MAKNA CERITA CINTA
pemuda tampan ini menuju ke sal
rta makanan untuk Juni," ujar pemuda itu
k, T
i menunju kamar bertuliskan 227. Tangan kananny
a Jema dengan lembut
a itu hanya diam beringsut disudut kamar. Penamp
ebenah, habis itu kita sara
edua lututnya sendiri. Tak ada lagi kata yang keluar darinyatuh pipi Juni namun dengan segeratangan Juni, namun dengan segera Jun
sekarang, kamu milikku. Apa
mempererat pelukan tangannya. Dikta lagi" u
esal, duduk di
or seperti ini?" lirih Juni dengan bibir bergetar,
g sakit, Kak
ganmu," sahut Jema dengan
ia berkata. Hatinya hancur bukan main
lama, ketukan
ujar Je
, membawa paperba
dsofa dan meja yang dengan segera pelayan itu
atang, Tuan" ujar
bersama dengan kekasihnya," ujar Jema melirik Juni k
itu kompak, lalu dengan segera b
ya kak Dikta ada di rumah sakit?" u
um, mendekat kearah perempuan yang sudah ia
lakukan, Sayang," ujar Jema lembut y
anya akal a
seru Juni mendorong
i kamu! Aku benci kam
mang memaklumi jika Juni
" ujar Juni kini meraih pisau yang
an pisau itu
, Juni masih mupku...hks.. Kamu tidak panta
gak berarti lagi sekar
ang dikatakan Juni k
s... Lebih baik aku mati," ujar Juni kini memandang pisau di tangannya,alu menepis kasar tangan kanan Juni, me
darin aku? Tidakk semudah itu, S
yang kini hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. "Beb
a melepas genggaman tan
ikta," ujar Jema lalu menghempaskan tangan Juni, m
rnya atau tidak, aku rasa itu tidak penting, itu se
ya deras mengalir. Benar apa yang dikatakan Jema, ia
nyeka air matanya, namun dengan segera Juni menjauh, tapi
it..." li
ang bakal kamu ras
*
da tampan berkacamata yang tengah berad
emu juga sama kamu," uj
elempar senyum, dud
ma Juni? Apa dia masih sibuk? D
ng. Apa lagi kamu ya
karena pekerjaanku, dan juga ponselku rusak, jadi ak tid
a terseny
g ada
an dilontarkan Dikta sa
tara jaga dia saat kamu sibuk. Yah, itu hal kecil yang bisa aku lakuin untuk sahab
aga
Kalimat yang bena
ahun paling special untuk J
um senyum,
Juni sudah menerima hadiah pa
a. Dengan langkah pelan, Juni kini memasuki ru
miris saat melihat sosok
Tanpa luka sedikitpun. J
kini dengan senyu
memeluk Juni dan membuat si pemilik netra hazel itu kian tercekat
nya Dikta melepas pelukanny
ihnya. Saat ini juga ia
kan dia katakan pada Dikta, pertanya