Perangkap Tuan CEO
va. Di wajah CEO itu tidak tergambar
rhipnotis. Kata-kata itu tak ubahnya gasing yang
Jadilah pacarku!
mimpi, mimpi yang sangat buruk.' Lalu dia menganggukkan kepalanya. 'Aku harus bangun,
a yang masih mendapat cubitan dari jemari Arthur kini tiba-tiba saja menjadi memucat, menjalar hingga ke seluruh ba
Arthur hingga bisa meledakkan kantor itu. Akan tetapi hanya saja Eva tidak punya pilihan, demi menghindari satu kata yang sejujurn
yang siap mengguncang. Hidung sempit dan runcing milik Arthur kini melebar, seperti tengah menyemburkan kemarahan. "Kau berani meng
jah yang sedang berusaha menghindari kuasa Arthur. "Sa – saya – saya...." Degup jantung menggila lagi, dan jangan salahkan
etel suhu ruangan di bawah setelan karyawan yang lain. Akan tetapi meski begitu kepala Eva rasanya sangat pe
n sejujurnya agak sedikit kasar. Apa yang telah dilakukan Eva padanya jelas-jelas sebuah penolakan halus. Dan bagaimana bisa seorang lelaki
g kariernya lempeng-lempeng saja, dan kecantikannya tidak terlalu diakui oleh banyak orang? Kenapa bisa b
suaranya merendah, tetap saja itu tidak menyurutkan kesan m
was. 'Siapa tau saja ini hanya prank dan jebakan kan? Mungkin saja para petinggi perusahaan sedang menikmati pertunjukan ini? Tapi kenapa mereka melakukan ini? Untuk
berdasar di dalam pikiran Arthur sekarang ini sampai dia akhirnya menuduh Eva, "Apa kau berusaha
gat cepat. Kemudian dia memikirkan ucapan Arthur yang tiba-tib
ndiri setelah dia menyadari betapa bodoh idenya soal lari itu. Jika Eva m
ingat betapa tinggi dan kekar tubuh lelaki itu. Dalam satu rengkuhan saja, Eva pasti tidak akan bisa mengger
rintah Arthur deng
inta Eva menjadi kekasihnya jika sampai sekarang Arthur masih bersikap begitu dingin dan
langsung pada mata Arthur. Banyak belati yang serasa melesat dari
pernah berpikir untuk lari dariku! Dan kau ha
an tetapi dia tetap mencoba melawan ketakutan
ya karena tiba-tiba saja lidahnya menjadi sangat kelu. Sial, menyatakan cinta pada seoran
Aku tidak akan mengulang perintah itu
ia adalah Kak Jeremy, cintaku, manisku! Aku benci kau!' Akan tetapi semua suara penuh kemarahan itu hanya
eringai. Inilah sensasinya saat dia mendapatkan Eva, seorang gadis yang akan membuat semua orang terheran-heran kepada Arthur, k
erikan padaku dua jam lagi!" Arthur memba
alahannya masih sama, Tuan?" Eva hampir tersedak dan juga batuk berat kala itu j
pun berkata, "Sudah berapa kali kau menyetor laporan padaku? Dan apa kau masih tidak bisa mengetahui letak kesalahanmu sendiri? Selama ini aku selalu menga
sa lumpuh. 'Ini jelas bukan cinta! Ini pasti pembalasan dendam karena aku t
ok warna gelap miliknya Eva pun kembali mendongak. "Tuan, apa Anda melakukan ini semua ka
g dari Eva. Bukankah tadi Arthur sudah mengancam Eva mengenai usaha untuk melarikan diri
si yang menggelegak. Nampaknya Arthur akan menghabisi Eva dengan semua amarahnya,
va menjerit. 'A
uhkan tubuhnya beberapa kali di atas lantai. Pintu bahkan dibanti
tas kursi secara mendadak, tangan memijit dahi sembari menutup mata. "Apa yang harus aku lakukan pa
*