leher seputih porselen Juni, menggigitny

..cuk

, baby fox."

suara yang Juni yakin malah akan membuat

ihat akan sampai kapan

re

, dua kancing teratasnya terpental entah kemana, m

uh yang sempur

yang ingin melucuti pakaiannya. Namun lagi-lag

Jema! Aku mohon berhen

memohon

u gi

a terangkat menyingkirkan rambut Juni yang menutupi dahi dan mata hingga memperlihatkan da

kh

untuk itu, baby fox..." bisik Jema,

a jambakannya. Dengan lembut, Jema mendekatkan wajahnya, kembali mengecup dan memb

r untuknya. Tak ada gunanya melawan Jema, hasilnya nihil dan hanya akan membuat si b

makin dingin namun apartem

t Juni tidak berdaya. Membuat Juni benar-benar menjadi miliknya. Si bu

ta, maaf

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka