Perangkap Tuan CEO
njutkan ancamannya, "Kembali ke sini dalam dua detik atau a
uhnya. Di tengah semua ini Eva pun memaki takdir walau di dalam hatinya. Tapi tertinggal se
? Apakah dia pernah mengenal ibuku? Dan apakah dia sebenarny
n menemukan titik balik yang indah di akhir cerita kehidupanku. Aku bisa berlari dan menghubungi Ibu
ur yang sudah menyerukan deretan angka, "Satu.... dua. Jika aku menyebutkan kata ti
napasan, gadis itu sudah kembali duduk di atas kursi panas yang selalu mem
sudah basah di banyak tempat, wajahnya yang
andu yang hebat di dalam palung hatinya yang paling pekat saat bisa membuat Eva yang keras kepala kini bisa menja
Arthur. Suara seraknya bagai terompet kematian yang bergaung. Dalam satu pemandangan yang singkat Artur jelas terlih
muanya tidak jauh dari kata pemecatan. Setelah berpikir masak-masak rasanya mencari pekerjaan
rendah dan semakin menghilang, dengan bahkan Eva sendiri tidak menyadarinya. Fokus yang dia tumpukan saat ini ha
m lagi Paman Ted yang sedang lumpuh? Ini jelas akan membutuhkan waktu yang lam
iliknya, yang masih harus dia kurangi dengan tagihan ini dan itu. Dan sialnya, seperti
ga sewa gedung. Tamat sudah. Lalu apakah aku harus meminjam uang pada seseorang, atau aku harus
aku akan melupakan perasaanku p
diam. Seluruh isi hidupnya dipenuhi dengan jalan cerita sedemikian r
engembalikannya jika sudah memiliki uang suatu saat nanti. Dan untuk sekarang i
ginya lagi. Saya tidak akan bergosip di jam kerja terlebih jika saya sedang membicarakan Anda." Jemari Eva kembali berger
buat Arthur kesal dan muak. 'Kenapa kau hanya bisa menjadi cerah jika di hadapan orang lain? Dan ke
nggil Arthur de
nurut. Mendorong pelan kursi ke belakang dengan langkah kaki agak terseok yang kini
ada area jangkauannya, Arthur menepuk
ak ubahnya memberikan gambaran sebuah kursi kematian yang bisa menjerat
gi, bersama suaranya yang l
mengawasi paha milik Arthur yang kini dibalut oleh celana panjang berwarna hitam. Eva sudah mendekatkan tubuhnya, menempelkan
a. Semerbak aroma tubuh Eva menyihir Arthur sehingga membuat CEO itu hampir lupa diri. Dalam sekejab pandangan mat
embuat gadis itu tersentak sangat kaget. Bahkan gadis itu hampir kabur untuk yang kesekian kalinya,
gi dia mendekatkan wajahnya dan hampir mencium Eva kembali. Akan tetapi ketika melihat Eva
penolakan. Kenapa Eva selalu saja menolakku?' Tangan Arthur mendorong tubuh Eva hi
ik simpati dari Arthur karena bagi Arthur itu adala
Arthur, lelaki itu berkata, "Kau tidak diizinkan berbicara deng
ak mampu membuatnya berani untuk menginterupsi peraturan
carakannya denganku terlebih dahulu. Kau tidak diizinkan memakai pakaian yang ketat dan minim tanpa sepengetahuanku. Dan kau tidak diizinkan untuk menentangku, untuk melarikan
nya bisa menjadi hancur dalam sekejab? Ini tidak hanya sebuah hubungan paksa yang terja
ang terjadi, tiba-tiba saja Arthur bangkit dari kursinya, menyergap Eva dar
bibirnya yang kini berkedut. Tapi lelaki i
dengan gerakan yang terlalu cepat dan lihai. Kelembutan dan juga sebuah sensasi yang baru. Degup jantung Eva
arahnya seperti tumpah dan jebol. Saat itulah lutut Eva menjadi lemas, ketika kedua tangan
t, apalagi saat CEO itu kini menekankan tubuhnya ya
membelala
*