MAKNA CERITA CINTA
uang tamu. Di tangannya nampak ada sebuah nampan yang
kecel
adinya cerah di bibirnya kini meredup seketika. Kedua tangannya memegang erat nampan d
atensi beberapa orang yang ada di ruang tamu kini beralih ke ar
yang mengenakan blazer cokelat-hitam
ya
ni jatuh, membuat satu cangkir teh ki
usap bahu Juni yang terlihat masih syok
ih Juni. Air matan
tanya bu Diba-ibunda Juni-pada pemuda ta
sebelum akhirnya menjawab,
elakaan? Bunda, kak Dikta-" u
ng..." ujar bu Diba menc
g anak sekarang. Jelas khawatir. Dikta adal
a?" tanya pak Romi kini angkat bicara me
tu bukanlah kabar yang buruk. Tidak ada ekspresi yang berarti yang terl
sakit Bandung, Om." Jema menjaw
mau ketemu sama kak Dikta, Aya
antarmu untuk ke Bandung, Nak. Tante Fiva saki
da...Kak
ali. Nadanya lembut mencoba menawarkan bantuan pada kelu
iam, Jema memang sahabat dari Dikta, hanya saja, membiarkan anak gadisnya perg
emu kak Dikta," ujar
awatir bukanlah hal yang muluk untuk dirasakan anak
Tak segera mendapat jawaban
ab ucapan Jema yang menawarkan. Dan itu berarti pula membuat sedikit banyak J
uara, dan senyuman tipis yang
*
rai bersama Jema. Mereka benar-benar berangkat hari ini. Sudah tak bisa lagi Juni menahan rasa khawatirnya, dan keinginan untuk menemui Dikta
berlebihan seperti itu, Jun
air matanya
ku, dia bukan orang yang lemah, 'ka
rah Jema dengan senyuman tipis, meski
, Kak," ujar
garnya. Pandangannya kini k
a sudah Janji denganku, setelah proyek kerja nya kali ini, dia
i yang selalu dan akan selalu memuji Dikta. Karena itu bukan hal yang asing bagi telinganya. Sejenak, ta
a," pang
kenapa
n pandangan pada jalanan. Netra hazelnya sedikit mengerjap p
an pinta
han lain selain mengangguk
entang Dikta," gumam Jema tersenyum melirik Ju
*
h dengan tempat yang ada di depannya kali ini. Bangunan
merahnya. Sedikit tersenyum melihat raut
mana?" ta
ipta dibibir Jema menden
kakak," ujar Je
Netra hazelnya sedikit mengerjap pelan, a
ita 'kan mau ke ru
n masih jauh, nggak ada salahnya kita
rjalanan seharian. Gadis itu menggigit bibir bawahnya pelan. Tak munafik, dirinya juga Lelah kare
akan ke rumah sakit b
ap
menemui Dikta besok, hari
han lain selain menurut akan ucapan sahabat dari kekas
ema dengan senyuman lalu mengikuti
da resepsionis yang ada t
an, petugas menyerahka